BALAPAN + GEMAS!

2.4K 208 36
                                    

"beuh ganteng banget suami lo Dev!" Ucap afan pada diri sendiri namun ia tak berhenti bergaya di depan cermin yang begitu besar, sebab baginya dia sangat tampan malam ini.

Devi menatap sinis, dari atas hingga bawah ia lihat. Sepertinya afan ingin caper pada wanita-wanita, sebab ia sangat tampan kali ini tidak seperti kemarin yang balapan tapi mukanya biasa aja datar kayak panci.

"Iya kah?, iya in aja. Ganteng-ganteng kayak begitu mau balapan atau mau caper?" Cetus Devi yang kesal menatap suaminya yang sangat pede.

"Ya enggak dong sayang, jelas aku mau balapan,"

"O gitu, jangan lupa chat,"

"Siap ketos ku yaudah aku berangkat dulu ya, jangan kemana mana di kamar aja diem tunggu kabar dari aku." Perintah afan sambil menangkup wajah Devi yang gemas.

"Hemm, udah sana ah."

Cvp

Afan mengecvp singkat pucuk dahi Devi, serta ia cubit hidung Devi.

"Harus gitu ritualnya sekarang,"

"Alay, yaudah sana ih jadi gak berangkat-berangkat."

"Iya, dadah sayang!"

"Dah, HATI-HATI!"

Afan pergi dari sana dan mengikuti balapan yang diadakan Al, sulit sekali Devi melihat kepergian afan ia merasa tidak enak jika afan pergi balapan, Karna ia takut kejadian kemarin terulang lagi. semoga saja tuhan melindunginya agar afan menang dalam balapan itu tanpa luka sedikitpun.

unyu banget kan haha, kalo kalian masih bilang kurang romantis liat tangan aku ya ku pukul pala kelean (⁠╥⁠﹏⁠╥).
________

Suatu ruangan yang bernuansa cewek banget beuh cewek banget gak tuh, ya pokoknya gitu lah warna-warna cewek pin.

Ngerti kan? Kalo gak ngerti ke bangetan sih ༎ຶ⁠‿⁠༎ຶ.
"Gimana yaa cara nya agar aku bisa dapetin kak afan!."

"Ji1k banget sumpah liat kak Devi Deket-deket sama kak afan."

"Harus nya yang di posisi itu aku bukan dia."

Gadis yang bernama Kinan itu merasa kesal saat melihat kemesraan afan dan Devi, padahal baru satu pertemuan loh kok udah bisa begini.

Dan baru juga berpegangan tangan tapi mengapa udah jadi begini ada masalah apa Lo kin?.

Kinan: diem aja kata gua mah, mending Lo lanjutin!.

Tok tok

Suara ketukan pintu dari luar kamar Kinan, siapa lagi jika bukan Abang tiri nya dan juga papa kesayangan nya ataupun mama kebanggaan nya.

Kinan pun beranjak dari ranjang untuk membuka pintu, ia berharap itu Abang tirinya agar bisa membantu nya.

Ceklek

Ternyata yang ia harapkan benar yang datang ke kamar nya adalah Abang tirinya yang sedikit cuek dan dingin itu.

"Lah Abang ngapain kesini?." Tanya Kinan pada Abang tirinya.

"Ck, suruh makan."

"Oh, okeh nanti Kinan nyusul."

"Nan gua mau bilang sesuatu sama Lo."

"Apa bang?." Tanya Kinan bingung melihat wajah sang Abang.

Sebenarnya Abang tirinya itu malas sekali bicara dengan adik tirinya menurut nya itu hal yang sangat tidak penting dan tidak harus dilakukan selama lamanya.

Abang tirinya itu menghembuskan nafas panjang. "Kalo di sekolah lo bisa gak sih gak usah caper, centil, atau lain hal sebagainya, capek gua liat lo apalagi kalo gua liat liat lo suka kan sama temen gua afan?."

BAD BOY AFAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang