bab 20

7 1 0
                                    

Hampir menyeluruh restoran itu di penuhi dengan pendatang baru, bahkan orang orang lokal yang asli bandung hanya bisa dihitung pake jari. Mereka semua sangat menikmati makan malam nya, bahkan pelayan nya juga ramah dan murah senyum, jadi cukup nyaman untuk makan di restoran ini.

Sambil menikmati makanan, mereka juga mengobrol ringan sembari mengisi keheningan. Setiap meja mempunyai cerita yang berbeda beda, bahkan di meja fenly sangat riwuh dengan tawanya, sedangkan di meja Fajri malah sebaliknya, walaupun tidak seriuh meja fenly tapi di meja Fajri juga dengan ngobrol.

"Nyamuk banget gue, bener deh! Kalau gue bisa berubah wujud, udah berubah gue" omel aidha

Indri dan Fiki yang tadi tengah sibuk berdua, sontak menatap aidha sinis.

"Siapa nyuruh Lo sini!" Ketus Indri

"Gue! Kalau tu pak dosen mau, gue gabung dia, gak sama Lo!" Bals aidha juga ikut kesel

"Sama aja... Lo jadi nyamuk. Kenapa gak gabung suami Lo aja, kayak musuhan aja!" Sahut Fiki

"Emang!" Ketus aidha

Fiki dan Indri langsung terdiam.

"Ya mau ngomong apa lagi?" Bals Fiki

"Gue kesini juga buat healing, malah pusing!" dumel aidha "Kenapa pake ngundang dia segala sihh, buat sumpek aja ni pemandangan!"

"Aidha, please! Kalau mau ngomel mending sama orangnya, biar Lo puas" timpal Indri yang pusing mendengar ocehan aidha sejak tadi

"Tau! Ganggu aja" sahut Fiki

"Lo kalau mau pacaran, jangan disini! Makin buat gue emosi aja" kesel aidha

"Kenapa salah kita? Lu! Makanya kalau ada masalah diselesaikan" cibir Indri

"Diam luu!" Sentak aidha sambil mengaduk ngaduk minuman nya dengan sedotan

Setelah selesai makan malam, beberapa dari mereka sudah ada pulang dulu, ada yang ingin beristirahat, ada juga yang ingin melakukan sholat isya.

"Pak, sholat isya nya bareng aja. Belum mau ke villa kan?" Ajak Ibnu sambil bertanya

"Belum, mungkin bentar lagi" bals Fajri

"Lu ikut gak?" Tanya Ibnu kenapa Rian

"Ha?"

"Lo kenapa sihh, banyak diam. Jangan canggung biasa aja" kata Ibnu seperti mengerti dengan keadaan hati Rian

"Engga, gue biasa aja" elak Rian seolah tidak terjadi apa-apa

Saat Fajri sedang ngobrol bersama Rian dan Ibnu, Tira langsung mengeluarkan cermin untuk melihat wajahnya bersamaan dengan mengoles lipstik di bibir.

Tapi, Fajri yang tidak sengaja melihat itu langsung sontak ngerengek.

"Ahhhh...." Renggek Fajri sambil melindungi wajah Tira ke ibun dan Rian

Mendengar rengekan Fajri, membuat Tira binggung.

"Naha anjeun henteu ngahapus lipstik?" Perintah Fajri

Mendengar itu Tira terkekeh geli "jenten seger!"

"Ahhh... Seger teuing!"

Tira tertawa kecil....

"Ahhh...."

"Naha sihhh...?"

"Biasana anjeun henteu resep lipstik sepertos Kitu"

aku atau dia? || Fenly Un1ty ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang