..
Sudah beberapa hari sejak aku membuka buku harian ibuku, tetapi aku masih menyimpan foto kelima anak perempuan dan laki-laki itu di meja rias ku.
Menyedihkan.
Rasanya seperti aku mengenal orang-orang ini, tetapi aku tidak mengenal mereka.
Aku tidak mengenal mereka karena mereka sudah meninggal. Aku tidak mengenal mereka karena mustahil bagiku untuk mengenal mereka, tetapi entah bagaimana aku merasa terhubung dengan mereka. Aku juga mendapati diriku lebih sering menatap gadis bermata kucing itu, atau Jennie, dari pada yang lain di foto itu. Ada sesuatu tentangnya yang menarik perhatianku.
Aku membalik-balik buku harian itu beberapa halaman, membukanya pada salah satu catatan ibuku.
17 Januari 1998
Hari ini adalah hari yang baik. Geng kami pergi jalan-jalan larut malam dan kami makan camilan sambil nongkrong di taman lingkungan kami. Rosé tidak masuk sekolah hari ini. Kurasa dia mungkin sakit.
Aku tidak tahu kenapa, tetapi aku merasa seperti telah mengenalnya sepanjang hidupku meskipun aku baru bertemu dengannya beberapa hari yang lalu. Dia akhirnya mulai lebih banyak bicara, itu melegakan.
Kemudian Taehyung sekarang telah resmi bersama gadis itu. Aku tahu aku harus melupakannya, tetapi aku tidak akan melakukannya jika aku bisa.
Chaeyoung
Rosé? kenapa dia menulis tentang aku? Aku tidak ada saat itu?!?!
Hey, Apa-apaan ini! Aku membalik-balik halaman secara acak dan tidak ada lagi yang menyebutkan tentangku disana. Kemudian aku berhenti secara acak di halaman lainnya menjelang akhir.
8 Desember 1998
Andai saja aku mati bersama mereka.
Aku tidak pantas hidup jika mereka semua harus pergi. Mengapa aku hidup dan mereka tidak?Aku belum bicara lagi dengan Lalisa sejak kecelakaan itu. Aku tidak tahu harus berkata apa padanya dan aku tahu dia juga tidak tahu harus berkata apa padaku.
Aku tidak bisa menghilangkan gambaran itu dari kepalaku. Semua darah dan jeritan. Terutama saat aku menggenggam tangan Jennie saat dia meyakinkanku bahwa semuanya akan baik-baik saja. Seharusnya aku yang menghiburnya saat itu. Sekarang sudah terlambat. Aku tidak tahu lagi bagaimana hidup tanpa mereka.
Aku seharusnya tidak berada di sini.
Chaeyoung
Aku tidak menyadari bahwa aku menangis sampai setetes air jatuh ke buku harian itu dan membuatku melemparkannya hingga tertutup ke nakas.
Sungguh menyakitkan mengetahui penderitaan yang di alami ibuku. la melihat orang-orang yang ia cintai meninggal dan ia tidak dapat berbuat apa-apa. Sedikit lebih menyakitkan mengetahui disana Jennie masih bisa menghiburnya, astaga aku bahkan tidak bisa membayangkannya. Jennie yang tidak banyak bicara dan tidak banyak menunjukkan emosi bisa menghibur ibuku saat fia bahkan sedang sekarat. Itu sangat memilukan.
..
"Mau minum smoothie sepulang sekolah?" Lisa bersandar di loker di sebelahku saat aku mengambil bekal makan siangku. Aku tidak suka makan siang yang disediakan di kantin. Ibuku biasa menyiapkan bekal makan siang untukku dan sekarang ayahku membuatkannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Back To 1998
FanfictionSuatu hari setelah ibunya meninggal, Rosé tidak sengaja menemukan buku diary milik ibunya dan tiba-tiba dia terbawa kemasa ibunya dan teman-temannya.