KECELAKAAN?

1.6K 119 18
                                    

Afan dan Devi baru saja memasuki rumah, di sana sepi sekali tidak terlihat satupun orang.

"Lah kok rumah sepi fan? Kan mama udah pulang? " Tanya Devi sambil melihat sekeliling.

"Mama lagi anter bang arie ke calonnya" jawab afan segera menarik Devi naik keatas untuk ke kamar nya.

Devi mengerti maksud afan dan juga ia pasrah di tarik bocil satu ini. Setelah mereka memsuki kamarnya segera mereka membersihkan tubuhnya masing-masing setelah itu mengganti pakaian dengan setelan rumah biasanya.

___________

Cinta dan arie sedang berada di mension keluarga smitch, niat mereka kesana adalah menemui bapak garel derrin smitch untuk menjodohkan anak perempuan nya dengan arie.

"Jadi bagaimana pak pratama dan bu jeslyn apakah anak kalian menerima perjodohan ini?" ujar cinta dengan hormat.

"Tentu menerimanya, ini anak saya cin" ucap jeslyn sambil menunjuk anak perempuannya.

"Ha-halo tante nama aku jesica derrin smitch, atau dipanggil jesi" ucap jesi yang masih gugup.

Jesica ada alasan tertentu menerima arie sebagai calon suami nya, tentu alasan itu membuat dia senang dan tidak akan pernah menyesalinya.

"Wah cantik sekali nama kamu jes, ini anak tante" ucap cinta yang juga menunjuk ke arah arie.

"Aryas arie sanjaya panggil arie" ujar arie memperkenalkan diri.

Arie memang cuek jika sama orang baru karna ia juga bingung harus bicara apa, tapi biarpun begini sifat nya sebelas duabelas loh sama afan.

"Ya sudah bagimana kalo kalian pacaran dulu setelah kalian lulus kalian akan bertungan dan baru kalian menikah" ucap jeslyn sambil tersenyum senang.

"Ya sudah bagaimana jika kalian makan malan disini, supaya arie dan jesi bisa lebih dekat" ucap garel dan diangguki oleh cinta.

Mereka makan malam bersama dengan mengobrol di meja makan, perjodohan arie dan afan sangat berbeda. Afan dijodohkan paksa karna alasan tak menjaga sedangkan arie perjodohan yang di Terima di kedua pihak.
___________

Dikamar mereka sedang sibuk dengan kesibukannya masing - masing.

Devi sedang sibuk mengurus berkas yang di berikan kim tadi, sedangkan afan sibuk berbaring di paha Devi sambil memainkan handphonenya.

Mengingat berkas merah ini, Devi masih bingung dengan sikap dava tadi yang seolah-olah tak mau ada yang tau.

"Tadi kim gimana ya fan? Dia kan di tarik dava kenceng banget, di apain ya fan? Aku takut kim kenapa-kenapa" ucap Devi sambil memainkan rambut afan.

"Gak tau, udah lah gak usah mikirin masalah orang lain" ujarnya yang masih sibuk main game.

Devi mengangguk paham, setelah itu Devi berlanjut untuk mengecek berkas yang tadi.

Afan mulai bosen dengan handphonenya, ia duduk untuk menghilangkan rasa bosennya.

"Kamu gak bosen Dev? Ngerjain gituan kan pusing" tanya afan sambil memijat kepalanya yang sedikit sakit.

"Enggak lah, udah biasa begini" jawabnya sambil mencatat kesalahan yang di berkas ke dalam buku catatan.

Afan melihat nya saja pusing yah begitu banyak kertas-kertas dan map map yang bertumpuk di atas meja.

Afan punya ide agar tak bosan di sore hari ini, ia segera duduk tegak sambil menghadap Devi dengan serius.

"Jalan-jalan yuk!" ajak afan sambil menaik turunkan alisnya.

BAD BOY AFAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang