Pukul 15:45 Tira baru saja pulang dari rumah sakit dengan membawa mobil pemberian sang suami, Fajri saat ulang tahun nya, Tira juga di ajarin Fajri menyentir karena itu kemau nya. Setelah Tira memasukkan mobil nya kebagasi penyimpanan mobil, Tira keluar dari mobil sambil membawa tas yang sering ia bawa.
Di pintu utama, udah ada Fiki dan zweitson yang berdiri depan nya, sambil menyebut nama Fajri mereka juga mengetuk pintunya.
"Ji!!"
"Fajri!!"
"Fajri nya gak ada!" Sahut Tira yang berjalan menghampiri
Zweitson dan Fiki langsung menoleh ke arah suara.
"Kemana?" Tanya zweitson
"Bukannya dia udah pulang, satu jam yang lalu" sahut Fiki
"Tadi dia izin, pulang telat, soalnya mau nongkrong sama temen temennya, gue kira nongkrong sama Lo berempat" bals Tira
"Gak ada janji?" Binggung Zweitson
"Tadi sihh, katanya diajak fenly, nongkrong sambil cerita cerita" lanjut Tira
"Fajri nongkrong dimana??" Tanya Fiki dengan nada terburu buru "udah lama gak pergi yaa?" Fiki kembali bertanya hingga membuat Tira binggung sendiri
"Beberapa menit yang lalu sih, soalnya dia izinnya. Nyamperin gue kerumah sakit. Kalau peke mobil baru sampe sihh, soalnya cafe yang sering Lo berdua ngumpul" jelas Tira yang masih keadaan binggung
"Son!! Ayo!" Fiki dengan terburu-buru menarik tangan zweitson berlari menuju mobil nya masing-masing.
Tira hanya terdiam binggung "kenapa sihh??"
"Thank ya ibu dokter!" Pekik Fiki
Mendengar pekikan Fiki, Tira memutar bola matanya bodo amat. Setelah Fiki dan zweitson keluar dari lingkungan rumah nya, Tira langsung masuk kedalam rumah nya.
•
•
•
Tapi perkiraan Tira salah, Fajri masih dilanda macet jalanan, karena jam segini banyak pengemudi pulang dari pekerjaan nya. Di cafe itu, fenly sudah menunggu kedatangan Fajri sambil menghisap rokok, di temani secangkir kopi, sambari menenangkan pikirannya.
Sedangkan Fiki dan zweitson, sibuk mempercepat perjalanan nya menuju cafe, agar Fajri tidak dulu menemui fenly. Selama di perjalanan Fiki dan zweitson sibuk berhubungan agar mereka tetap bisa berkomunikasi walaupun tidak satu mobil.
Setelah beberapa menit, akhirnya Fiki dan zweitson lebih dulu tiba ketimbang Fajri, setelah memarkir kan mobilnya, mereka langsung keluar dari mobil sambil berjalan masuk kedalam cafe.
"Fik, Fik!!" Zweitson mencegah perjalanan Fiki, saat tidak melihat mobil Fajri di
parkiranFiki yang terburu buru, tidak lagi melihat sekitar.
"Apa?"
"Coba lihat! Tira tadi bilang Fajri pake mobil, tapi di parkiran gak ada mobil Fajri" ujar zweitson menatap satu persatu mobil di parkiran itu
Mendengar kalimat itu, Fiki sontak menatap satu persatu mobil di parkiran.
"Apa kita udah telat yaa? Tapi perasaan gue Bawa nya laju, dan gak sampe sejam" gumam zweitson binggung sendiri
Fiki terdiam sejenak sambil berpikir
"Tadi Tira bilang, Fajri nyamperin dia. otomatis dari kantor dong, pasti dia bawa mobil biasanya dia bawa ke kantor, atau hari ini dia ganti mobil, mobilnya kan banyak" gerutu zweitson tanpa henti
KAMU SEDANG MEMBACA
aku atau dia? || Fenly Un1ty ||
Randompilihan yang sangat sulit, buat lelaki yang tidak setia. tapi juga bisa menjadi pilihan yang paling mudah di jawab, ketika orang itu adalah pintu jawabannya. kalimat yang paling menyakitkan hati, kalimat penentuan dalam hubungan, kunci dalam satu m...