15. (Alya)

874 113 24
                                    

Langit mulai tambah mendung saat menjelang siang, Sutsujin mengecek keluar jendela dia yakin beberapa jam lagi hujan akan turun.

Tapi ada satu hal yang ia ingat, ia segera ke dekat rak sepatu melihat apakah payung yang seharusnya Hazle bawa berada di sana, dan benar benda itu tetap konsisten di sana.

"Kebiasaan banget"

Sutsujin menghela nafas kesal, saat yang bersamaan juga Idok berniat untuk pergi keluar, ia mengambil sendal nya di rak dekat Sutsujin.

"Kenapa diem gitu tur? mau pergi?" tanya Idok penasaran, karena Sutsujin hanya diam di dekat payung tanpa berekspresi apa apa.

"Lu mau kemana?" tanpa menjawab, Sutsujin malah bertanya balik.

Idok menatap nya bingung walaupun begitu ia tetap menjawabnya "Keluar doang sih nyari makan, bosen makan catering terus"

"gua ikut, tungguin gua"

Sutsujin berlari ke kamar nya, Idok menggumam kecil sambil melihat Sutsujin hilang di balik pintu kamar nya.

~~~

Petir mulai terdengar, Rinz berniat membatalkan acara nya dengan alasan akan hujan, tapi pacar nya selalu mempunyai cara agar ia bisa keluar dengan Rinz kali ini.

"Aku bawa mobil, aku jemput ke Gh"

Ah sial, Rinz membuang Handphone nya ke atas tempat tidur nya, mau tak mau ia harus bersiap siap sebelum Alya datang.

Ia keluar dari kamar nya dengan pakaian rapi, kebetulan juga Sutsujin keluar dari kamar nya lengkap dengan hodie nya. Sekilas kedua nya saling menatap sebelum Sutsujin membuang pandangan nya ke Rinz tanpa berkata apa pun.

"Tur, mau kemana?"

Pertanyaan itu tak di jawab, bahkan ia berlari turun untuk menghindari Rinz, Rinz sedikit kesal dengan sikap nya, tapi mau bagaimana pun juga kemarin dia juga salah.

"Ahh nanti sekalian beli coklat deh gua buat minta maaf ke Praba" Rinz mengumam sendiri sepanjang perjalanan nya ke lantai bawah.

Ia duduk di sofa, menatap layar Tv yang menyiarkan acara yang bahkan ia tidak faham apa maksudnya, tapi bukan itu yang ia lakukan, ia duduk di sana sambil merenung dengan apa yang terjadi kemarin.

Dyren yang tiba tiba menjadi seperti membenci nya seminggu terakhir ini, dan masalah baru nya dengan Hazle membuat nya benar benar bingung.

"Arthur juga jelas marah sama gua sekarang" Rinz memijit kepalanya yang sakit, sambil terus memarahi diri nya sendiri, "Bego banget lu Rin!"

'Tin..tin..tin'

Suara klakson di luar membuat Rinz bangun dengan malas dari sofa nya, ia bergegas keluar dari GH tidak lupa mengunci nya dari luar, ya ia yakin Beberapa player memiliki kunci cadangan untuk pintu utama.

Rinz masuk ke mobil, senyum palsu nya terukir di wajahnya, Alya membalasnya senyuman nya sebelum Rinz bertanya pada nya. "Emang kita mau kemana?"

"Oh iya, aku juga ga tau"

Rinz menarik nafas dalam dalam, ia yakin pernah ada di posisi yang sama sebelum nya. Dia diam memperhatikan Alya yang tertawa karena kecerobohan nya, membuat Rinz setika diam tak bergeming mulai dejavu dengan sebelumnya"Gimana ke Timezone?" Rinz memberikan saran nya.

"Boleh tuh ayoo, berhubung kamu juga suka permainan kan"

Alya mengikuti saran nya, Tapi Rinz tertawa hambar, kali ini serius ia seperti melihat Dyren tertawa tadi. Padahal hanya kejadian nya saja yang kebetulan sama, dan masalah nya juga kenapa Rinz ajaknya ke Timezone?!

Glasses (Sutsujin x Hazle) x (Dyren x Rinz)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang