Happy reading
Keluarga haris pun meninggalkan villa pak arso. Di dalam mobil, nia duduk di sebelah haris yang sedang menyetir, sedangkan bayu duduk seorang diri tepat di belakang ayah nya. Sepanjang perjalanan mereka saling bercakap santai, tentang siapa pak arso.
Berbicara mengenai perjalanan nia bersama bayu, nia banyak berbohong kepada suaminya. Bayu hanya tersenyum saja melihat cerita bohong mamanya. Hingga ketika obrolan menjadi sunyi,
“Pa, aku mau tanya deh?” ucap bayu
“tanya apa de..” jawab haris
“Iya nih kamu mau tanya apa” jawab pula nia sambil menatap mata bayu
“Emmmmm nggak jadi deh” ucap Bayu mengurungkan niatnya untuk bertanya.
Tatapan mata mamanya seolah-olah melumpuhkan niatnya untuk bertanya kepada sang ayah. Entah apa yang bayu ingin tanyakan. Tak lama kemudian telepon genggam haris berdering. Dengan tangan kanannya ia jawab panggilan tersebut. Tampaknya yang menghubunginya seorang laki-laki.
“Ohhh ayahh, kenapa yaa yah?”
“Besok? Yasudah yah, boleh kok”
“Enggak, gak ngerepotin toh yah, orang aku anakmu juga”
“Iyaa, yasudah yahh nanti aku izin sebentar samaa kantor.”
Begitulah ucapan haris yang didengar oleh istri dan anaknya. Mereka pun penasaran.
“Siapa sih mas?” tanya nia
“Itu,,, ayah mau ke rumahh kita besok” jawab haris
“Lah bukannya besok kamu ngantor?”
“Aku nanti izin sama kantor sebentar aja” sahut haris
“ada apa yaa mas kira-kira?”
“Biasalah ayah, pasti lagi marahan sama ibu. Ayah memang suka begitu kalau lagi marahan sama ibu. Dia suka kabur dari rumah nyari tempat bermalam” terang haris
“Kakek mau ke rumah paa?” tanya bayu
“Iyaaaaa, memang kenapa?”
“Asyik adaaa kakek, asyik, ada kakek, ada kakek” sorak bayu kegirangan”
Bagi bayu, kehadiran sang kakek mengusir kebosanannya di rumah. Dia yang tidak boleh diizinkan bermain di luar rumah seusai pulang sekolah setidaknya dengan kehadiran kakeknya ada yang menemani bermain. Itulah sebabnya mengapa bayu amat bahagia mendengar kakeknya akan berkunjung.
••••
Kendaraan pribadi milik keluarga haris tiba di rumah mereka siang hari. Serentak mereka keluar dari mobil sambil membawa barang bawaan masing-masing ke dalam rumah rumah mereka tampak masih utuh dan rapi.
Sofa dan televisi di ruang tamu sebagai ruangan yang dekat dengan pintu keluar mereka terlihat masih utuh tidak dicuri mungkin hanya sedikit berdebu. Ruang makan mereka juga demikian tidak ada makanan yang tersedia di meja makan.
Keringat yang melekat di tubuh membuat mereka lekas langsung berganti pakaian. Kecuali haris, ia lebih dahulu menyalakan listrik yang sempat diputuskan sebelumnya. Barulah, dirinya berganti pakaian.
Bayu mengganti pakaiannya dengan pakaian yang lebih santai. Begitu juga ayahnya sebelumnya sang ayah memakai kaos berkerah, kini ia mengenakan kaos singlet dan celana pendeknya.
Sedangkan nia, sang mama, tampil seperti biasanya. Dia sepertinya gemar memperlihatkan anggota tubuhnya. Dia menggunakan kaos ketat yang membusungkan dadanya celana pendek yang amat memperlihatkan paha putih mulusnya.
Tak banyak aktivitas yang dilakukan keluarga itu setiba di rumah. Nia sibuk membersihkan rumah, Haris tertidur di kamar, sedangkan bayu memilih sibuk bermain playstation di kamarnya.
Hingga sore pun tiba,“Hooamm…. ngantuk nihh. Capee juga yaaa main ps sendirian aduhhh” ucap bayu sambil memijat tangannya sendiri.
Bayu menyudahi aktivitasnya sebentar. Mulutnya yang menguap memberi kesan ia mengantuk. Namun ia menoleh ke jam dinding rumahnya. Ternyata, sudah sore. Kebetulan sejak tadi dia belum minum karena terlalu sibuk dengan perangkat elektronik yang dimainkannya.
Maka, bergegas ia bangkit dari duduknya dan berjalan keluar kamar. Usai keluar kamar, pemandangan tampak begitu sepi. Ia terheran kemanakah gerangan kedua orang tuanya. Ia berpikir mungkin mama nya sedang membeli sesuatu di luar dan ayah sedang tidur.
Cara berpikir positif tersebut membuatnya tak peduli. Lantas, ia berjalan ke arah dapur yang letaknya berdekatan dengan kamar mandi. Ia ambil gelas di rak piring dapur itu.
Tiba-tiba dia mendengar desahan dari kamar mandi. Desahan itu rasanya pernah ia dengar. Maka, ia mencoba mengintip ke dalam kamar mandi, melihat mulut sang mama yang seolah merintih.
Tubuhnya mamanya bersandar ke tembok. Tangan kanan mamanya tampak menyentuh sesuatu di bagian bawah. Sedangkan, tangan kiri sang mama meremas buah dadanya yang sebelah kiri. Sambil menyentuh bagian tersebut mamanya mendesah dan menggoyangkan tubuhnya sendiri.
“Ahhhhhh ahhhhhh pakkk bejoooo sodok memek niaa paakkk teruss ahhhh yang daleemmmm pakkk ahhhhh”
“Pak arsooooo isep tete nia pakkk ahhhhh ayooo ahhhhh yangg kuat pakkkk ohhhh”
Bayu menggaruk kepalanya. Ia makin bingung. Ketika bersama seseorang dalam keadaan bugil mamanya mendesah, kini seorang diri dalam keadaan bugil juga mendesah. Sebenarnya apa yang dilakukan sang mama. Selain itu dia juga bingung kenapa pula mamanya memanggil-manggil nama pak bejo dan pak arso, bos ayahnya.
“Ahhh sudahlah, mendingan buruan minum terus balik lagi main ps” gumamnya dalam hati.
Lalu bayu dengan gelas yang sudah di tangannya ia mengambil air minum di dispenser dekat ruang makan. Usai melepas dahaga, kembali ia melanjutkan aktivitasnya bermain game di kamar. Tak beberapa lama, pintu kamarnya terbuka.
“Bayu.. udahan main playstation-nya. Kamu mandi dulu sana” ucap nia kepada putranya.
Bayu tidak menoleh ke wajah sang mama. Dia malah sibuk memperhatikan layar televisinya yang sedang dipergunakan untuk bermain game. Dia juga begitu cuek dan tak menggubris perintah mamanya. Itu membuat mamanya kembali mengingatkan. Kini dengan suara yang agak keras.
“Udahh dee main ps nya, besok kamu sekolah. Kamu mandi dulu gih sana terus belajar”
Suara sang mama yang berulang kali mengingatkan dan kini lebih keras membuat anak itu dengan kesal mematikan Playstation nya.
“Iya maaaa iyyaaaa ini bayu matiin ps nya nihh” ucap bayu dengan kesal
Usai mematikan playstation-nya, ia melihat mamanya berdiri di depan pintu kamarnya. Sang mama hanya mengenakan handuk yang melilit ditubuhnya. Bayu sedikit terpesona, namun dia segera tersadar itu orang tuanya.
Lantas kemudian ia lekas segera menunaikan perintah orang tuanya, yaitu mandi. Sementara nia seusai melihat putranya mematikan dan membereskan playstation-nya langsung berjalan ke arah kamar.
Rutinitas keluarga itu sore hari berjalan sebagaimana keluarga pada umumnya. Ayah bayu, Haris, yang sejak siang hari tertidur sudah bangun. Ayahnya yang hari ini izin libur, lekas membersihkan diri karena pekerjaan kantor yang harus diserahkan besok sudah menunggu.
Sementara bayu, usai mandi, ia terlihat sibuk di kamarnya sedang mempersiapkan segala sesuatunya untuk sekolah besok. Nia tampak sedang mempersiapkan makan malam untuk dirinya berserta anak dan suaminya. Begitulah rutinitas itu berjalan hingga pun malam tiba.
Malam harinya tepat pukul setengah delapan malam keluarga itu tampak makan bersama. Tidak ada yang istimewa malam itu, kecuali percakapan tentang kedatangan kakek bayu besok dan besok bayu harus sekolah makan malam yang bernuansa ke keluarga itu pun usai begitu cepat tanpa terasa.
Usai makan malam, Nia dan haris kembali ke kamar begitu pula bayu. Di dalam kamar bayu sekilas melihat buku pelajaran yang akan dibawanya besok. Langsung saja ia pelajari hingga waktu menunjukkan pukul 9 malam. Selanjutnya ia lekas tidur agar tidak bangun terlambat besok pagi.
Continued☂️
KAMU SEDANG MEMBACA
Hamil Anak Siapa? [End]✔️
ActionBayu, seorang anak laki-laki yang tinggal bersama orang tuanya, Haris dan Nia di Jakarta Timur. Haris sibuk dengan pekerjaan dadakan, sedangkan Nia sering digoda oleh bapak-bapak hidung belang. Bayu dijaga ketat oleh orang tuanya dan dianggap kurang...