Saat Tira dan aidha sedang terdiam, mereka dikagetkan dengan ke datangan koas, yang menurutnya secara tiba-tiba. Melihat itu koas pun ikut terkejut.
"Astagfirullah!!" Repleks Tira mengatur nafasnya
Ke empat Koas juga ikut menghembus nafas panjang.
"Bisa gak sih, gak ngagetin!" Marah aidha
"Maaf dokter, tapi Saya__"
"Udah udah, pergi kalian!" Usir aidha memotong perkataan bean
"Tapi saya__" aidha kembali memotong perkataan bean
"Denger apa kata Saya gak!!" Tegas aidha
"Maaf ya, dokter aidha yang terhormat. Kita gak butuh waktu dokter, tapi saya cuma pengen ngobrol sebentar sama dokter, pembimbing Bean" bals varo dengan penekanan
"Berani ya, kamu__"
"Suut!!" Desik Tira menghentikan aidha melalui kodean
Karena kesel, aidha memutuskan untuk pergi dengan melakukan ditengah antara Gibran dan varo.
"Lo bisa gak! gak usah cari masalah. Yang ada, gue yang kena batu nya!" Omel Gibran dengan berbisik
"Di diamin juga tetap Lo yang kena batunya, biar impas. sama sama" bals varo acuhh
"Bener tu, biar tau rasa" sahut Rama menyetujui
Sedangkan Tira dan Bean, sibuk dengan laptop nya yang menjelaskan tentang tugasnya. Tapi tanpa bean sadari, ketiga temannya menatap Tira kagum.
"Nanti, kamu selesai kan aja, nanti saya cek" ujar Tira
"Jadi, ini dulu kan dok, terus berlanjut ke sini" kata Bean memastikan
"Iya, benar"
"Makasih dok, maaf menunda perjalanan pulang nya"
"Iya" bals Tira tersenyum ramah.
"Masya Allah.... Cipta mu emang indah" puji Rama terkagum
"Bener bener cuci mata yang seger" sahut varo
"Kok ada yaa, manusia semanis dan selembut itu" sambung Gibran
Tatapan mereka tak berhenti menatap wajah Tira yang menurutnya cantik, sedang Bean yang mendengar pujian itu, sontak langsung menoleh malu kepada ketiga temannya.
"Astagfirullah! Heh!! Sadar" Bean dengan tegas menepuk pundak ketiga nya agar mereka sadar
"Apaan sihh, ganggu aja" nentang Rama tidak peduli
"Saya pamit ya, assalamualaikum"
"Waalaikumsalam..." Bals nya dengan tersenyum
Saat Tira sudah pergi jauh dari tempat itu, Bean kembali menatap ketiga temannya dengan kesel. Sedangkan teman nya tidak mempedulikan tatapan itu.
"Heh!! Malu maluin tau gak!" Ketus Bean berjalan pergi meninggalkan teman nya
"Lo gak tau aja, dokter Tira itu cantik!" Teriak Rama
"Buka mata Lo lebar lebar Bean! Biar Lo tau, kalau dokter Tira itu sempurna" cari yang juga ikut berteriak
"Sadar! Bean, sebelum Lo nyesel" sahut varo ikut teriak
Mendengar teriakkan itu, Bean hanya menggeleng kepalanya heran, belum tau aja Bean ada hubungan apa sama dokter Tira.
•
•
•
Saat Tira sudah tiba di rumah nya, ia menatap mobil yang sangat pamiliar terparkir dilingkungan rumah nya. yang memiliki plat nomor yang mudah di ingat dan diberi nama anaknya dibawah nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
aku atau dia? || Fenly Un1ty ||
Diversospilihan yang sangat sulit, buat lelaki yang tidak setia. tapi juga bisa menjadi pilihan yang paling mudah di jawab, ketika orang itu adalah pintu jawabannya. kalimat yang paling menyakitkan hati, kalimat penentuan dalam hubungan, kunci dalam satu m...