PROLOG 5 - Rumah Berhantu

2.7K 58 0
                                    


Di ujung sebuah desa yang jauh dari hiruk pikuk kota, berdiri sebuah rumah tua yang telah lama ditinggalkan. Rumah itu terlihat megah, dengan arsitektur yang pernah menjadi kebanggaan zaman kolonial, tetapi kini terlihat suram dan penuh dengan debu waktu. Di antara pepohonan yang rimbun dan semak belukar yang tumbuh liar, rumah itu tampak seolah-olah menyembunyikan dirinya dari dunia luar, menyimpan rahasia yang tidak ingin diketahui oleh siapa pun.

Penduduk desa menyebutnya sebagai "Rumah Kaya", sebuah julukan yang berasal dari nama keluarga kaya raya yang dulu pernah tinggal di sana. Keluarga Kaya adalah orang terpandang di desa ini, tetapi seiring waktu, cerita tentang kekayaan mereka mulai memudar, digantikan oleh bisikan-bisikan tentang tragedi yang menghantui mereka. Tak ada yang tahu pasti apa yang terjadi di balik dinding-dinding rumah itu, namun, sejak kepergian mereka yang tiba-tiba, tak ada satu pun penduduk desa yang berani mendekati rumah itu lagi.

Malam di desa itu selalu diiringi dengan keheningan yang mencekam, seolah-olah alam pun enggan membuat suara di sekitar rumah tua tersebut. Hanya angin yang sesekali berhembus melalui celah-celah dinding kayu yang lapuk, membawa serta aroma lembab dan busuk yang seakan berasal dari dalam tanah. Mereka yang cukup nekat untuk melewati rumah itu di malam hari akan merasakan bulu kuduk mereka meremang, seperti ada sesuatu yang mengawasi dari balik jendela-jendela yang tertutup tirai tebal.

Namun, bukan hanya kesunyian yang membuat rumah itu menakutkan. Ada cerita-cerita yang beredar di antara penduduk desa, cerita yang telah diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, tentang suara-suara yang terdengar di dalam rumah itu pada tengah malam—suara langkah kaki yang berat, gemerisik kain, dan, yang paling menyeramkan, suara tangisan seorang gadis yang terputus-putus, seperti seseorang yang berada di ambang keputusasaan.

Beberapa penduduk desa mengaku pernah melihat bayangan hitam bergerak cepat di dalam rumah itu, meskipun rumah itu telah kosong selama bertahun-tahun. Mereka yang cukup berani untuk mengintip melalui jendela, hanya melihat kegelapan yang pekat, tetapi mereka merasakan sesuatu yang tidak dapat dijelaskan, sesuatu yang seakan menarik mereka masuk, memanggil mereka untuk bergabung dengan rahasia yang tersembunyi di dalam.

Kepala desa pernah mencoba untuk menjual rumah itu kepada pendatang yang tidak mengetahui sejarahnya, berharap bahwa orang luar akan membawa kehidupan baru ke desa yang sepi ini. Tetapi setiap orang yang datang untuk melihat rumah itu, selalu pergi dengan alasan yang sama—mereka merasa ada sesuatu yang tidak beres. Beberapa bahkan menyebutkan bahwa mereka merasakan aura dingin yang tidak wajar ketika mendekati rumah itu, seolah-olah udara di sekitarnya penuh dengan kehadiran yang tak terlihat.

Rumah itu tetap kosong, berdiri sebagai pengingat bisu akan masa lalu yang tidak pernah benar-benar hilang. Namun, semua berubah ketika keluarga Santoso memutuskan untuk pindah ke desa ini, mencari ketenangan setelah kehidupan yang sibuk di kota besar. Mereka tidak tahu apa-apa tentang rumah tua itu, selain bahwa rumah tersebut besar, indah, dan sangat terjangkau dibandingkan dengan harga properti di tempat lain. Bagi mereka, ini adalah awal yang baru, sebuah kesempatan untuk memulai hidup dari awal, jauh dari kebisingan dan tekanan kota.

Ketika keluarga Santoso tiba untuk pertama kalinya, mereka terpesona oleh kemegahan rumah itu, meskipun terlihat sedikit lusuh. Ibu Santoso merasa rumah itu memiliki potensi yang luar biasa, dengan kamar-kamar besar dan taman yang luas. Pak Santoso, yang lebih pragmatis, hanya melihat harga murah yang sangat menguntungkan. Bagi anak-anak mereka, Dito dan Wulan, rumah itu adalah petualangan baru, sebuah tempat untuk menjelajah dan mungkin menemukan sudut-sudut rahasia yang menyimpan cerita-cerita lama.

Tapi sejak awal, ada sesuatu yang tidak beres. Ketika mereka melangkah ke dalam rumah itu untuk pertama kalinya, mereka merasakan udara dingin yang tidak seharusnya ada di tengah hari yang panas. Langit-langit yang tinggi dan lorong-lorong panjang terasa lebih gelap dari yang seharusnya, dan di beberapa sudut, mereka bisa mencium bau aneh yang tidak mereka kenali.

Pak Santoso mencoba mengabaikan perasaan aneh itu. "Mungkin karena rumah ini sudah lama nggak dihuni," katanya, mencoba meyakinkan keluarganya. "Kita cuma perlu membersihkannya sedikit, dan semuanya akan baik-baik saja."

Namun, semakin lama mereka tinggal di rumah itu, semakin jelas bahwa ada sesuatu yang tidak bisa dijelaskan dengan logika sederhana. Pintu-pintu yang terkunci tiba-tiba terbuka sendiri, suara langkah kaki terdengar dari lantai atas ketika tidak ada seorang pun di sana, dan bau busuk itu—bau yang muncul tanpa sebab—terus menghantui mereka, membuat malam-malam mereka tidak tenang.

Dan di suatu malam yang sepi, ketika mereka semua tertidur, Wulan terbangun oleh suara lembut yang berbisik di telinganya. Suara itu bukan suara yang dikenalnya, tetapi ada sesuatu yang membuatnya merasa ingin mendengarkan lebih lanjut. Dia duduk di tempat tidurnya, mencoba memahami dari mana suara itu berasal, tetapi yang dia temukan hanya kegelapan yang semakin pekat.

Keesokan harinya, Wulan menceritakan pengalamannya kepada keluarganya, tetapi mereka mencoba untuk tidak terlalu memikirkannya. Namun, dalam hati mereka, masing-masing dari mereka tahu bahwa ada sesuatu yang salah di rumah ini—sesuatu yang lebih dari sekadar angin atau kayu yang mengering. Sesuatu yang lebih jahat, lebih gelap, dan lebih tua dari yang bisa mereka bayangkan.

Mereka telah melangkah ke dalam dunia yang tidak mereka pahami, sebuah dunia yang dipenuhi oleh bayangan dari masa lalu yang tidak pernah mati. Dan di balik dinding-dinding rumah tua itu, ada rahasia yang menunggu untuk terungkap—rahasia yang akan mengubah hidup mereka selamanya, membawa mereka ke dalam mimpi buruk yang tidak bisa mereka hindari. Mereka belum tahu bahwa rumah ini telah lama menunggu kedatangan mereka, dan kini, setelah bertahun-tahun, rumah ini akhirnya menemukan keluarga baru untuk disambut dengan kegelapan yang telah disimpannya selama ini.

CHERI - Kumpulan Cerita Horor dan MisteriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang