25. Menjadi Umpan?

65 8 0
                                    

Enigmatic You |Bagian 25|

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Enigmatic You
|Bagian 25|

•••

Sungguh Nalen tak mengerti kenapa masa masa liburan terasa cepat berlalu dibandingkan hari hari biasa dia masuk sekolah. Baru saja Nalen merasakan hidup tenang tanpa berhadapan dengan buku buku yang membuatnya mual lalu dengan secepat kedipan mata, waktu 2 minggu liburannya habis begitu saja.

Dan sekarang hari Senin.

Hari terhoror untuk Nalen.

Sungguh Nalen sangat membenci hari Senin, bukan hanya karena diadakan Upacara bendera saja tapi hari Senin adalah jadwal pelajaran paling dibenci Nalen yaitu matematika.

Kini Nalen duduk di dalam bus sambil menyenderkan kepalanya di jendela, wajahnya murung kentara sekali dia tidak memiliki semangat di hari pertama sekolahnya setelah liburan semester kemarin.

Kali ini Nalen terpaksa berangkat sendiri tanpa Alan karena pemuda itu sudah lebih dulu berangkat pagi pagi untuk seleksi pemain inti tim basket di ekstrakurikuler nya.

Nalen menghela nafas, melirik jam tangan yang terpasang di lengan kirinya yang sudah terbebas dari balutan gips, lalu kembali memandang ke luar jendela dengan mata sayu menahan kantuk.

Perlahan mata itu menutup, tertidur dengan nyaman sambil menyandarkan kepala pada jendela bus sampai tak sadar seorang gadis tengah duduk diam diam di sampingnya.

Gadis itu tersenyum melihat raut polos Nalen yang tertidur dengan pulas tanpa terganggu goncangan dari bus, sibuk memandangi wajah tampan itu dengan hati berbunga bunga.

Hingga bus yang mereka tumpangi mengerem dengan tiba-tiba membuat kepala Nalen hampir terbentur kursi di depannya jika tangan sang gadis tidak menahan kepala itu.

Nalen membuka matanya saat merasakan sebuah tangan melindungi dahinya, sontak pemuda itu mendelik kaget lalu dengan cepat menoleh ke samping tempat duduknya.

"Anjing sapa lo--astagfirullah Kanaaa, gue kira orang mau maling!" Nalen menyandarkan badannya sambil memegang dada karena terkejut.

"Enak aja gue dibilang maling" jawab Kana sambil terkekeh.

Nalen ikut terkekeh singkat. "Iya sih mana ada maling secantik lo"

Yah buaya.

Kana hanya membalas dengan kekehan pelan walau tak bisa menyangkal ada perasaan hangat di hatinya.

"Lain kali jangan tidur di bus, kalau misal sekolahannya udah lewat gimana?" kata Kana.

"Lah gue sih alhamdulillah, gak usah sekolah" jawab Nalen santai sambil tersenyum jenaka yang hanya dibalas gelengan kepala dari Kana.

Enigmatic YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang