Ya Tuhan, menyebalkan sekali menjalani dua sekolah. Apa salahku sampai harus menerima ini?
Setidaknya ini kelas terakhir hari ini, yang kuikuti bersama si kembar.
Aku tidak duduk terlalu dekat dengan mereka, aku duduk di pojok belakang dan mereka duduk di tengah jadi kami tidak bisa banyak bicara. Lagi pula, mereka tidak akan banyak bicara padaku. Dari semua orang, mereka adalah yang paling tidak mungkin bicara padaku.
Aku merogoh saku untuk mengambil ponselku karena aku sangat bosan, tetapi ponselku tidak ada. Astaga, tidak bisakah ponselku ikut pergi kemasa ini juga? Ini sangat merepotkan.
"Selamat berlibur dan jangan lupa belajar untuk ujian yang akan datang pada hari Senin!" kata guru itu sambil membubarkan kelas.
Aku tidak repot-repot mencoba mengingat nama mereka karena buat apa aku melakukannya? Itu tidak penting.
Aku bahkan tidak tahu bagaimana aku bisa terdaftar di sekolah ini. Aku bahkan belum ada.
Aku tersadar dari lamunanku saat aku mendongak dan mendapati Jennie berdiri di depan mejaku dengan ekspresi kosong.
Aku melihat sekeliling dan Taehyung tidak terlihat.
"Chaeyoung menyuruhku untuk membawamu."
Dia terus mengawasiku dengan ekspresi kosong. Sekarang setelah aku tahu bahwa dia sakit, aku merasa tatapan itu tidak terlalu aneh, tetapi tetap saja butuh waktu untuk terbiasa.
"Ah oke oke." Aku bangkit meletakkan buku-bukuku di tas dan berjalan ke pintu.
Jennie masih berdiri di mejaku menatapku dengan aneh.
"Ayok, kenapa masih disana?"
Jennie hanya mengangguk berjalan lurus melewatiku dan sedikit menabrakku.
Aku mencoba mengejarnya, tetapi gadis yang lebih pendek itu ternyata bisa berjalan sangat cepat. Sampai akhirnya aku menyusulnya dan meraih lengannya, tetapi dia hanya berbalik dan menarik lengannya dari genggamanku dengan kerutan di antara alisnya.
"Jangan sentuh aku!"
Aku terbelalak menyadari bahwa aku mungkin telah membuat gadis itu tidak nyaman.
"Oh, maaf, aku tidak bermaksud membuatmu tidak nyaman."
Aku mengulurkan tanganku lagi dan langsung menurunkannya saat dia melangkah mundur.
"Apa semuanya baik-baik saja?" Chaeyoung berlari ke arah kami sambil berdiri di antara Jennie dan aku dengan wajah kebingungan.
Chaeyoung menatapku sambil memiringkan kepalanya dan aku hanya mengangguk dan dia menatap Jennie yang juga mengangguk.
Jisoo kemudian muncul dengan wajah kebingungan.
"Aku hanya menyentuh lengannya. Aku tidak bermaksud menyakitinya"
Aku melihat ketiga gadis itu. Jisoo dan Chaeyoung mulai menyadari sesuatu.
Ada apa?
"Ayo Jennie, kita beli camilan dulu sebelum pergi!" Jisoo tersenyum kecil padaku sebelum menggenggam tangan Jennie dan berjalan pergi.
Kenapa Jisoo bisa menyentuhnya dan aku tidak boleh?
Aku merasakan sesuatu yang membakar dadaku... Apa aku marah? Kenapa aku harus marah?
"Tidak apa-apa Rosé, kamu tidak menyakitinya, dia hanya sensitif terhadap sentuhan. Dia tidak membiarkan siapa pun menyentuhnya kecuali Taehyung dan Jisoo."
Ah jadi begitu.
"Haruskah aku minta maaf padanya?"
Chaeyoung hanya tertawa, menggelengkan kepalanya saat kami berjalan sedikit di belakang Jisoo dan Jennie.

KAMU SEDANG MEMBACA
Back To 1998
أدب الهواةPenjelajah waktu, Romance. Suatu hari setelah ibunya meninggal, Rosé tidak sengaja menemukan buku diary milik ibunya dan tiba-tiba dia terbawa kemasa ibunya dan teman-temannya.