Happy reading
Bruk..
Ternyata Bayu sedang memegang balok kayu yang ukurannya cukup besar hingga perlu kedua tangannya mencengkeram dengan kuat. Nafas bayu mendengus, tanda balok kayu itu berat baginya. lalu memandang ke arah pak broto yang tubuhnya roboh ke lantai. Lelaki paruh baya itu tak sadarkan diri, terlihat darah mengalir menjalar dari kepala pak broto kemudian membasahi lantai. Bayu panik melihatnya. Matanya terbelalak kaget. Mulutnya menganga sedikit. Ia tidak sadar apa yang baru saja dilakukannya.
“Bayu?! Apa yang kamu lakukan di sini de?! ucap nia amat terkaget
“Itu nanti aja ma aku ceritain. Yang terpenting ayo buruan kita kabur dari sini ma!” perintah bayu agak memaksa tanpa mempedulikan kondisi sang mama.
“Sebentar de… sebentar…!” nia panik memaksakan tubuh bugilnya turun dari ranjang untuk lekas berpakaian secepat mungkin tanpa peduli sperma pak broto masih menempel di vaginanya.
“Ayo buruan maa! cepet!” sahut bayu
“Iyaaa sabar de…! sebentar dulu! Nia masih mengenakan pakaiannya.
Bayu menunggu sang mama berpakaian. Ia tidak terlalu peduli apa yang baru saja dilakukan mamanya dengan pak broto barusan. Bagi dirinya yang terpenting ialah membawa sang mama pergi dari tempat tersebut. Setelah sang mama berpakaian utuh walau agak berantakan, bayu menarik tangan mamanya dengan paksa keluar dari rumah pak broto.
Kemudian anak itu bersama mamanya membiarkan saja pak broto yang tergeletak dengan darah mengucur serta tak sadarkan diri di rumahnya yang kosong tanpa orang. Nia dan bayu pun melangkah keluar, bergerak menuju jalanan besar di depan area rumah pak broto. Bajaj berwarna biru yang sepintas lewat dalam keadaan tidak berpenumpang kemudian bayu stop.
••••
Pada waktu yang sama, suami nia sekaligus ayah bayu, haris, tampak melamun di kantornya. Ia duduk diam di meja kerja dengan wajah tertunduk lesu dan tubuh yang lunglai. Bagaimana tidak, saat orang-orang sedang sibuk bekerja, Ia begitu malas. Apalagi pak arso tidak ada di kantor.
Hati dan pikirannya sedang kacau, hidupnya di ambang kesendirian dan kesepian. Haris merasa membuat sebuah blunder terbesar dalam ke hidupan berumah tangga. Ingin dalam hatinya semua kembali dari awal, melihat sang istri dan anaknya sepulang dari bekerja.
Tapi, jika melihat keadaan sekarang yang sedang dihadapi, keinginannya tersebut terasa harus dikubur dalam-dalam. Hanya takdir baginya yang bisa mengubah segala hal tidak mungkin menjadi kenyataan.
“Bayu…nia….. maafin papa ya…..kalian mau gak maafin papa? Hmm.. sekarang kalian dimana?” ucap Haris menatap dinding tembok kantornya yang bercat putih dengan penuh harap.
Di kala berbicara seorang diri, seolah Tuhan mendengarkan suara dan harapan haris, tiba-tiba telepon genggam miliknya berdering. Ia sebetulnya malas mengangkat. Namun, khawatir itu pak arso atasannya. Ia coba angkat panggilan tersebut. Ia ambil ponsel pintar miliknya yang berada di saku celana bagian kanan.
Setelah diambil, ia cek nomor telepon yang menghubungi nya. Alangkah terkejutnya dia, ternyata yang menelepon sang istri, nia. Ini pertama kali bagi haris menerima telepon dari istrinya semenjak mereka pisah rumah. Hatinya jadi bertanya-tanya ada apakah sang istri menelepon. Karena penuh rasa penasaran, segera ia jawab telepon dari istrinya.
▫️ Istriku
“Halo? papa ya? Pa… ini aku bayu”
“Eh kamu de, ada apa? kok tumben telepon papa?”
“Aku sekarang lagi di bajaj nih pa, sama mama mau pulang ke rumah. Papa bisa pulang ke rumah gak?”
“Ada apa yaa de? papa masih di kantor nih..”
“Tolong pulang ke rumah dong paa… aku mohon.. situasinya darurat banget sekarang…nanti aku ceritain deh kalo udah sampai rumah”
“oke-oke deh… sekarang papa langsung berangkat. Nanti kalau misalnya papa belum sampai, tunggu yaa”
“iyaa paaa….”Cukup terkejut haris, karena yang meneleponnya bukan nia, tapi bayu, sang anak. Tak hanya itu, ia juga mendapat kabar kalau bayu sedang bersama mamanya menuju rumah. Tentu kabar tersebut baik bagi haris karena ada peluang baginya untuk memulai kehidupan rumah tangganya dari awal.
Terlebih, situasi yang diucapkan bayu sedang darurat dan haris dimintai datang menemui mereka dapat menjadi momentum bagi dia untuk kembali menjadi pemimpin rumah tangga yang baik, yang mengayomi dan melindungi anak dan istrinya.
Maka, tak pikir panjang, ia lantas berangkat meninggalkan tempat kerjanya menuju rumahnya dengan menggunakan mobil pribadi. Dalam perjalanan menuju rumah, hatinya penuh tanya apa yang dimaksud darurat oleh sang putra.
Nia jadi khawatir jangan-jangan terjadi sesuatu dengan istri nya, nia. Buru-buru saja ia mempercepat laju kendaraan miliknya hingga lampu merah ia terobos.
Di depan pagar rumah haris, Nia dan bayu sudah tampak berada di sana. Keduanya sedang menunggu suami sekaligus ayah yang sudah jarang mereka temui. Selama menunggu, keduanya tidak berinteraksi sama sekali.
Nia yang sebenarnya tidak begitu suka berada di dekat suami nya begitu risih karena sebentar lagi ia akan bertemu dengan suaminya kembali. Selain itu, ia sekarang berada di depan rumah yang dulunya penuh kebahagiaan keluarga dan rumah tangga.
Namun, hancur berantakan disebabkan sang suami, haris, berselingkuh. Namun, itu semua terpaksa ia lakukan karena bayu yang mengajaknya kesini. Ia memilih diam karena khawatir bayu akan bertanya tentang hal yang dilakukannya bersama pak broto.
Tak hanya itu, nia juga khawatir kalau bayu bakal mencerita kan apa yang baru dilihatnya kepada haris yang masih sah suami nia. Tiba-tiba bayu menolehkan wajahnya ke nia ketika papanya belum juga tiba.
“Ma, mulai malam ini dan seterusnya kita tinggal di sini lagi yaa?” ucap bayu menoleh ke atas menatap kedua mata sang mama dengan penuh nanar.
“Ehhmmm tapi de?”
“udah deh ma… masalah papa selingkuh, bayu punya keyakinan papa udah kayak gitu lagi kok. Lagipula, cukup adilkan? Mama juga berselingkuhkan dari papa?” bayu mencoba menyakinkan mamanya.
“hhhmmmm…” nia menunduk malu tidak bisa menanggapi pertanyaan bayu.
“Tenang aja kok ma, masalah mama, aku gak bakal cerita ke papa kok. Asalkan, mama mau tinggal sama papa lagi di rumah ini. Kita mulai dari awal lagi yuk maa hubungan sama papa?” ucap bayu tersenyum membujuk sang mama
“Heeem gimana yaa de,,..” nia masih sedikit ragu
“Maa… kita kan udah terlalu cape pindah ke sana kemari. Mama juga udah kerepotan ngurusin aku. Nah, kalau ada papa kan, ada yang bisa melindungi, adapula yang bisa membantu kita maa, terutama mama. Bagaimana jadinya tadi kalau aku gak ada waktu kejadian di rumah pak broto? Itu juga untung karena pak broto langsung tidak sadar? Coba kalau sadar, aku pasti bisa dipukul balik ma sama dia. Nah, kalo ada papa kan mama jadi ada bisa yang melindungi. Ya kan Ma? Aku cuma berharap mama bisa memaklumi kesalahan papa karena papa pasti ada kekurangan begitu juga mama. yaa maa? mau yaa tinggal sama papa lagi? Aku mohon ma,, demi aku ma, anak mama..” terang bayu menggenggam erat tangan sang mama.
“Iya deh dek kalo gitu… mama coba yaa….” balas nia terharu mendengar ucapan putranya.
Mendengar ucapan sang mama, membuka harapan bagi bayu akan kembalinya bersatu papa dan mamanya. Tentu dia amat senang. Terlebih hati sang mama sudah melunak. Dia tinggal menunggu kedatangan dan respon papanya.
Tak lama, sang papa tiba. Mobilnya yang terlihat jauh dari pandangan bayu perlahan semakin dekat. Hingga pada akhirnya mobil yang dulu mereka sering naik bersama berhenti di depan bayu dan mamanya.
Mesin mobil pun mati. Kemudian keluar dari pintu pengemudi, sang papa yang agak lama bayu tidak pernah bertemu. Anak itu lantas berlari menghampiri papanya. Sementara sang mama berdiri mematung, menyaksikan pertemuan antara ayah dan anak.
“Paa…..!” teriak bayu melihat papanya keluar dari pintu mobil
Continued ☂️
KAMU SEDANG MEMBACA
Hamil Anak Siapa? [End]✔️
ActionBayu, seorang anak laki-laki yang tinggal bersama orang tuanya, Haris dan Nia di Jakarta Timur. Haris sibuk dengan pekerjaan dadakan, sedangkan Nia sering digoda oleh bapak-bapak hidung belang. Bayu dijaga ketat oleh orang tuanya dan dianggap kurang...