KOMA

1.4K 174 27
                                    

Di perjalanan menuju rumah sakit Devi tak henti menangis, ia memeluk afan dengan kuat ia takut jika afan pergi meninggalkan dirinya.

Nuzar yang melihat nya menatap sendu karna ia juga merasa sedih karna jika afan pergi pasti tidak ada lagi yang memberinya jajan gratis.

Sedangkan adryan tetap fokus menyetir, walaupun ia juga merasa sedih tapi ia menahan nya dan lebih memilih untuk membawa afan cepat cepat ke rumah sakit.

"yan cepet dong, ini afan udah ngeluarin darah banyak banget!!" pekik Devi pada adryan.

"I-iya iya ini gua lagi ngebut!" jawabnya dengan panik.

Devi tak menjawab nya lagi ia sibuk dengan menahan darah yang keluar dari tubuh afan.

"Kamu pasti kuat fan aku yakin!" ujarnya sambil menahan darah afan menggunakan tangannya.

••••

Saat sudah sampai afan segera di larikan ke ruang IGD untuk pemeriksaan.

Devi tak kuat jika afan akan pergi meninggalkan dirinya, Devi lemas menatap afan yang begitu banyak darah dan luka-luka di sekujur tubuhnya.

Adryan dan nuzar juga bingung harus menenangkan Devi seperti apa, karna ia juga teringat pesan afan jangan pernah menyentuh Devi dalam kondisi apapun.

"Bu kita juga sedih kok si bos kecelakaan gini, tapi jangan di bebankan nanti banyak pikiran, kita tau sekarang lo sedih banget tapi tenangin diri lo dulu. Afan juga pasti gak mau liat lo nangis" ucap nuzar menatap Devi sendu.

"Sekarang lo tenang aja si bos pasti sembuh kok dan gak akan kenapa-napa" ujar adryan yang ikut menenangkan Devi.

Devi tak menjawab dan masih di liputi rasa sedih dan tak menyangka.

Sebelum sampai rumah sakit tadi nuzar mengabari rakha, arie, dava dan juga cinta untuk segera datang ke rumah sakit.

Kini rakha sudah sampai di rumah sakit ia segera duduk di samping Devi.

"Dev, lo gapapa kan gak ada yang luka kan?" khawatir rakha pada Devi yang melihat Devi menangis tak henti.

Devi yang melihat rakha segera memeluk, karna ia sudah menganggap rakha sebagai abangnya sendiri.

"Hiks afan rak, afan kecelakaan" ucapnya dengan tangisan yang tak henti dalam pelukan rakha.

Rakha mengelus rambut Devi dan menepuk pundaknya sebagai penenang "udah lo gak perlu nangis dia pasti gak akan kenapa-napa kok, lo berdoa aja"

Adryan dan nuzar melongo melihat rakha dan devi, mengapa dirinya tidak boleh menyentuh Devi tapi kenapa rakha boleh?.

"Devi gimana kondisi afan?" tanya cinta yang baru datang.

Devi yang menyadari namanya di panggil segera ia melepas pelukannya pada rakha dan berdiri untuk memeluk cinta.

"Mama....,"

"Afan kecelakaan ma, Devi takut afan pergi" ucap Devi dalam pelukan cinta.

Mendengar itu cinta juga lemas karna tak menyangka anak jagoannya sedang berbaring di rumah sakit.

Namun cinta harus tetap tegar, jika ia juga ikut nangis pasti akan membuat semuanya merasa sedih.

Devi mendongak menatap wajah cinta yang sedikit meneteskan air mata "ma.. Afan pasti kuat kan ma.. Gak akan ninggalin Devi kan ma.."

"Iya sayang afan pasti kuat, anak jagoan nya mama pasti kuat kok. Udah ya kamu jangan nangis afan gak akan kenapa-napa kok" ujar cinta sambil menghapus air matanya.

BAD BOY AFAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang