CEMBURU

3.2K 206 15
                                    

Saat matahari terbit, kedua pasutri ini tak kunjung bangun dari tidurnya. Mereka masih berada di alam mimpi.

Saat matahari menyinari wajah tampan afan, afan merasa tidurnya terganggu dan mulai membuka matanya.

Pemandangan pertama afan adalah langit-langit kamar yang bernuansa putih abu-abu.

Afan menoleh ke samping, dan terdapat wajah Devi yang tertidur sangat damai dan terlihat begitu cantik.

Afan memutar tubuhnya agar berhadapan dengan Devi.

'kalo di liat dari Deket lo cantik Dev' batin afan seraya tersenyum melihat kecantikan Devi.

Afan menyelipkan helaian rambut Devi ke telinga.

'kapan Lo bisa terima gue Dev?' batin afan. Dengan tatapan sendu.

"Huft.. dari dulu gue gak pernah benci sama Lo, gue ikhlas di hukum sekejam apapun sama Lo. Bahkan sayang dan cinta itu bukan muncul saat gue ngerawat Lo sakit" gumam afan pelan seraya mengelus rambut Devi.

"dari dulu gue udah cinta sama Lo, bahkan sebelum kita kenal" lanjutnya. Mengelus rambut hingga turun ke pipi Devi.

"Waktu itu gue ekting aja, pura² gue gak mau nikah sama Lo. Padahal sebenarnya gue seneng banget bisa nikah sama Lo"

"Mungkin kita ini jodoh Dev! Karna tuhan pertemukan gue sama Lo, walaupun cobaan nya sulit"

Saat afan bergumam seperti itu ternyata Devi sudah terbangun dari tidurnya dan mendengar gumam afan dari awal hingga akhir.

'maafin gue fan, gw gak tau kalo Lo cinta sama gue saat kita awal ketemu. Gue akan terus berusaha melawan gengsi gue sama Lo' batin Devi, yang masih memejamkan matanya.

'gue masih sakit hati, karena ucapan pak Tono yang maki gue habis habisan'

Sebenarnya pak Tono sih maki Devi hanya hal sepele, tapi bagi Devi itu sakit karena.., coba kalian bayangin kalo kalian jadi OSIS trus di maki beg0,OSIS gak becus,menyesal Karena memilihnya. Yaa kalo cowok sih biasa aja tapi kan cewek itu gampang sakit hati.

'gue nyaman sama Lo, tapi hati gue masih gak bisa Nerima Lo fan' lanjutnya. Membuat Devi ingin menangis tapi ia tetap menahan air mata itu.

Afan membuyarkan lamunannya dari gumamanya dan segera melihat jam agar ia berangkat sekolah lebih awal.

Dan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Sedangkan Devi masih berpura pura tidur agar tidak ketahuan afan.

Saat afan sudah masuk kamar mandi Devi membuka matanya perlahan.

"Tumben mandi pagi pagi" ucap Devi pelan. Seraya duduk di tempat tidur.

••••

"Perut Lo masih sakit?" Tanya afan sedikit teriak akibat angin yang kencang.

"Masih, tapi gak sesakit kemarin" jawab Devi juga teriak.

Mereka berbicara teriak karena saat ini mereka sedang menuju sekolah naik motor afan.

~

Mereka datang ke sekolah tepat 5 menit sebelum bel, memang sengaja agar mereka tak di bicarakan sana sini oleh siswa lain.

Saat ini mereka baru saja sampai parkiran dan ingin ke kelas masing masing.

"Fan.." panggil Devi setelah turun dari motor,

Afan yang sedang mematikan motor pun menoleh ke arah Devi.

"Hm" sahut afan dengan dehem.

"Kali ini jangan bolos ya fan, gue nggak mau lu bolos lagi. Kan nggak lucu kalau istri hukum suami sendiri" ucap Devi ragu bicara.

BAD BOY AFAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang