"Assalamualaikum!! Aji" ucap Fiki lagi
"Telpon aja kalau gitu" saran Indri
"Pinter sayang! Kenapa gak kepikiran sihh" fiki cubit pipi Indri dengan gemes
Saat Fiki mencari nomor telepon Fajri di handphone nya, suara kunci terdengar kepada mereka, akhirnya mereka memutuskan untuk menunggu siapa yang membuka nya. Terlihat Dira yang di ambang pintu dengan mulut tengah mengunyah makanan.
"Masuk om Tante" persilah Dira
"Iya..." Bals Indri ramah
"Pinter banget.... Anak siapa?" Fiki mencium pipi Dira gemas
Tanpa menjawab Dira hanya terkekeh kecil sebagai respon nya
"Deddy sama mami ada??" Tanya Indri
"Ada, di meja makan. Yuk tan, sekalian makan bareng!" Ajak Dira
"Gak usah, kita nunggu di sini aja" tolak Indri halus
Di meja makan, Fajri dan Tira sudah menyelesaikan makan malam nya, sebelum menghampiri Fajri menenangkan diri karena baru sadar selesai makan.
"Abg, ambil pusing adek!" Perintah Tira saat Fatir sudah selesai dari makannya
Tanpa mengeluarkan sepatah katapun, Fatir hanya menurutinya.
"Lap mulut dengan tisu!" Perintah Tira pada Dita, langsung di lakukan oleh Dita
"Sini, sini, piring nya, bersihin mulut nya" perintah Tira juga kepada fajar
Setelah beberapa menit, Fajri berjalan menghampi Fiki dan Indri di ruang tamu.
"Kak, lanjutin makannya!" Perintah Fajri pada Dita, di anggukan Dira dengan langsung pergi ke dapur.
"Duduk!!" Titah Fajri juga ikut duduk disofa
"Iya" bals Indri juga ikut duduk
Ketika Tira mencuci piring bekasnya tadi, Tira juga sembari membuat minuman dan nyodokkan sedikit cemilan.
Setelah Dira selesai makan, Dira memutuskan untuk melanjutkan pekerjaan Tira yang mencuci piring.
"Biar kakak yang lanjutin mi"
"Masya Allah.... Makasih ya sayang"
"Sama sama"
"Mami, biar adek yang anter!" Kata fajar menyerahkan diri
"Gak papa, biar mami ya. Nanti tumpah!" Larang Tira
"Engga! Adek bisa!" Paksa Fajar
"Dedek juga mauu!!" Sahut Dita
"Nihh dedek bawa ini, adek Bawa ini, pelan pelan" Tira mau tidak mau memberinya izin
"Yaudah mi, Abang ke kamar. Gak ada lagi kan?" Tanya Fatir memastikan
"Tunggu!! Barengan aja naik nya" sahut Dira
"Tungguin kakak, mami mau nyamperin om Fiki sama Tante Indri dulu. Tidurin dedek ya?" Perintah Tira di akhir kalimat
"Kakak aja, ya mi, tidurin dedek!" Fatir sedikit teriak saat Tira mulai jauh
"Gak mau!!" Tolak Dira
"Bareng bareng tidurin yaa, kalau udah tidur, langsung tidur! Jangan lupa gosok gigi!" Bals Tira tidak terima penolakan
Fajar dan Dita membuat Fiki dan Indri heboh dengan tingkahnya, karena tangannya terlihat gemas ketika membawa nampan dengan sedikit kerepotan membawa nya.
"Iihhh gemas banget sihh, hahahha...." Heboh Indri
"Udah" Dita langsung meletakkan cemilan di meja
"Makasih" ucap Fiki sambil mencium Dita gemes
KAMU SEDANG MEMBACA
aku atau dia? || Fenly Un1ty ||
Randompilihan yang sangat sulit, buat lelaki yang tidak setia. tapi juga bisa menjadi pilihan yang paling mudah di jawab, ketika orang itu adalah pintu jawabannya. kalimat yang paling menyakitkan hati, kalimat penentuan dalam hubungan, kunci dalam satu m...