bab 22

8 1 0
                                    

Saat aidha menumpah kan masalahnya dengan menangis, Rian perlahan menghampiri nya, hingga aidha repleks menghapus air matanya saat melihat Rian ada didekat nya.

"Kenapa berhenti?" Tanya Rian

"Engga!" Bals aidha acuh

"Nangis aja. kata orang, perempuan nangis itu bukan karena mereka lemah, tapi. itu titik capek, yang hanya bisa dilakukan perempuan. Gak papa nangis aja, cuma laki laki bodoh yang bilang kalau perempuan nangis itu lemah. Dengan menangis juga bisa membuat hati tenang kan? Bukan dia aja yang bisa membuat kamu bahagia, tapi diri kamu sendiri juga bisa, dengan ngelakuin hal yang kamu sukai" tutur Rian tersenyum

Aidha sontak menatap Rian kaget "kalimat itu? Kayak...."

Flashback on

Di sebuah taman yang sering disebut perkumpulan mahasiswa dan mahasiswi untuk sebagai taman hiburan, aidha duduk sendiri dengan suasana hati yang tidak baik baik aja.

Ini kali pertama, aidha dan Tira bertemu, masa orientasi mahasiswi, hingga mereka diputuskan untuk satu kelas kedokteran.

"Hay!" Sapa Tira

Aidha hanya terdiam menatap Tira dengan acuh

"Boleh duduk?" Tanya Tira lagi

"Duduk aja" acuh aidha

"Lagi ada Masalah yaa?" Tanya Tira ramah

"Gak usah kepo!" ketus aidha

"Mau nangis ya?"

"Bisa gak sih gak usah kepo, kalau mau duduk! Duduk aja" marah aidha

"Kalau mau nangis? Nangis aja. kata orang, perempuan nangis itu bukan karena mereka lemah, tapi. itu titik capek, yang hanya bisa dilakukan perempuan. Gak papa nangis aja, cuma laki laki bodoh yang bilang kalau perempuan nangis itu lemah. Dengan menangis juga bisa membuat hati tenang kan? Bukan dia aja yang bisa membuat kamu bahagia, tapi diri kamu sendiri juga bisa, dengan ngelakuin hal yang kamu sukai"

Aidha perlahan menatap Tira saat kalimat itu terucap.

"Kecewa sama manusia boleh, tapi jangan sama Allah, kalau satu dunia tidak berpihak sama kamu, aku dan Allah akan bersama kamu" tutur Tira lagi

"Nama kamu siapa??" Tanya aidha mulai membaik

Tira tersenyum mendengar respon aidha "Tira"

"Aku aidha"

"Semoga kita bisa berteman baik yaa"

"Iya" bals aidha "tapi btw kalimat mu menampar banget"

Tira tersenyum

"Pernah di selingkuhin??" Tanya aidha

"Engga sihh, tapi pernah di putusin tanpa alasan. Tapi aku gak perduli, yang terpenting aku punya keluarga yang sayang sama aku" bals Tira tersenyum ramah "kamu pernah?" Tanya Tira lagi

"Diselingkuhi?" Tebak aidha

Tira mengangguk.

"Ini lagi ngerasa kecewa sama cowok yang selama ini gue cinta, mati matian gue ngebelain dia di depan keluarga gue, malah main perempuan di belakang gue"

"Sabar ya __"

Flashback off

Rian berusaha menghentikan lamunan aidha dengan melambaikan tangannya, tapi hasilnya nihil, hingga Rian memutuskan untuk menyentuh bahu aidha.

aku atau dia? || Fenly Un1ty ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang