CURHAT

2.3K 179 14
                                    

Di meja makan hanya terdengar suara piring dan sendok yang beradu.

Devi menoleh kearah afan yang sedang menikmati makanannya.

"Fan.., hari ini jadi kan?" Tanya Devi. Yang teringat ucapannya semalam.

Afan menoleh ke arah Devi "iya, abis dari situ lo mau jalan-jalan kan?" Jawab afan yang masih mengunyah makanan.

Devi mengangguk, lifah yang berada di samping Arie mendengar ucapan afan pun langsung sumringah berharap ingin ikut.

"Bang afan, kak Devi. Lifah boleh ikut gak?, lifah mau beli mainan soalnya" Ujar lifah yang memberhentikan makan-nya.

"Boleh kok kalo mau ik-" ucapan Devi terpotong akibat afan menyerubut duluan.

"Gak! Ribet tau, mending di rumah aja nonton K-Pop" ujar afan yang menyela ucapan Devi.

Devi yang mendengar ucapan afan pun kesal. jelas!, terlalu pelit sekali ajak adiknya.

"Fan, ih ikut aja sih kasian tau" ucap Devi yang menatap afan.

"Afan emang gitu Dev, mana mau dia di ganggu adeknya" ujar cinta yang sudah selesai makan.

"Ikut aja fah, siapa tau dapet pelajaran sama Abang Lo!" Ucap Arie sambil menyantap ayam.

"Pelajaran apa bang?" Tanya lifah polos. Sedangkan yang ingin menjawab hanya tersenyum jail.

"Pelajaran setelah menikah itu seperti apa, siapa tau ada adegan yang Lo gak tau dan jadi tau Karna liat Abang Lo bermesraan di dalam mobil" jawab Arie yang ber otak mesvm.

"Mesraan?, oh paling cuman pelvkan atau c1vm tangan doang bang. Soalnya yang lifah cuma itu" ujar lifah sambil menatap Arie polos.

Afan dan Devi yang mendengar ucapan Arie pun melotot karena mereka tau apa yang Arie maksud itu.

"Bang! Jangan macem macem Lo ngajarin lifah, dia tuh masih kecil. Gak pantes buat mikirin kayak gitu!" Celetus afan yang menatap Arie tajam.

"Emang gue ngajarin apa kan gue cuman kasih pelajaran aja" jawab Arie santai.

Cinta yang melihat mereka bertengkar, pusing Karna setiap hari di meja makan pasti ada aja yang ribut.

"Hey, afan katanya mau pergi ayok makanannya di abisin. Emang gak malu di liat Devi berantem kayak gitu?" Ucap cinta sambil membersihkan piringnya.

Afan menurut, dan segera menyantap kembali makannya diikuti Devi.

~~

Afan sudah berpakaian rapih dengan switer hitam dan celana yang senada, sedangkan Devi masih bersiap siap di meja rias.

"Depoyyy!! Lama bet si!" Ucap afan bosan dengan Devi yang dari tadi dandan gak selesai selesai.

"Sabar Napa si!! Namanya juga cewek ya lama lah, kalo gak mau lama nikah aja sama cowok!" Ujar Devi jengkel dan menatap sinis arah afan.

"Dih! Gue masih lurus ye, lagian juga gue udah ada bidadari" ucap afan yang berujung gombal.

"Ck, gombal" ucap Devi malas.

Setelah dua puluh menit akhirnya Devi selesai, dan segera turun kebawah bersama afan dan lifah, untuk menuju makam dan mall.

Setelah itu mereka berpamitan ke cinta untuk pergi keluar saat mereka ingin pergi, tiba-tiba saja kedatangan Nuzar yang katanya numpang makan di rumah afan.

Memang Nuzar sudah lama dengan afan, dan juga Nuzar tak tau diri pada keluarga afan.

"Ngapain lo kesini?" Tanya afan yang menatap Nuzar sinis.

BAD BOY AFAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang