4

226 39 2
                                    

..

Terakhir kali aku bertemu ibuku dan teman-temannya adalah Jumat lalu. Sekarang hari Kamis.

Apakah aneh jika aku mulai merindukan mereka? Kami bukan teman, hanya seperti kenalan. Mereka bahkan tidak nyata dan aku merindukan mereka.

Sejujurnya, ini memalukan.

Aku berusaha untuk tidak melihat buku harian lama ibuku beberapa hari ini, tidak peduli seberapa menggodanya itu.
Rasanya salah untuk mengganggu privasinya, tetapi aku sangat penasaran.
Hatuskah aku membiarkan dorongan itu mengambil alih?

Aku membuka laci meja samping tempat tidur, dan menarik keluar buku harian yang berstiker, dan membukanya ke halaman berikutnya.



21 Januari 1998

Ibuku tidak bisa mengantarku ke sekolah hari ini jadi aku harus berjalan kaki, tetapi tidak apa-apa karena aku bertemu Taehyung dan Jennie di tengah perjalanan jadi kami berjalan bersama kesekolah.

Lalisa membawakanku roti hari ini. Aku suka roti dan dia pembuat roti terbaik. Miyeon mencoba mencurinya dariku, tetapi Jisoo menahannya. Lucu sekali melihat Miyeon menggeliat saat Jisoo menahannya. Namun, aku akhirnya memberinya beberapa. Dia masih bayi.

Rosé tidak masuk sekolah selama beberapa hari terakhir. Aku khawatir dengannya. Aku tidak punya nomor teleponnya untuk menelepon dan menanyakan apakah dia baik-baik saja. Lain kali jika aku bertemu dengannya lagi, aku pastikan untuk meminta nomor teleponnya.

Aku harus melakukannya.





Chaeyoung



Di sana... dia menyebut namaku lagi.

Aku tidak mengerti apa yang terjadi. Apakah aku masih bermimpi?

Setelah menampar diriku sendiri beberapa saat, aku memutuskan bahwa aku benar-benar terjaga. Jadi mengapa ibuku menulis tentang aku bahkan sebelum aku lahir?

Aku yakin ada penjelasan yang masuk akal untuk ini. Aku yakin ibuku hanya mengenal seseorang dengan nama yang sama. Ya, tentu saja seperti itu. Tapi bagaimana jika artinya adalah aku bisa melakukan perjalanan ke masa lalu?

Tidak, tidakk.. itu tidak mungkin.. Tunggu, kalau aku ada di masa lalu, bagaimana aku bisa ada di masa depan? Aku benar-benar mengambil kelas saat itu. Namaku juga ada di daftar hadir. Wahh otakku benar-benar sakit.

"Rose, kamu tidak pergi ke sekolah hari ini?" Ayahku masuk ke kamarku saat aku sedang membaca buku harian ibuku.

"Apa itu buku harian ibumu?"

Matanya berkerut saat ia duduk di tepi tempat tidurku.

"Ya.. tidak apa-apa kan?"

Ayahku hanya mengangguk sambil tersenyum kecil. "Tidak apa-apa dia juga tidak ada di sini untuk menghentikanmu."

Dia tertawa kecil sambil menoleh ke belakangku ke halaman yang sedang aku baca.

Aku langsung menutupnya dengan keras agar dia tidak melihat namaku ditulis oleh ibuku. Aku tidak tahu, aku hanya merasa itu tidak akan menghasilkan sesuatu yang baik.

"Hahaha ya, itu tidak semenarik itu juga, hanya hal-hal remaja." Aku tertawa canggung berharap dia akan melupakannya.

Dia juga tertawa, menjauh dari buku hariannya.

Back To 1998Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang