KECELAKAAN! + RAHASIA KITA?

966 134 23
                                    

Devi berjalan merenungi diri. ia memikirkan bahwa perubahan sikap afan itu disebabkan oleh Devi. Depresi nya mulai kambuh karena terlalu memikirkan banyak hal.

Devi berjalan terus dengan pandangan kosong sampai-sampai ia tak melihat mobil yang berlaju kencang dari arah kanannya.

BRAKH!

Devi tersungkur di depan persis mobil itu, ia tak sadarkan diri. Kepalanya terus-menerus mengeluarkan darah. Pria yang berada di dalam mobil pun turun, segera menghampiri nya.

"Ya tuhan,"

Melihat kecelakaan mobil warga disana segera menghampiri nya untuk membantu.

"Yaampun ada apa ini pak?" Tanya ibu-ibu yang datang menghampiri nya.

"I–ini Bu saya ngga sengaja nabrak anak ini, saya ngga liat dia, karena saya lagi telponan sama klain saya." ucapnya panik.

Mereka semua bingung harus bagaimana, dari kejauhan Afan memberhentikan motonya melihat keramaian tersebut.

"Apaan tuh Rame-rame?" Gumam afan.

Afan penasaran dengan keramaian tersebut. oleh karena itu ia segera menghampiri keramaian itu. Afan turun dari motor lalu menaruh helm nya di tangki motor.

Afan menerobos kerumunan para warga, Saat ia melihat bahwa itu Devi, matanya terbelalak dan segera menghampiri tubuh Devi yang sudah terbaring di aspal.

"Dev! Devi Devi bangun dev!" Panggil afan sambil menepuk pelan pipinya.

"Adek? Adek kenal sama anak ini?" Tanya bapak-bapak yang berdiri di samping pria berjas itu.

"Iya pak! Saya kenal, dia teman saya!" Ucapnya gugup.

"Oh yaudah kalo gitu, kamu bawa kerumah sakit aja ya dek takutnya kenapa-kenapa" saran ibu-ibu sebagai warga setempat.

"Iya Bu! Saya segera bawa teman kerumah sakit!" Ujar afan, bergegas menggendong Devi.

Saat afan ingin berjalan menuju arah motornya ia di berhentikan oleh pria yang menabrak devi tadi.

"Pake mobil saya aja dek, saya antar ke rumah sakit!" Ujar pria itu Yang terlihat cemas.

"Gausah pak saya bawa motor" tolak afan.

"Udah ngga apa-apa naik mobil saya aja, biar motor kamu nanti supir saya yang antar kerumah sakit, lagian ini tangung jawab saya!" ucapnya lagi dengan nada memaksa

"Yaudah pak makasih yah," 

Pria itu mengangguk lalu bergegas menuju mobil. untuk membuka pintu, lalu membantu afan memasukan Devi kedalam mobilnya.

Di dalam mobil afan terlihat sangat cemas, ia khawatir dengan kondisi Devi sekarang. Ia merasa bersalah dengan sikapnya yang kasar.

'gue emang belum ingat tentang Lo, tapi rasanya ngeliat Lo begini gue takut kehilangan lo.' batinnya.

'lo kuat yah, gue mohon bantu gue ingat semua ingatan gue. Karna cuma Lo yang bisa bantu gue' lanjutnya menatap Devi sendu.

Afan merasa takut kehilangan Devi, seperti nya afan timbul perasaan yang kedua kalinya.

Setelah dua puluh menit, akhirnya mobil yang di tumpangi afan dan Devi tiba di rumah sakit. Afan segera turun dari mobil. lalu mengendong Devi ke ruang IGD.

"Mas tolong tunggu luar ya" ucap suster yang berada di sisi pintu.

Suster itu meninggalkan afan dan pria itu di luar. Dokter nikol berjalan cepat menuju ruang IGD, ia melihat afan yang berdiri tegak dengan wajah khawatir nya.

BAD BOY AFAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang