20

2.1K 15 0
                                    

Happy reading

Tak lupa haris berpamitan pada ayah dan ibunya. Kedua orang tua haris menyayangkan hal tersebut. Namun, apa boleh buat, keduanya tak bisa memaksa.

Kedua orang tuanya juga mengantar haris keluar rumah. Haris berjalan menuju mobil nya. Hingga akhirnya Haris meninggalkan rumah orang tuanya.

Seusai melepas haris, orang tua haris kembali masuk ke dalam rumah, kecuali ayah haris, pak paijo. Ia tersenyum.

"Ini kesempatan yang gak boleh terlewatkan. Malam ini aku harus berhubungan badan dengan menantuku hehe"

Ketika dia tersenyum, datang buruh tani yang sudah akrab dengan nya, yakni pak bejo. Pak bejo pun bertanya siapa orang yang baru saja pergi. Ia merasa kenal dengan mobil yang dikendarai orang tersebut. Pak paijo berkata kalau orang itu adalah anaknya.

"Siapa itu pak?" tanya pak bejo

"Eh kamu joo.. Itu anakku haris"

"Eh? Anakkmu pak? Maksud bapak, suaminya nia begitu? tanya pak bejo terheran

"Yai yalah siapa lagi" ucap pak paijo tegas

"Berarti si nia ada di sini dong pak?"

"Iya dongg hehe" senyum pak paijo

"Wah seneng banget dong bapak nih. Pantes mukanya kelihatan cerah banget"

"Emang kenapa, kamu pengen ikut seneng juga?" tanya pak paijo kepada buruh taninya

"Iya dong pak"

"Yaudah sini ikut saya ke gubuk, tempat biasa kita ngobrol hehe" ajak pak paijo sambil tertawa kecil

Pak paijo pun mengajak pak bejo ke tempat mereka biasa mengobrol. Di gubuk kecil itu mereka tampak memperbincangkan sesuatu. Sesekali mereka serius, sesekali pula mereka tertawa kecil.

Sementara nia dan bayu berada di kamar mereka. Keduanya tampak beristirahat. Nia tidur di ranjang besar. Bayu tidur di kasur yang terletak di samping ranjang. Mereka tertidur pulas hingga senja tiba.

Afternoon.

"Hoaaheeeemmmm aduuuhh udahh jam berapaa nih?" tanya nia baru bangun tidur

Nia terbangun dari tidurnya sore itu. Dia menoleh ke arah jarum jam yang terletak di dinding kamar. Ternyata, sudah jam 5 sore melihat bayu masih tertidur hendak membangunkan, namun tidak tega.

Lekas ia turun dari ranjangnya. Lalu mengambil peralatan mandi dan handuk yang di gantungkan di belakang pintu ingin mandi. Lalu turun ke bawah menuju kamar mandi yang terletak di dekat dapur.

Sesampai di bawah, dia tidak melihat seorang pun di sana sedikit terheran kemana para penghuni rumah.

Tanpa waktu lama ia masuk ke kamar mandi. Namun, dia sedikit bingung mengapa pintu kamar mandinya tidak bisa tertutup rapat Nia tidak terlalu menggubris.

Berharap tidak ada yang mengintip nya mandi, terutama ayah mertuanya. Lekas ia lepaskan semua pakaian nya sebelum mandi.

Outside the bathroom

"Weleh-weleh joo.. tubuhnya masih padet singset jooo... hehe...." ucap pak paijo pelan

"Ide siapa dulu dong pak... kalau bukan saya rusak nih pintu kamar mandi kita gak bakal bisa ngintiip kayak gini" ucap pak bejo pelan

"Iya, iya, deh ini ide kamu. Saya akuin itu bagus banget" puji pak paijo

"Tuh pak lihatt... aduhhh susu nya pak bikin saya pengen nyedot pakkk aduhhhhh... niaaaa"

"Uhhh... iya jooo saya juga kepengen jooo uhhh" ucap pak paijo sambil mengelus penis yang berada di balik celananya

"Aduuuhhh pantatnya pakkkk, sayaa gak tahan pengen nusuk pakai kontol saya pakk"

"Emang kamu aja yang kepengen saya juga joo. uhhhh ...nia... nia... kamu seksi banget sih"

"Saya masuk aja ya pak. Saya udah gak tahan nihh" ucap pak bejo yang penisnya sudah mengeras di balik celananya

"Eits eits jangan... kamu bisa bikin rencana kita berantakan. Sabar jo sabar...." larang pak paijo

Keduanya pun menyudahi intipan mereka setelah memastikan nia sebentar lagi selesai mandi. Setelah itu, keduanya pergi entah kemana. Nia masih mengeringkan tubuhnya dengan handuk. Dia lupa membawa pakaian ganti.

Terpaksa dia melilitkan tubuhnya dengan handuk. Ia hanya berharap tidak ada yang melihat tubuhnya terlilit handuk. Lekas ia keluar menuju kamarnya. Beruntung, pak paijo dan pak bejo sudah pergi.

Entah apa yang terjadi pada wanita itu bila kedua lelaki tua tersebut melihat nia hanya terbungkus dengan sehelai handuk. Di dalam kamar nia melepas handuknya. Ia lekas mengenakan daster hitam tanpa lengan yang belahan dadanya cukup terlihat. Ia benar tak peduli lagi bila ada yang melihatnya berpakaian demikian.

Lagi pula, sang suami tidak ada di sampingnya, jadi bisa mengguna kan jaket untuk menutupi lengannya dengan. Setelah selesai, ia membangunkan putranya yang sedang tidur.

"Dee... adee... ayo bangun dulu de... kamu mandi dulu" ucap nia sambil menepuk bahu putranya.

"Hoaaahheeeemmmm jam berapa sih sekarang maa? aku masih ngantuk nih..." tanya bayu

"Udah jam setengah 6 sore de... ayo de kamu bangun udah mau malam" kembali nia menepuk bahu putranya

"hoaahheemm yaudah deh ma... bayu bangun" ucap bayu

Bayu lekas mengambil handuk dan pakaian gantinya yang berada di dalam ransel. Ia lalu berjalan menuju kamar mandi yang berada di bawah. Sama halnya dengan nia, bayu tidak melihat siapa-siapa tidak peduli dan etap berjalan ke kamar mandi.

Dengan cueknya ia masuk ke kamar mandi yang berada di dekat dapur. Tak beberapa lama, ia selesai mandi. Ia sudah mengenakan kaos katun berwana putih dengan celana pendek. Ketika keluar dari pintu kamar mandi, ia melihat neneknya yang sedang menyiapkan makan malam.

"Eh ada cucu nenek baru selesai mandi" ucap sang nenek sambil menatap ke bayu

"Eh ada nenek. Nenek lagi masak ya nek"

"Iya dong. Masak buat kamu sama mama kamu. Kamu pasti laper kan?" tanya neneknya

"Iya nek bayu udah laper"

"Yaudah kamu ke kamar dulu aja ya. Nenek mau masak dulu" ucap sang nenek yang mempersilahkan bayu ke kamar dulu

"Oke nek"

Bayu kembali ke kamarnya. Di dalam kamar, ia melihat sang mama sedang menghubungi seseorang. Nia sedang menghubungi suami nya, namun telepon selularnya dinonaktifkan.

Nia bingung mengapa selalu sulit menghubungi suaminya sendiri, lalu meletakan telepon selularnya di meja rias dekat ranjangnya, tiba tiba bayu yang sedang di dekatnya bicara sesuatu.

"Ma, lihat deh iniku (penis) berdiri melihat bagian ini mama (belahan dada)" ucap bayu sambil menunjuk

"Bayu, gak boleh ngomong begitu"

"Memang kenapa ma?"

"Kalau itu (penis) kamu berdiri karena mama, itu tandanya kamu suka sama mama" tegur nia

"Oh gitu ya ma. Maafin bayu ya maa. Bayu kan gak tahu"

"Yaudah gapapa kok. Lain kali jangan begitu ya sayang" ucap nia pada putranya tersayang

"Iya maa...."

Nia dan putranya pun saling mengobrol dan bercanda di kamar. Keduanya tertawa riang bersama sampai malam.

Continued☂️

Hamil Anak Siapa? [End]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang