MARAHAN!? + TEMAN KECIL AFAN?

1K 105 19
                                    

Afan baru saja selesai mandi, ia mengusap kepalanya menggunakan handuk. Afan sedikit bingung dengan sikap Devi yang ia dapatkan, mulai tadi ia pulang sampai sekarang Devi tidak bicara sedikitpun.

"Kenapa si nih anak, diam Mulu" gumam afan.

"Ah bodo amat ngga penting," lanjutnya.

Afan keluar kamar untuk makan, saat sudah sampai meja makan terlihat disana ada lifah dan cinta.

"Loh kok kamu turun sendirian, Devi mana?" Tanya cinta.

"Ngga tahu" jawabnya sambil menarik kursi untuk ia duduki.

"Itu istri kamu loh fan, panggil sana" suruh cinta pada afan.

"Ngga mau ah males"

Lifah terlihat sedih karena biasanya lifah  melihat keromantisan mereka di setiap saat namun sekarang mereka sudah jarang menunjukan hal itu, bicara saja tidak.

"Ya udah ma, lifah aja yang panggil kak Devi" ucap lifah yang segera beranjak dari kursinya.

Setelah lifah pergi naik keatas untuk menghampiri Devi, cinta menghampiri afan.

"Afan.. mama tahu kamu lagi ada masalah kan sama Devi?"

"Masalah apaan dia nya aja yang cari masalah"

"Biar bagaimanapun Devi tetap istri kamu, dia ada hak buat larang kamu ini itu nak."

"Kamu juga sebagai suami harus bisa mengerti dan menerima semua itu, biasain setiap kamu pergi. Kamu izin ke Devi,"

"Mama tahu kamu belum sepenuhnya ingat, tapi setidaknya kamu hargain dia sebagai istri. Bukan berarti kamu bentak dia benci dia."

"Tapi ma, gimana afan mau hargain dia kalo pernikahan afan ngga ada buktinya?"

"Kata siapa ngga ada buktinya?"

"Buktinya itu ada, tapi jika kamu udah berumur 20tahun"

Afan terdiam sejenak ia memikirkan hal tersebut, setelah mendengar ucapan cinta afan merasa bersalah tentang semua itu.

"Kelamaan ma, afan butuhnya sekarang! Lagian juga afan tuh udah suka sama Anna. Kenapa sih mama malah jodohin afan sama Devi?!,"

"Mama itu ngga mau paksa kamu buat nikah sama Devi, tapi mama kasian sama Devi. Dia ngga ada yang ngerawat fan, bunda nya Devi juga titipin Devi sama kamu"

"Awalnya mama juga ngga mau kamu nikah di usia muda, tapi mau gimana lagi. hari demi hari yang kamu lewatin bersama Devi mama mulai terima semuanya"

"Dan mama mau tanya perempuan yang kamu maksud Anna itu siapa nak?"

"Perasaan kamu pernah cerita kalo kamu tuh suka sama ketua OSIS namanya Devi bukan anna"

"Afan udah lupa wajahnya tapi afan ingat kalo afan tuh punya satu perempuan yang afan taksir namanya Anna" jawab afan sambil mengingat.

Cinta merasa janggal karena anaknya ini jarang sekali menyukai perempuan kecuali Devi, ia pernah menceritakan Devi dengan detail kalo ia suka padanya. Namun sulit untuk di dapatkan.

Tap tap tap.

Lifah turun dari tangga dan langsung duduk di kursi.

"Mama, kak Devi ngga mau turun katanya ngga laper. Padahal lifah udah paksa tapi tetap ngga mau turun" ucap lifah sendu.

"Kak Devi kayaknya habis nangis deh ma, soalnya matanya bengkak. Lifah sedih liatnya" lanjutnya.

Afan yang sedang mengunyah makanan pun tersentak mendengar ucapan lifah tadi.

BAD BOY AFAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang