Bab 7. Bukan Incaran

95 16 9
                                    

Di kantor....

"Itu dia mereka, ternyata benar kata Bos, salah satu dari mereka pasti akan datang ke kantor" Ucap Bram memperhatikan Halilintar yang baru saja keluar dari mobil.

Tiba-tiba Taufan juga muncul dari sisi lainnya, sambil bersiul dan merapikan rambutnya di spion mobil.

"Rupanya ada satu lagi bos, gimana kalau kita tangkap dua-duanya" Ucap anak buah Bram.

"Jangan mengambil resiko apapun, ingat Bos Kaizo hanya meminta kita menangkap satu, walaupun aku tahu dua itu jauh lebih baik, tetap saja kita harus mengikuti perintahnya" Ucap Bram menolak.

"Lalu apa yang akan kita lakukan sekarang?" Tanya anak buahnya.

"Kita ke ruang cctv dulu, pastikan jejak kita yang kemarin dan hari ini bisa di sabotase, jangan sampai kita terlihat di kamera cctv" Ucap Bram.

"Baik Bos, ayo kita mulai" Ucap anak buahnya, dan di jawab dengan anggukan oleh Bram.

****
Di ruangan Amato, Halilintar tampak sibuk dengan laptopnya, sedangkan Taufan malah sibuk dengan handphonenya.

"Hhh... Fan, gue suruh lo kesini buat apa?" Tanya Hali, menghela nafas karena kelakuan adiknya. Sedangkan Taufan hanya nyengir karena merasa bersalah pada kakaknya.

"Hehe, sorry Kak, gue lagi asik main. Iya gue cek sekarang deh, semoga plat mobilnya terekam" Ucap Taufan, meletakkan handphonenya di hadapan Halilintar.

"Fan, handphone lo nggak dibawa?" Tanya Hali.

"Nggak usah deh Kak, orang cuma bentar doang, ntar kalau gue bawa handphone, mata gue bukannya fokus lihat layar cctv, malah fokus ke handphone lagi" Ucap Taufan jujur.

"Hmm" Jawab Hali, membiarkan adiknya keluar dari ruangannya.

****

Di ruang cctv....

Anak buah Kaizo sedang mengutak-atik sistem pada cctv itu, agar lebih mudah melancarkan aksinya.

"Gimana, udah di sabotase semua?" Tanya Bram pada anak buahnya.

"Sudah Bos beres, bagus kalau gitu sekarang kita..."

"Siapa kalian? Pak Hendra mana, bukannya seharusnya Pak Hendra ya yang jaga ruang cctv?" Tanya Taufan penasaran.

"Pak Hendra sedang sakit, jadi kami ditugaskan untuk berjaga disini" Ucap Bram tenang.

"Oh gitu, kenalin gue Taufan, anaknya pemilik perusahaan, kalian ini Dw, atau karyawan tetap?" Tanya Taufan.

"Dw/tetap" Jawab mereka, berbeda-beda.

"Mencurigakan, jawaban kalian berdua nggak sama" Heran Taufan, hingga keningnya berkerut.

Karena merasa terdesak Bram dan anak buahnya pun terpaksa menghajar Taufan, namun ternyata Taufan jago bela diri. Merasa kewalahan Bram pun mengambil tongkat pemukul yang tadi dia gunakan untuk memukul Pak Hendra, orang yang seharusnya menjaga ruang cctv tersebut.

DUK!!

Taufan yang tidak siap akan serangan itu, akhirnya tergeletak di lantai, matanya mulai berkunang-kunang, akibat pukulan yang cukup keras pada kepalanya. Dia meringis saat meraba pelipis kirinya, rupanya pelipisnya berdarah.

Taufan berusaha bangkit dengan sempoyongan sambil memegangi kepalanya.

"Kalian siapa hah? Apa mau kalian? Apa jangan-jangan kalian yang celakain Ayah. BRENGSEK!!" Ucap Taufan berapi-api. Namun, belum sempat Taufan melayangkan pukulan kembali, anak buah Bram segera menendang tubuh Taufan hingga membentur tembok.

Hilang sudah kesadaran Taufan, tubuhnya pun merosot ke bawah dan akhirnya tergeletak di lantai.

Bram pun segera menelpon Kaizo, untuk mengabarkan jika dia berhasil menangkap salah satu dari putra musuhnya.

"Halo Bos, kami berhasil mendapatkan salah satu dari mereka, namanya Taufan" Ucap Bram dari balik telepon.

'Kenapa Taufan, bukankah seharusnya Halilintar yang datang ke kantor?' Tanya Kaizo dari balik telepon.

"Mereka memang datang berdua bos, tapi anak ini tadi datang ke ruang cctv, pas kami lagi sabotase cctvnya, jadi kami pukulin dia sampai dia tepar" Ucap Bram.

'Baiklah bagus, sebenarnya bukan dia yang aku inginkan, tapi aku ingin kalian bawa Taufan ke tempat yang seharusnya' Ucap Kaizo.

"Dimana Bos?" Tanya Bram bingung.

'Di tempat sam-pah' Ucap Kaizo lantas menutup telepon.






Happy reading ya guys


Kali ini Fang nggak muncul di bab ini

Tapi Author senang banget karena cerita ini bisa dapat posisi 4 di #Fang

Bahkan Saviour pun dapat posisi 5 di #Fang

Semoga bisa meraih prestasi yang sama di #Boboiboy

See you 👋😁

The Devil Boys Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang