13. Trauma

47 6 0
                                    

Enigmatic You |Bagian 13|

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Enigmatic You
|Bagian 13|

•••

Nalen menghembuskan nafasnya berkali-kali di depan pintu minimarket, mencoba meyakinkan diri atas keputusannya saat ini.

Sejujurnya setelah mendengar kata kata Sindi di sekolah tadi membuat ia ragu untuk menerima tawaran pekerjaan di minimarket Alena. Karena dia juga merasakan kejanggalan dari sikap Alena yang selalu ketus padanya namun secara tiba-tiba gadis itu membantu nya secara cuma cuma.

Dan juga Nalen masih ingat permintaan aneh Alena saat dirinya bersama Kana waktu itu, sungguh Nalen sama sekali tak mengerti tentang apa yang dipikirkan Alena, apakah itu hal baik atau malah hal buruk.

"Gue gak bisa kasih tahu siapa Alena ke lo, tapi yang terpenting sekarang adalah menjauh dari dia Len"

Kata kata Sindi masih terngiang dengan jelas di pikirannya, membuat pemuda itu merasa seperti dipermainkan. Bagaimana Nalen bisa menurut jika masih banyak teka teki dipikirannya?

"Sumpah, kenapa sih orang orang suka banget ngomong hal yang gak jelas? Otak gue gak nyampe mikirin teori teori yang bikin gue pusing" gerutu Nalen.

"Tapi kan ini kesempatan? Kalau misal gue nolak tawaran Alena? Lah gue dapet uang darimana dong? Masa iya ngepet bareng Jordan?!" Nalen mengacak acak rambutnya kesal.

"Lagian kenapa sih tuh kakek tua pake blokir blackcard yang gue colong?! Udah tua tapi gak mau beramal dikit ke cucu nya, pelit amat"

Nalen berdecak sebal sambil berjalan bolak balik di depan minimarket dengan gusar, sesekali pemuda itu menggerutu tak jelas membuat orang orang disana menatapnya aneh.

"Kalau gue gak kerja, gue gak bisa bantu bunda nya Alan. Gue juga gak bisa bergantung sama bang Galan terus, kebutuhan dia pasti juga banyak"

"Terserah lah, toh Alena gak bahaya sampe gue harus jauhin dia. Deket sama dia gak bikin gue mati juga. Iya sih bahaya, bahaya bikin jantung gue deg deg-an terus" gumam Nalen kemudian terkekeh tak jelas.

Kemudian dengan yakin Nalen melangkah masuk ke minimarket, menolehkan kepalanya ke kanan dan kiri mencoba mencari Alena yang mungkin sudah menunggunya.

"Lo telat 15 menit"

"ANJING!" Nalen tersentak kaget saat tiba-tiba Alena berdiri di sebelahnya sambil bersedekap dada memandang datar ke arah Nalen.

"Lo ngumpatin gue?" tanya Alena.

"Salah siapa lo tiba-tiba nongol kek demit?!" protes Nalen sambil masih mengelus dadanya.

Enigmatic YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang