Nalendra Saka Kalegra berusaha menemukan pembunuh orang tuanya membuat dia bertemu dengan seorang gadis yang menjadi kunci dari semua teka teki yang ada di hidupnya.
Alena Cahyarani, gadis misterius yang secara tidak sengaja dipertemukan dengan Nal...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Enigmatic You |Bagian 1|
•••
"NALENDRA SAKA KALEGRA!"
Teriak pria paruh baya sambil menggebrak meja yang ada di hadapan nya sedangkan sang pemilik nama hanya menatap santai ke arah guru konseling di sekolah nya, pemuda itu tidak merasa takut sama sekali malah menatap polos pada sang guru seakan dirinya adalah makhluk paling tidak berdosa di bumi.
"Iya pak" jawab Nalendra atau lebih tepatnya biasa di panggil Nalen dengan santai bahkan sambil tersenyum manis.
"Kamu masih bisa tersenyum setelah kamu membuat banyak masalah di sekolah?! Jangan mentang mentang kamu anak orang terpandang membuat kita mendiamkan sifat nakal mu ini!" kata guru itu sambil menunjuk nunjuk Nalen.
"Saya tidak merasa begitu pak" jawab Nalen.
"Lalu kenapa kamu selalu membuat onar setelah diperingati beberapa kali?! Kamu seharusnya bersyukur pihak sekolah memberikan kamu banyak kesempatan untuk tidak mengulangi kesalahan lagi karena kakekmu sangat berpengaruh untuk sekolah ini, tapi dengan sikap mu yang seenaknya seperti ini saya rasa kepala sekolah tidak lama lagi akan menendang kamu keluar dari sini! Masa bodo jika kamu mengadu pada keluarga mu yang bergelimang harta itu karena memang kelakuanmu sudah tidak bisa ditoleransi" kata guru itu masih dengan nada tinggi nya.
Nalen menganggukan kepala nya santai dengan raut wajah seolah mengingat ingat sesuatu.
"Memang saya ngelakuin kesalahan apa pak?" tanya pemuda itu dengan polos.
Pria paruh baya itu menatap tak percaya pada Nalen, urat urat di lehernya mulai terlihat karena menahan emosi yang begitu besar. Kemudian guru itu menghela nafas panjang mencoba untuk tidak kelepasan melempar anak di hadapan nya ini dengan vas bunga yang ada di sampingnya.
"Lihat rambut kamu?! Apa sekolah mengijinkan mewarnai rambut dengan warna merah?! Dan apalagi itu di telingamu ha? Ditindik? Astaga Nalen apa kamu ingin jadi preman di jalanan yang suka membuat onar? Lihat bahkan kelakuan kamu memang sudah sebelas dua belas dengan mereka" kata guru itu sambil menunjuk rambut merah Nalen.
"Juga nilai nilai kamu yang dibawah kkm itu, bahkan tidak ada yang melebihi angka 60! Kamu itu murid kelas 12 baru disini, harusnya kamu sudah mulai berusaha beradaptasi dan belajar untuk fokus mengejar Perguruan Tinggi favorit bukan malah membuat keributan sana sini! Baru beberapa bulan masuk ke sekolah ini saja sudah membuat siswa kelas 12 babak belur, menyembunyikan pakaian olahraga teman sekelas mu, meletakkan permen karet di rambut Bu Popi dan yang paling parah menekan bel pulang sekolah sebelum waktunya membuat proses belajar mengajar menjadi berantakan! Dan masih banyak lagi apa perlu saya jelaskan satu persatu putra Kalegra yang terhormat" jelas sang guru dengan menekan kalimat akhirnya seakan menyindir Nalen.
