8

3.8K 11 0
                                    

Happy reading

Dalam tidurnya ia bermimpi. Bermimpi tentang sesuatu yang terjadi masa lalu. Dia bermimpi melihat aktivitas mamanya bersama pak bejo dan pak arso dalam keadaan bugil. Mamanya merintih dan mendesah.

Awalnya rintihan dan desahan itu pelan, namun makin lama makin kencang. Tak hanya itu, dia juga bermimpi tentang aktivitas mama nya di kamar mandi tadi sore. Sang mama mendesah menggoyang kan tubuh nya sendiri. Mimpi tersebut berlangsung selama dia tertidur

06.30

“Kok basah ya? Udah gitu lengket lagi. Apaaan sih ini?” ucap bayu setelah melihat dan meraba bagian celana depannya yang basah.

Nah loh???

Selasa pagi itu Bayu merasa aneh dengan celananya yang basah. Dia merasa sudah tidak mengompol lagi. Lantas, kenapa basah . Tanpa berpikir panjang, ia mengambil handuk dan lekas membersihkan diri. Usai mandi, ia sempat berpikir tentang celananya yang basah tadi. Lagi-lagi ia pikir dirinya ngompol.

Dengan pikiran positif, Dia merasa tidak buang air kecil sebelum tidur. Makanya jadi ngompol lagi. Dengan cuek ia bergegas mengena kan seragam sekolah dan menyiapkan ranselnya yang sudah terisi buku. Meskipun begitu, selalu terlintas dalam benaknya,

“Masa iya sih itu ngompol. Kalau ngompol kok lengket gitu ya?”

Sementara itu ayah dan mamanya sudah menunggu di ruang makan. Tampak bayu keluar dari kamar dengan pakaian seragam yang rapi beserta ranselnya. Bayu menghampiri orang tuanya untuk sarapan bersama. Dan, obrolan keluarga pagi hari itu pun terjadi

“Pa, kakek datang jam berapa?” tanya bayu kepada ayahnya

“Nanti jam 9 pagi”

“Ohhh” balas bayu

“Mas jadi ambil izinkan?” tanya nia kepada suaminya.

“Ya jadilah. Tapi gak bisa lama-lama juga. Sekitar jam 11 aku sudah harus berangkat ke kantor”

“Yasudah kalau begitu mas” jawab nia

“Ma, pa, nanti bayu pulangnya jam 3 sore yaa? Soalnya bayu harus kerja kelompok di sekolah” ucap bayu kepada kedua orang tuanya

“Ya udah, pulangnya tapi jangan mampir ke rumah temen lagi. Awas kalo sampai ketahuan ke rumah temen” ucap nia kepada anaknya mengingatkan

“Beress maa”

“Yasudah buruan kamu sarapannya. Mau papa antar gak?” tanya haris kepada putranya.

“Gak usah deh pa. Bayu berangkat sendiri aja. Lagipula papa kan mau nyambut kakek”

“Yasudah kalau gak mau diantar” ucap haris santai.

Usai sarapan, bayu lekas memakai sepatunya. Ia mengingat dan memeriksa sejenak apakah ada masih yang tertinggal. Setelah memastikan tidak ada yang tertinggal, ia pamit kepada kedua orang tuanya. Ia salami keduanya.

Tak lupa orang tuanya mengingatkan agar hati-hati di jalan. Maka, berangkatlah bayu ke sekolahnya. Di rumah, usai sarapan, haris sibuk membaca koran pagi sambil minum teh di ruang tamu. Televisi di dekatnya menyala. Padahal, dia tidak menonton.

Haris sudah mengenakan pakaian kantor. Tampaknya dia ingin segera berangkat seusai menyambut ayahnya. Sementara itu istrinya, nia, sedang sibuk membersihkan rumah. Pakaian yang dia pakai masih sama dengan yang digunakan semalam.

Tak lupa ia mencuci pakaian haris, bayu, dan dirinya usai pulang dari Garut kemarin. Ia pisahkan pakaian tersebut satu per satu hingga terhenti sejenak. Melihat kedua daster yang digunakan selama perjalanan akhir pekan lalu.

Hamil Anak Siapa? [End]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang