Pagi hari ini Devi kembali dengan tugasnya yang berkeliling di sekolah. kali ini benar benar sepi, dulu kan ada yang ngajak ribut terus setiap pagi. Siapa lagi kalo bukan afan.
Sekarang afan menuruti perintah istrinya itu ia jarang sekali bolos, tidak ngerjain tugas, ataupun hal-hal yang dulu ia sering lakukan mungkin karna ancaman Devi padahal Devi mengancam.. "kalo kamu masih ngelakuin hal yang sama aku gak mau pelvk kamu atau c1vm kamu lagi"
Dengan ancaman itu membuat afan takut dan akhirnya menuruti perintahnya deh.
"Dev, Lo jaga?" Tanya El pada Devi yang sedang berkeliling di kantin.
Devi menoleh ke arah sumber suara terlihat El yang sedang membaca buku.
"El, kok disini? Emang gak bisa belajar di kelas?" Bukan menjawab melainkan Devi menanyakan balik.
"Enggak, lagi pengen sendiri aja lagian kelas jamkos males gua di kelas rame banget"
"Mentang mentang osis, jamkos keluar kelas gak gua hukum mangkanya lo berani? Semua murid di sini gak ada yang gua bedain semua sama rata jadi lo gua hukum!" Ucap Devi mendekat kearah el.
"Sana ke tiang bendera!" Suruh Devi sambil menunjuk tiang bendera yang berdiri persis di lapangan.
El sebenarnya tidak terima di hukum oleh ketua OSIS ini, padahal kan dirinya wakil dari OSIS. Tapi mana ada yang bisa menolak perintah seorang ketos yang kejam ini?
"Iya iya"
"Sampai jam istirahat pertama ya El!"
"Lah kok bisa gitu, ini aja jam delapan sedangkan istirahat jam sepuluh berarti gua di jemur dua jam dong?" Protes El yang tak terima.
Devi pergi dari hadapan El "GAK ADA PENOLAKAN!" Teriaknya dari kejauhan.
__________Dikelas, afan sedang mengerjakan tugas yang di berikan guru, tugas itu adalah matematika. pasti semua orang benci dengan mapel satu ini terutama afan.
"Kenapa harus ada matematika sih di dunia ini?" Ucap afan pada diri sendiri.
Saat ia sedang menggerutu dengan tugas matematika nya, ia menghadap pintu yang mengarah langsung ke luar.
Tepat di hadapannya Devi melewati kelas afan dengan santai sambil melihat lihat sekeliling.
Afan yang melihatnya, ingin sekali memanggil tapi sedang ada guru. Ia punya ide kalo ia pura-pura ke toilet agar bisa menemui Devi.
Afan beranjak dari kursi nya itu dan menghampiri guru, setelah ia izin pergi ke toilet ia segera berlari ke luar untuk mengejar Devi.
Afan menarik tangan Devi, hingga membuat Devi hampir jatuh namun di tangkap oleh Afan.
"Ihh apaansih kagetin aja!!" Omel Devi sambil melepaskan tangan afan.
"Ngapain nih? Bukannya masuk, sana balik kelas"
Afan menggandeng tangan Devi dan membawanya berjalan.
"Bosen banget belajar matematika aku kan gak ngerti" ucap nya sambil menatap Devi.
"Ya mangkanya belajar, oh iya ngapain ini pegang-pegang mau kemana? Sana balik"
"Aku ikut kamu aja, dari pada aku harus ngerjain matematika mending aku ikut kamu. Seterah tuh mau ngapain yang penting aku gak ngerjain matematika"
"Lah, enggak-enggak sana balik aku masih ada tugas lagi abis ini!" Ucap Devi melepaskan tangannya dari genggaman tangan afan.
"Ck, yang ikut ihh pliss yaaa!!" Mohon afan sambil mengelus tangan Devi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BOY AFAN
FantasíaPerjodohan dari kedua musuh yang penuh rintangan. Perjodohan dimulai saat Alma, ibunda devianna sa'ba arabella menjodohkan dengan anak dari kerabatnya cinta, yaitu Ahmad afandra Sanjaya. Mereka sudah kenal sejak awal masuk SMA, namun mereka jarang s...