24. Bittersweet

53 7 0
                                    

Enigmatic You |Bagian 24|

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Enigmatic You
|Bagian 24|

•••

"

Gue suka sama lo na"

Alan menelan ludahnya susah payah menatap gusar ke arah Alena yang masih diam menatapnya, menyembunyikan debaran jantung yang terasa tak karuan.

Alan mencoba menelisik raut wajah Alena yang terlihat kebingungan dengan dahi yang sedikit mengernyit, badan mereka sedikit terdorong kesana kemari karena banyaknya orang yang berdesakan untuk menonton pesta kembang api.

"Apa Lan? Sorry, gue gak denger. Disini rame banget" kata Alena sambil menutup kedua telinganya.

Alan masih diam disana, merutuki dalam hati karena salah memilih waktu untuk menyatakan perasaan nya pada Alena. Padahal seumur hidup baru kali ini jantung Alan berdetak secepat itu.

"Jadi lo tadi mau ngomong apa?" tanya Alena sambil sedikit berteriak agar Alan dapat mendengarnya.

Alan menghela nafas panjang kemudian tersenyum tipis sambil menggeleng kecil.

"Gapapa, lain kali aja"

Alena yang sejak tadi tak bisa fokus hanya mengangguk, tak menyadari raut gugup di wajah Alan sejak tadi. Entah kenapa pikiran Alena hanya dipenuhi oleh Nalen saat ini, bahkan saat kembang api dinyalakan pun, perasaan Alena masih tak karuan.

Bukankah harusnya Alena senang, saat melewatkan momen manis bersama Alan, orang yang 2 tahun ini mencuri perhatian Alena? Bukankah ini yang diimpikan Alena sejak dulu?

Namun kenapa tak ada rasa bahagia atau rasa spesial lainnya dalam diri Alena? Seakan ada bagian yang hilang hingga membuat hati Alena merasa kosong.

Alena berdecak sebal, menoleh sekilas ke arah Alan tengah mendongak masih menikmati kembang api di langit malam dengan tenang. Lalu pandangannya beralih untuk melihat jam yang ada di layar ponselnya.

Pukul 12 lewat 10 menit.

Apakah semuanya sudah terlambat?

Apakah Nalen masih menunggu Alena disana?

Apa sudah terlambat jika Alena berbalik menyusul Nalen sekarang?

Dan, apakah Alena nantinya sanggup melihat tatapan kecewa dan marah di mata Nalen?

Lalu pikiran Alena kembali melayang saat Nalen rela membahayakan dirinya untuk menyusul Alena di dalam hutan tanpa memikirkan terlambat atau tidaknya.

Saat Nalen rela menarik tangan Alena dan membiarkan dirinya jatuh ke dalam lubang hingga membuat kepalanya berdarah.

Saat Nalen menenangkan Alena yang ketakutan karena mimpi buruknya dengan sebuah lagu dan senyuman tulusnya.

Bahkan Nalen tanpa ragu melindungi Alena dari lemparan batu saat pemuda itu belum mengetahui namanya dulu.

Enigmatic YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang