bab 16

10 1 0
                                    

Pagi ini begitu cerah, hari ini adalah hari Minggu, yang dimana banyak orang yang meraton. Beberapa orang udah banyak berlalu, disekitar rumah nya.

"Mami!! Ayo!!" Teriak Fajri sembari pemanasan

"Dedek, pemanasan yang bener!" Tegur Fajri saat Dita tidak serius

"Capek" bals Dita

"Kalau gak tinggal aja"

"Gak mauu!" Tolak Dita

"Yaudah Yang bener, mau kayak kakak sakit kaki nya"

"Engga!!" Teriak Dita

"Heh!! Kenapa ngomong sama Deddy kegitu" tegur Tira yang baru keluar dari rumahnya

"Hiks... Dedek gak mau!!" Renggek Dira

"Ya kalau gak mau, yang bener pemanasan nya" sahut Fajri

"Udah udah, jangan nangis. Ayo! Lari, Abang sama kakak tuu" Tira langsung menjongkok untuk menyapu air mata Dita yang tadi sempat nangis

"Abang! Pegang adek, lari nya pelan pelan aja" teriak Tira saat Dita sudah ikut berlari menyusul ketiga saudara nya

Fatir langsung mengikuti perintah Tira untuk menantiasa menjaga adek adeknya. Fajri dan Tira langsung ikut berlari mengikuti ke empat anaknya dari belakang.

Beberapa menit meraton, mereka berhenti di supermarket untuk membeli minuman, seperti biasa mereka juga membeli cemilan untuk stok makanan nya.

"Mami!! Mau ini" pekik Dita sambil mengambil beberapa Snack kesukaan nya

"Iya iya, jangan teriak teriak" tegur Tira sambil menempelkan jari telunjuknya ke depan bibir nya sebagai isyarat

"Abang, Tolong bawain. Berat" Dira nada manja kepada Fatir, tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Fatir langsung mengambil jajanan ditangan Dira

"Makasih aa" ucap Dira tersenyum

"Hm.." bals Fatir sambil menaikkan alisnya sebelah

"Adek, sini kakak bawain" tawar Dira dengan senang hati

"Gak usah! hal kecil gini aku bisa, kan kata Deddy jangan pernah membuat perempuan terbebani dengan apa yang kita punya" tolak fajar halus

"Maksudnya Deddy bukan gitu adek!" Bals Dira

"Tau, selagi aku bisa, aku gak mau kakak keberatan"

"Kita kan saudara, harus bantu membantu" kekeh Dira

"Maudira eveline indri, gak gitu konsepnya... Kalau kita bisa sendiri, kenapa harus membenahi saudara" cubit fajar pipi Dira gemas

"Iihhh, siapa yang ngajarin?" Tanya Dira dengan seolah olah wajah kesel

Fajar tersenyum "aa' Fatir"

"Dihh, gak yaa" sahut Fatir yang mendengar pembicaraan mereka sejak tadi

"Adek panggil apa? Aa' hahahaha...." Galak tawa Dira saat mendengar fajar memanggil Fatir dengan panggilan khas Sunda

"Kenapa emangnya? Salah?" Tanya fajar binggung

"Gak sihh, lucu...??" Bals Dira dengan berpikir keras

"Udahh, bawel!" Fatir langsung merangkul Dira di pelukan nya sambil berjalan menyusuri supermarket nya

"Iihh, aa'!!" Renggek Dira

Fajar yang melihat hanya menggeleng kepalanya. Tanpa mereka sadari, Tira sejak tadi mengamati nya dengan tersenyum bahagia.

"Hey, sayang senyum sama siapa??" Tanya Fajri saat melihat Tira tersenyum senang tapi saat Fajri mencari orang yang membuat istrinya tersenyum sudah tidak ada.

aku atau dia? || Fenly Un1ty ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang