Happy reading
Pak paijo kembali ke kampung halamannya, dan disambut tanaman jagung nya yang bersiap memasuki musim panen. Di depan rumah nya ia disambut pula oleh sang istri yang tampaknya sudah tidak kesal dengan dirinya. Keduanya berpelukan mesra saling melepas rindu. Tiba-tiba seorang buruh taninya menghampirinya.
"Pak paijo.... Pak paijo...... Paak paijo" ucap seorang buruh tani berperut tambun berlari tergopoh-gopoh
"Oalahh bejo kamu ada apa sampai berlari segitunya?" tanya pak paijo pada buruh taninya
"Ini pak.. bapak habis dari jakarta kan?"
"Yowess kenapa?"
"Bapak tahu alamat ini pak?" tanya pak bejo
"Coba mana sini saya lihat, oalah ini alamat rumah anakku. Bagaimana kamu tahu alamat ini?" tanya pak paijo
"Emmm yaudah pak saya permisi dulu" ucap pak bejo nyelonong pulang ke rumahnya
"He bejo malah kabur itu orang"
Pak paijo masuk ke rumah beserta istrinya. Dia menyantap makan malam yang sudah disediakan sang istri. Keduanya saling bercakap cakap saat makan.
Istri pak paijo sempat bertanya bagaimana kabar anak dan cucunya. Pak paijo menceritakan semuanya. Tentunya dia tidak akan mencerita kan tentang persetubuhan dirinya dengan sang menantu.
Istri pak paijo bisa marah besar bila mengetahui hal itu. Sementara itu Pak bejo ialah seorang buruh tani yang bekerja pada pak paijo yang memiliki ladang jagung yang amat luas. Lelaki itu tampak bingung bagaimana mungkin alamat tersebut tertuju pada alamat anak dari pak paijo.
Ya, alamat seorang wanita yang pernah menumpang dirumahnya dan disetubuhi oleh dirinya. Wanita itu Siapa lagi kalau bukan nia, istri haris, menantu pak paijo.
Pak bejo hampir tiap malam membayang kan persetubuhan yang pernah dilakukannya bersama nia. Dia ingin bersetubuh lagi dengan wanita itu. Maka, ia ingin mengunjungi rumah nia.
Hanya kini dia kebingungan ada hubungan apa nia dengan anak pak paijo. Dia berpikir apakah dia istri dari anak pak paijo. Jika benar, dia pasti bisa dipecat pak paijo dari pekerjaannya sebagai buruh tani.
Esok paginya, pak paijo kembali ke rutinitasnya sebagai seorang pemilik sekaligus petani jagung berkeliling melihat ladangnya yang memasuki musim panen. Dia juga mengawasi kerja para buruh taninya apakah benar atau tidak. Seketika dia melihat pak bejo yang sedang bekerja. Dia mendekati buruh taninya tersebut.
"Hei bejo kamu kemarin kenapa? Gak jelas begitu"
"Oh gapapa pak" ucap pak bejo berusaha menghindar
"Lah dia malah menghindar" ucap pak paijo heran
Pak paijo bingung melihat gelagat buruh taninya. Hanya saja dia tidak terlalu menggubris. Ia kembali berkeliling mengawasi buruh taninya yang lain.
Pekerjaan itu ia lakukan hingga panas matahari mencapai terik, tepatnya jam 12 siang. Setelah itu ia melepas lelah di sebuah gubuk reyot kecil di dekat ladang jagung miliknya. Ketika hendak beristirahat, melihat pak bejo sudah beristirahat lebih dahulu di sana.
"Kamu udah di sini rupanya jo?"
"Eh bapak, iya pak" jawab pak bejo terkejut.
"Saya heran kamu dari tadi menghindar terus dari saya. Memang ada apa? Mau pinjam uang? Ayo ceritakan saja, tidak usah sungkan sungkan. Kamu kan bukan orang baru di sini jo."
"Hemm gak ada apa-apa kok pak"
"Oh yasudah kalo begitu"
"Eh iya pak, anak bapak di jakarta itu udah nikah?"
"Iya, memang kenapa kamu tanya itu? Eh iya kemarin itu alamat kamu bisa tahu darimana?
"Heem gini pak waktu itu, ada wanita sama anaknya pengen ke Garut. Eh, mobilnya kehabisan bahan bakar sore hari. Jadinya terpaksa numpang deh di rumah saya sehari soalnya bensin eceran di sini kan cuma ada pagi dan siang hari. Nah, itu alamat wanita itu" terang pak bejo
"Lah, kamu kenapa gak ngomong itu kan menantu sama cucu saya" ucap pak paijo terkejut
"Saya gimana mau kasih tahu pak. Orang saya aja gak tahu itu menantu dan cucu bapak"
"Heeemm" pak paijo menghela nafas
"Eh iya pak, bapak ketemu mereka kemarin di Jakarta?"
"Ya ketemulah, termasuk sama anak saya"
"Enak ya jadi bapak punya menantu udah cantik seksi lagi" ucap pak bejo tiba-tiba
"Weleh-weleh ternyata kamu tahu juga menantuku itu seksi. Ya jelaslah tubuhnya padat sintal begitu" terang pak paijo kepada pak bejo
"Apalagi anak bapak yak, seneng banget tiap malem ngelonin yang begitu"
"Hehehe tapi udah pernah loh saya ngelonin dia jo.."
"Eh, serius pak?" tanya pak bejo heran
"Ya iyalah.. uhh enakk bangett joo apalagi susunya itu tuhhh uhhhh mau saya isep terus"
"Eh, Saya juga pernah loh pak memang bapak aja" sahut pak bejo
"Eh yang bener kamu?" tanya pak paijo heran
"Iya pak masa saya bohong. Jadi waktu dia nginep di rumah saya, ada kesempatan deh saya kelonin dia hehehe"
"Weleh-weleh kalo sampai kamu ketahuan sama anak saya bisa dipukulin kamu"ancam pak paijo
"Lah, bapak kalo sampai ketahuan istri bisa diusir dari rumah pak hehe" ancam balik pak bejo
"Yaudah kita jaga rahasia ini sama-sama ya, oke?"
"Siap pak"
"hehehehehe" keduanya tertawa bersama
Kedua lelaki itu berbicara bersama sembari melepas lelah. Topik mereka hanya nia, menantu pak paijo. Mereka berbagi cerita bersama tentang bagaimana ketika menyetubuhi wanita itu.
Keduanya pula menyukai hal yang sama, yakni payudara nia. Terkadang gelak tawa terlihat dari wajah mereka. Entah apa yang mereka tertawakan.
Tak lama pak paijo meninggalkan pak bejo di gubuk itu harus pulang ke rumah menemui istrinya yang telah menyajikan makan siang. Tinggallah pak bejo seorang diri di gubuk itu.
"Nia.. nia... kapan aku bisa menyetubuhi mu lagi ya" ucap pak bejo di benaknya.
Weekend
Aktivitas di rumah keluarga haris tampak berbeda. Mereka sibuk mempersiapkan diri hendak berkunjung ke rumah orang yang paling mereka hormati. Pagi itu bayu sudah rapi lebih dulu ketimbang ayah dan mamanya sudah mengenakan kaos abu-abu dengan jacket berwarna hitam.
Memakai celana jins yang biasa dirinya pakai. Anak itu sedang sibuk menyiapkan baju, peralatan lain, serta ransel yang hendak dibawa ke rumah kakek nenek nya. Setelah itu ia menuju ruang makan menanti sarapan.
Sementara sang mama yang sudah membersihkan diri masih menyiapkan sarapan. Nia memakai kaos biru ketat berkerah seperti nya dia tidak peduli lagi jika ada yang melihat lekuk tubuh nya.
Selain menyiapkan sarapan, nia juga menyiapkan bekal untuk makan keluarganya di tengah perjalanan, juga tidak lupa membawa pil KB.
Haris, seusai mandi sedang mengenakan pakaian di kamar mengenakan kemeja santai dan celana panjang bahan. Selesai mengenakan pakaian, kepala rumah tangga itu sibuk menjawab telepon.
Pada akhirnya keluarga itu siap berangkat menuju tempat tujuan mereka. Tak lupa haris mematikan aliran listrik rumahnya serta memastikan jendela dan pintu dalam keadaan tertutup.
Nia dan bayu menunggu di luar rumah dengan barang bawaan mereka sembari haris mengeluarkan mobil. Setelah haris mengeluar kan mobil, kedua lekas masuk. Haris sempat keluar sebentar untuk mengunci pagar. Keluarga haris pun berangkat menuju tujuan.
Continued☂️
KAMU SEDANG MEMBACA
Hamil Anak Siapa? [End]✔️
ActionBayu, seorang anak laki-laki yang tinggal bersama orang tuanya, Haris dan Nia di Jakarta Timur. Haris sibuk dengan pekerjaan dadakan, sedangkan Nia sering digoda oleh bapak-bapak hidung belang. Bayu dijaga ketat oleh orang tuanya dan dianggap kurang...