24

99 20 9
                                    

..

Sejak aku pergi ke rumah Lisa tempo hari dan berbicara dengan ibunya, masih terasa aneh tentang Rosé menyelamatkan ibuku dari kematian?

Hmm

Aku masih belum membaca buku harian ibuku lagi sejak terakhir, aku terlalu takut untuk melihat apa yang sudah dia ditulis.

Aku tidak tahan melihat apakah Jennie masih kesakitan atau apakah dia mungkin sudah melupakanku.

Aku tidak akan menyalahkannya jika dia melupakanku.

Ini sudah lebih dari sebulan sejak terakhir kali aku melihatnya dan kami benar-benar hanya sepasang kekasih selama dua hari sebelum aku terjebak di sini.

Itu membuatku memikirkannya setiap hari.

Memang rasanya tidak sesakit dulu. Hanya, rasanya seperti ada bagian hatiku yang terpotong dan tersangkut di sana dan aku tidak tahu apakah itu akan tumbuh kembali.

Aku tahu aku seharusnya ada di masa sekarang, tetapi apakah terlalu buruk untuk berharap aku dilahirkan di garis waktu mereka? Untuk hidup dan berdampingan dengan mereka. Namun, jika aku ada saat itu, berarti aku tidak akan bertemu Lisa.. atau setidaknya aku tidak akan menjadi temannya. Aku tidak akan bisa hidup di dunia tanpa Lisa. Aku tahu aku tidak bisa.

"Kamu terlihat sedang berpikir keras. Apa yang sedang kamu pikirkan?"

Sekarang Lisa sedang berbaring di sampingku di tempat tidur sambil menonton acara TV bersamaku.

Akhir-akhir ini aku menghabiskan banyak waktu bersamanya, bahkan lebih banyak dari biasanya.
Aku senang bersama gadis Thailand ini, aku merasa tidak pernah sendirian lagi.

"Sejujurnya aku tengah berpikir tentang bagaimana aku bisa hidup di dunia ini tanpa dirimu." Aku terdiam menyadari bahwa itu mungkin terdengar sangat aneh tanpa konteks apa pun.

"Untunglah kamu tidak perlu khawatir tentang hal konyol itu." Lisa tertawa sambil bergeser mendekatiku, perlahan meraih lenganku dan melingkarkannya di bahunya.

"Iya." Aku merasakan gadis itu semakin dekat denganku dan meletakkan kepalanya di bahuku.

Aku tahu kita seharusnya tidak sedekat ini. Aku tahu itu mungkin salah, tetapi aku tidak bisa menahan diri untuk tidak mencondongkan tubuhku ke arahnya juga. Aku menatap wajahnya dan melihat bahwa matanya tengah tertutup dan tersenyum.

Dia terlihat sangat imut saat ini. Aku memalingkan kepalaku mencoba menyingkirkan pikiran-pikiran ini.

Haruskah aku menyerah pada Jennie?

Haruskah aku melanjutkan hidup?

"Aku ingin berada di dalam pikiranmu sehari saja untuk mengetahui apa yang terjadi di sana." Lisa mengangkat kepalanya dari bahuku dan duduk di tempat dia menatapku.

Aku mencoba menahan tawa, membuat gadis itu tersenyum juga.

"Aku suka saat kamu tertawa. Kamu sudah lama tidak tertawa seperti itu, senang mendengarnya lagi."

Sehelai kecil rambut Lisa jatuh di wajah kecilnya. Aku mengulurkan tanganku perlahan dan meletakkannya di belakang telinganya dengan tanganku agar tidak membuatnya terkejut.

Wajah Lisa langsung berubah, senyumnya tidak lagi ada di wajahnya. Aku membiarkan tanganku tetap berada di wajahnya beberapa saat lebih lama dari yang seharusnya sebelum aku menariknya kembali ke sampingku.

Lisa tampak seperti akan menangis yang membuatku terkejut, jadi aku duduk saat dia duduk bersila di tempat tidurku.

"Ada apa?"

Back To 1998Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang