bab 26

9 1 0
                                    

Setelah jam makan siang, aidha terus menggerutu tidak jelas, bahkan sampai mencari anak Koas nya pun tetap bergerutu tanpa henti. Aidha dijuluki dokter killer di rumah sakit ini, selain tatapan nya yang tajam, aidha juga emang tempramental.

Selain Bean, ketiga teman nya juga menatap kearah sumber suara yang terdengar lembut, hingga varo yang sudah jauh pun menoleh. Mereka berempat Sontak binggung sendiri, siapa pemilik suara lembut itu? Hingga Tira juga dibuat shock karena yang ia panggil hanya satu sedangkan yang menatap nya Empat.

"Siapa yang panggil Lo?" Tanya varo berjalan mendekati

"Gak tau!" Bals Bean yang juga binggung

"Sumpah, lembut suaranya" puji Gibran "beda dengan dokter Aidha, yang cempreng" lanjut nya menghujat

"Suaranya gue baru denger" sahut Rama

Bean, Rama, varo dan Gibran terus mencari sumber suara, sedang Tira Hanya terdiam duduk ditempat sambil menatap mereka dengan menggeleng kepalanya.

"Gue mau ketemu tu orang, harus pokoknya" ujar varo dengan optimis

"Buat apa?" Tanya salah satu dari mereka

"Lo jangan macem-macem ya!" Tegas Gibran memotong perkataan varo yang belum sempat terucap

"Apaan sih" bals varo

"Vira mau lo kemanain?!" Kesel Gibran

"Emang salah? Kalau gue cuma mau tau siapa pemilik suara itu, Vira aman! Dia tetap nomor satu dihati gue" bals varo ikut kesel.

"Tapi kok, cuma sekali ya panggil nama Lo" heran Rama

"Iy___"

"Gibran!!" Teriak aidha kencang hingga satu kantin Sontak kaget

"Mampus gue!" Gibran yang mendengar itu langsung segera pergi menghampiri suara aidha

Hingga mereka bertiga, mengacuhkan suara itu, hingga mereka juga ikut berjalan keluar dari kantin.

"Varo! Gibran gak bilang sama kamu, saya panggil kamu!" Kata mar'i sedikit Kesel

"Maaf maaf, dok" bals varo yang berlari cepat menghampiri dokter mar'i

Hanya tinggal Bean dan Rama, Rama sejak tadi terdiam tengah mencari sumber suara, sedang Bean Hanya mengacuhkan suara itu.

"Heh! Lo mau kemana?" Tanya Rama mencegah pergerakan Bean

"Cabut lah, gue mau keruangan dokter pembimbing gue" bals Bean dengan Tengah merapikan Buku-buku nya

"Lo gak penasaran, sama yang panggil Lo itu. Kalau pun manusia gak mungkin panggil nya cuma sekali"

"Kalau pun hantu, biarin aja. Mungkin dia mau kenalan sama Koas ganteng kayak gue" bals Bean acuh

"Tapi, gue masih penasaran siapa yang panggil Lo itu, kalau__" ucapan Rama terhenti saat melihat Tira menghampiri mereka

"Keruangan saya!" Perintah Tira

"Maaf dok, tapi Saya mau keruangan dokter pembimbing saya" tolak Bean sopan

Rama yang melihat kecantikan Tira, sontak tercengang kagum. Sedangkan Bean masih sibuk dengan buku buku nya. Hingga bean menatap Rama yang tercengang tanpa menutup mulutnya. Hingga bean juga ikut kagum dengan kecantikan Tira.

"Bean!" Panggil Tira lagi saat mereka terdiam menatapnya.

"Suaranya? Kayak yang tadi panggil Lo, Bean" ujar Rama yang terus menatap wajah Tira

"Ya, itu emang saya yang panggil" sahut Tira

"Tapi Saya mau ke_"

"Saya dokter pembimbing kamu, yang akan membimbing kamu" kata Tira memotong perkataan bean

aku atau dia? || Fenly Un1ty ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang