Pagi kembali, semua makhluk di bumi Melaku aktivitas nya masing-masing, setelah mengantar zweitson kedepan pintu bersamaan Sonia yang ingin berangkat sekolah.
"Dadahh bundaa..." Lambai tangan Sonia di dalam mobil, di bals misselia tersenyum dan ikut berdarah tangan.
Misselia kembali dengan pekerjaan rumah nya, sebelum itu. Misselia mengetik pesan di handphone nya melalui grup mereka yang bernama istri istri miliader yang diberi nama oleh aidha karena status suaminya yang cukup berkecukupan untuk mereka.
Diantara mereka, hanya misselia yang tidak berkerja. Karena emang misselia tidak mau kuliah dan ingin fokus ngurusin anak dan suami.
"Guys, sore bisa ngumpul gak??" Tanya misselia di dalam grup yang memulai percakapan
Tapi grup itu tidak ada yang merespon, hingga misselia kesel sendiri.
"Sok Sibuk banget sihh, bisa bisanya permasalahan sebesar ini gue baru tauu" omel misselia melempar handphone disofa ruang keluarga
Tak lama ia melempar handphone, suara notifikasi terdengar, hingga misselia dengan cepat merespon.
"Mau ngapain??" Tanya Indri
"Dimana ngumpul nyaa?" Sahut aidha
Melihat respon baik mereka, misselia langsung antusias untuk segera bertemu dengan ingin tau banyak lagii.
"Terserah, bagus nya di mana??" Bals misselia sambil mengetik
"Tir, Lo ikut gak!!" Tanya Indri didalam grup
"Tir, ikut aja sekalian libur otak" sahut misselia sedikit merayu
"Lihat nanti dehh" bals Tira yang baru timbul digrup
"Kalau Tira gak ikut, gue juga dehh" sahut Indri
"Apa sih, ind. Hidup lu harus banget yaa tergantung Tira!" Kesel misselia
"Lu pikir enak, ngumpul gak lengkap!!" Sahut Indri ikut kesel
"Lo berdua lagi berantem, udah cukup ya cowok cowok yang berantem!" Kesel Tira
"Cowok cowok? Siapa?" Tanya aidha yang tidak tau apa apa
"Suami lu lah, sama Soni" bals Indri dengan nada ngegas
"Kok gue gak tauu?" Binggung aidha
"Pokoknya sore ini ngumpul!" Paksa misselia sambil membanting handphone disembarang tempat
•
•
•
Jam makan siang, Tira pergi ke kampus untuk menemui Fajri, karena hari ini Fajri sedang ada di kampus sedang mengajar. Dengan santai Tira berjalan menuju ruangan Fajri, diruangan Fajri terlihat kosong karena emang Fajri belum keluar dari ruang kelasnya.
Saat Tira ingin melangkah masuk kedalam ruangan, langkahnya terhenti saat mendengar suara pak Harto kepala dosen, yang menyapanya.
"Tira!"
"Pak" bals Tira sambil menoleh dengan menyalami pak Harto "apa kabar?" Tanya Tira basa basi
"Alhamdulillah, baik. Kamu gimana??"
"Alhamdulillah pak, baik" bals Tira ramah
"Fajri masih di kelas"
"Iya pak"
"Fajri dirumah banyak ngomong gak??" Tanya Harto
"Ngomong sihh pak, kayak biasa. Kenapa emangnya pak?" Binggung Tira
KAMU SEDANG MEMBACA
aku atau dia? || Fenly Un1ty ||
Diversospilihan yang sangat sulit, buat lelaki yang tidak setia. tapi juga bisa menjadi pilihan yang paling mudah di jawab, ketika orang itu adalah pintu jawabannya. kalimat yang paling menyakitkan hati, kalimat penentuan dalam hubungan, kunci dalam satu m...