5. Pertemuan Kedua

50 7 0
                                    

Enigmatic You |Bagian 5|

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Enigmatic You
|Bagian 5|

•••

Suara guntur tak henti hentinya bersaut sautan dengan gesekan dari ranting yang tertiup angin malam kencang. Hujan deras terus mengguyur kota itu membuat malam hari ini gelap dan dingin, orang orang pasti memilih tertidur di kasur empuk dengan selimut tebal dan hangat yang membalut tubuh namun berbeda dengan wanita paruh baya ini. Terdiam di dekat jendela sambil memandangi hujan yang kian lama semakin deras.

"Apa anak itu kehujanan?" gumam wanita itu.

Dirinya bergerak gusar sambil sesekali melirik payung yang tersedia di samping jendela, masih bingung akan pikiran dan hatinya yang bertentangan.

"Nggak, pasti anak itu udah pergi. Kenapa aku harus khawatirin dia?" gumam ibu satu anak itu namun saat dirinya ingin melangkah ke kamar, kakinya terhenti seakan masih ada yang mengganjal dalam hatinya.

Mendengar suara petir yang semakin keras lalu tanpa ia sadari, ia mengambil payung itu dan pergi keluar menerobos hujan lebat dengan payung yang ia pegang. Matanya meneliti ke seluruh halaman nya dan tidak menemukan sosok yang tadi ia khawatirkan.

"Kenapa aku harus keluar demi anak itu?" Tania- wanita itu menghela nafas karena merasa dibodohi oleh hatinya sendiri, dia pun tak tahu kenapa hatinya menjadi tidak tenang setelah menatap mata anak itu yang memandang sendu padanya.

"Apa dia udah nemu tempat buat berteduh? Malam malam begini pasti banyak orang jahat berkeliaran" gumam Tania semakin gusar.

"Ck bahkan saat gak ada pun, anak itu tetap merepotkan"

Kemudian Tania melangkah lebih jauh menuju depan pagar rumahnya, suasana sangat dingin sekali bahkan Tania berkali-kali mengusap usap lengannya karena angin yang terlalu kencang.

Namun pandangannya berhenti pada sosok yang menjadi alasan dirinya keluar malam malam di bawah guyuran hujan yang deras. Anak itu yang tadi ia hina dengan kata kata jahat nya meringkuk di depan dinding pagar rumahnya, menyembunyikan wajahnya di lipatan tangan dan bertumpu pada kedua lutut nya. Badannya basah kuyup bahkan Tania bisa melihat badan itu bergetar menggigil karena kedinginan.

Tania menatap pemandangan itu dengan mata berkaca kaca membayangkan jika putranya yang ada diposisi anak itu membuat hatinya berdenyut sakit. Anak itu tidak punya orang tua, sendirian di malam hari dengan hujan deras yang mengguyur tubuhnya di tengah kota yang tidak ia ketahui.

Kaki nya melangkah mendekati pemuda itu yang masih menyembunyikan wajah nya dengan badan bergetar, berdiri tepat di hadapan nya, Tania tanpa sadar menyodorkan payung kecil yang menjadi pelindung dirinya dari hujan. Membuat payung itu melindungi tubuh basah kuyup itu dan membiarkan dirinya basah terguyur hujan.

Enigmatic YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang