HUKUM PERJANJIAN

1.2K 132 18
                                    

Ceklek.

Air mata yang tak henti turun itu terus keluar dari mata devi.

Wajah mereka bertanya-tanya apa yang terjadi di dalam hingga membuat devi sesedih ini.

"Dek kenapa?" tanya mala yang segera menghampiri devi.

"Afan kak, a–afan lupa sama aku."

Mendengar jawaban devi semua menghampiri devi dengan gegas.

"Gimana maksudnya bu? Afan lupa ingatan?"

"M–mulai sekarang jangan panggil gue bu ketu lagi yah, panggil devi aja." ujar devi segera pergi dari hadapan mereka.

"Dek!"

Mala mencoba untuk menghampiri devi namun di hadang rakha.

"Mal, devi butuh waktu, tunggu aja yah." ujar rakha yang di angguki mala.

"Kayak nya gue masuk deh, gue khawatir sama kondisi afan." ucap nuzar langsung masuk ke dalam ruangan afan.

Afan sudah seperti abang bagi nuzar mangkanya ia sangat amat khawatir dengan kondisi afan.

"Bang iyan lifah pengen masuk juga, lifah pengen liat bang afan." rengek lifah pada adryan.

"Gak boleh masuk, nanti aja gantian."

"Lifah juga khawatir bang!"

"Iya tau, kita semua khawatir kok tapi gantian masuknya."

•••

Devi duduk di taman belakang rumah sakit, ia benar-benar sedih dengan sikap afan barusan. Tak menyangka akan seperti ini.

"Bunda.., kenapa harus gini? Sakit rasanya bund saat afan gak ingat devi."

Saat ini Devi merasakan kehilangan yang begitu berat, rasa yang dulu ia rasakan kembali lagi.

"Devi? Lo kenapa nangis disini?" tanya seorang laki-laki berbaju biru dengan celana jeans hitam, dan membawa bingkisan makanan.

"El kok lo disini?"

Orang itu adalah Noel yang kebetulan berada di rumah sakit.

"Iyah nyokap gue di rawat disini semaleman."

"Oh semoga nyokap lo cepet sembuh yah..,"

"Amin makasih ya Dev. Oh ya lo belum jawab pertanyaan gue lo ngapain disini nangis sendirian? Afan mana?"

"Afan dirawat juga disini el, kemarin dia sempet koma tapi alhamdulillah nya cuma sebentar." ujar Devi yang menghapus air matanya dengan perlahan.

"Oh syukur lah kalo begitu, oh ya ini gue punya minum lo mau ga? Atau mau makan? Gue liat kayaknya lo belum makan."

"Enggak usah el gue lagi ga mau, lagian gue udah makan kok." elak Devi padahal sebenarnya ia belum makan dari tadi sore.

"Ni minum aja, yang ini gak boleh nolak." ucap Noel sambil melemparkan botol ke arah Devi.

"Thanks el" ucap Devi yang segera membuka botol itu dan meminumnya secara perlahan.

•••

"Sebenarnya apa yang terjadi sama afan dok?" tanya cinta pada nikol yang berada di hadapannya.

"Afan mengalami Amnestic syndrome dimana kondisi ketika seseorang tidak bisa mengingat informasi atau kejadian yang pernah dialaminya." ujar nikol menjelaskan penyakit afan saat ini.

"apa ada benturan dok? Yang buat afan lupa ingatan?"

"Sebenarnya tidak ada benturan di kepala afan, namun bisa amnestic syndrome itu di sebabkan trauma atas kejadian yang dialaminya." jawab nikol dengan inti.

BAD BOY AFAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang