9. Terlalu Jauh

66 9 0
                                    

Enigmatic You |Bagian 9|

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Enigmatic You
|Bagian 9|

•••

Nalendra tersenyum melihat pantulan dirinya di cermin yang terlihat sangat tampan dengan balutan seragam SMA di sekolah nya dulu, merapikan rambutnya yang sudah berganti dengan warna hitam.

Nalen hanya tidak mau membuat masalah di hari pertama ia masuk sekolah.

Iya, setelah Nalen menghubungi Pak Rian dan menyetujui tawaran nya. Dalam seminggu kini Nalen sudah boleh masuk sekolah, walaupun masih menggunakan seragam lama nya karena pemesanan seragam di SMA yang terbilang tidak terlalu terkenal itu cukup lama, mau tak mau untuk sementara waktu Nalen menggunakan seragam dengan almamater biru dongker dengan logo SMA Garuda.

Pasti akan terlihat sangat mencolok saat ia masuk sekolah nanti. Bagaimana tidak? SMA Garuda merupakan salah satu SMA terkenal dan elit, tak heran dari seragam nya saja terlihat sangat mewah berbeda dengan SMA Pancasila, tempat yang menjadi sekolah baru Nalen nantinya.

Sebetulnya Nalen sedikit bingung dan merasa aneh dengan Pak Rian yang dengan lancarnya bisa mendapat surat pindahan dari sekolah lama nya. Nalen penasaran apakah kakek nya akan bertambah kebingungan mencari keberadaan nya?

Sedikit informasi, Nalen sudah mengganti nomor telepon nya untuk mengantisipasi jika sang kakek melacak keberadaan nya lewat nomor telepon. Nalen hanya membagikan nomor nya dengan Aldo teman dekat nya di SMA dulu.

Setelah dirasa penampilan nya sempurna, Nalen segera turun ke bawah sambil membawa tas nya.

Di meja makan terlihat Tania tengah menyiapkan sarapan dengan Alan yang sudah duduk sambil memakan roti panggang nya.

"Oi Len, sini makan!" panggil Alan saat melihat Nalen.

"Wih, cakep juga lo kalo rambut item. Kapan lo ganti rambut?" tanya Alan pada Nalen yang sudah duduk di samping nya.

"Kemarin, bunda yang nyuruh. Apa kata orang nanti kalo liat anak SMA warnain rambut merah nyolok gitu?" bukan Nalen yang menjawab melainkan Tania yang sudah ikut duduk bersama mereka.

"Iya Len, kemarin yang nyemir rambut gue bunda lo hehe. Kemarin juga bunda lo yang beliin gue buku sama alat tulis. Makasih bunda hehe" cerita Nalen dengan antusias, terlihat sekali binar kegembiraan di mata Nalen.

"Saya bukan bunda kamu" sangkal Tania dengan acuh.

"Iya bunda" Tania menggelengkan kepala nya malas menanggapi Nalen yang sengaja memanggil nya 'bunda'

Enigmatic YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang