Boneka di Loteng 1

2.8K 59 0
                                    


Nadia baru saja pindah ke rumah barunya bersama keluarganya. Rumah itu terletak di pinggiran kota yang tenang, dengan halaman yang luas dan pohon-pohon tua yang menjulang tinggi di sekelilingnya. Rumah tersebut tampak kokoh dari luar, meskipun ada sesuatu yang aneh dan kuno tentang bangunannya yang membuat Nadia merasa tidak nyaman sejak pertama kali melihatnya.

Di hari pertama mereka pindah, setelah semua barang-barang dipindahkan ke dalam, Nadia memutuskan untuk menjelajahi rumah itu. Ada banyak ruangan yang belum sempat ia lihat, termasuk loteng yang berada di atas tangga sempit dan curam. Loteng itu tampak gelap dan berdebu, dengan hanya sedikit cahaya yang masuk melalui jendela kecil di atap.

Dengan perasaan penasaran, Nadia membuka pintu loteng yang berderit pelan. Bau debu dan kayu tua langsung memenuhi hidungnya saat ia menaiki tangga dengan hati-hati. Loteng itu penuh dengan barang-barang lama yang tertutupi oleh lapisan tebal debu. Di sudut ruangan, mata Nadia tertuju pada sesuatu yang tampak aneh—sebuah boneka tua yang tergeletak di atas tumpukan kotak-kotak usang.

Boneka itu berbeda dari boneka-boneka yang biasa ia lihat. Ukurannya lebih besar, dengan mata kaca yang retak dan rambutnya yang kusut dan kotor. Pakaiannya compang-camping, seolah-olah telah melalui banyak hal. Nadia merasakan dorongan yang aneh untuk mendekati boneka itu. Ketika ia memungutnya, boneka itu terasa lebih berat dari yang ia duga, dan ada sesuatu yang dingin dan tak menyenangkan saat ia menyentuhnya.

Nadia membawa boneka itu turun ke kamarnya, merasa bahwa boneka itu mungkin bisa dibersihkan dan dipajang. Tapi begitu ia menaruh boneka itu di atas rak, ia merasakan sesuatu yang tidak biasa. Boneka itu menatapnya dengan tatapan kosong dari mata kaca yang retak, dan Nadia merasa seolah-olah boneka itu sedang memperhatikannya dengan penuh perhatian.

Malam itu, setelah seharian sibuk mengatur barang-barang di rumah baru, Nadia berbaring di tempat tidurnya. Kamar itu masih terasa asing baginya, dengan dinding yang kosong dan bau cat baru yang menyengat. Namun, yang paling mengganggunya adalah boneka tua yang duduk di atas rak, menatap langsung ke arah tempat tidur.

Nadia mencoba mengabaikan perasaan tidak nyaman itu dan menutup matanya. Namun, tidur tidak datang dengan mudah. Ia merasa seolah-olah ada yang memperhatikannya dari kegelapan, dan ketika ia membuka matanya, boneka itu masih di sana, tak bergerak namun terasa mengancam.

Keesokan paginya, saat Nadia bangun, ia menemukan bahwa boneka itu sudah berpindah tempat. Dari rak di sudut ruangan, kini boneka itu duduk di atas meja belajar, dengan posisi yang berbeda dari malam sebelumnya. Nadia merasa bingung, mencoba mengingat apakah ia mungkin secara tidak sadar memindahkan boneka itu sebelum tidur, tetapi ia yakin ia tidak melakukannya.

Hari-hari berikutnya, perasaan tidak nyaman semakin bertambah. Setiap malam, Nadia merasa boneka itu semakin sering berpindah tempat. Kadang-kadang boneka itu ditemukan di atas tempat tidurnya, kadang di kursi dekat jendela. Setiap kali ia menemukan boneka itu di tempat yang berbeda, hatinya berdebar kencang dan perasaan takut yang tidak bisa dijelaskan mulai tumbuh dalam dirinya.

Suatu malam, saat tengah malam, Nadia terbangun oleh suara yang aneh. Itu adalah suara berbisik, suara yang pelan namun jelas, seolah-olah ada seseorang yang memanggil namanya. Nadia merasa jantungnya berdegup kencang saat ia mendengarkan lebih seksama. Suara itu berasal dari loteng, tempat ia pertama kali menemukan boneka itu.

Dengan perasaan takut yang semakin besar, Nadia keluar dari tempat tidurnya dan berjalan pelan menuju pintu kamar. Langkah kakinya terasa berat saat ia mendekati tangga yang menuju loteng. Ia merasa seolah-olah ada sesuatu yang menuntunnya untuk kembali ke tempat di mana semua ini dimulai.

Ketika ia membuka pintu loteng, suara berbisik itu berhenti. Loteng itu gelap dan sunyi, seperti malam pertama kali ia menemukannya. Namun, ada sesuatu yang berbeda. Udara di dalam loteng terasa lebih dingin, dan ada perasaan yang berat, seolah-olah ada sesuatu yang tidak terlihat namun sangat nyata di sekitarnya.

CHERI - Kumpulan Cerita Horor dan MisteriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang