34

1.3K 7 0
                                    

Happy reading

“Pak arso mau ngapain ke sini? Darimana bapak tahu saya tinggal di sini? tanya nia kesal

Ketika pak arso bercengkerama dengan nia. Pak broto melihat dari kejauhan.

“Uhh ya jelass aku kangen sama kamu…aku kangen menghisap puting susumu yang coklat itu sayangg”

“Sanaa pergi pak….” ucap nia mengusir

“Oke oke tapi aku mau kasih ini. Aku tahu kamu butuh pekerjaan. Datang yaa cantikkk” ucap pak arso menyodorkan kartu namanya

Nia hanya terdiam ketika pak arso berucap demikian. Tak lama,

“Sebelum aku pulang, bolehkah aku mencium bibirmu sayangg” ucap pak arso mencoba memeluk niaa

“Gakkkk mauu lepaskan… lepaskan….. pakkk”

“Ayooo sayanggg dikit lagiii” pak arso terus memaksa mendekatkan bibirnya ke bibir nia.

Tiba-tiba, Pak broto yang melihat peristiwa tersebut lekas menghampiri dan menolong nia. Ia meninju pipi pak broto.

“Heeeii kamuuuu jangann macam-macam di wilayah rumah saya yaa! Lebih baik kamu pergi!” ucap pak broto marah usai meninju pipi pak arso

“Ohhhh ada orang yang mau sok jadi jagoan yaaa… heemm. Oke saya akan pergi. Bukannya saya takut, saya tidak begitu berhasrat berkelahi pagi begi-pagi begini. Tapi ingat urusan kita belum selesai” ancam pak arso

“Sekarang saja kita selesaikan.. dasar pengecut! teriak pak broto kepada pak arso yang mulai meninggalkan halaman rumahnya.

Pak arso pun pergi usai diperingatkan pak broto. Sementara nia masih sedikit shock.

“Ibu gak apa-apa kan?” tanya pak broto

“Gak apa-apa pak. Makasih yaa pak”

“Iyaaa bu. Tapi bentar bu… ibu kayaknya lagi gak enak badan. Muka ibu agak pucet. Lebih baik ibu ke dokter bu…saya antar” ucap pak broto kepada nia

“Gak usah repot repot pak”

“Aduh, yaudah bu. Gak usah sungkan-sungkan. Masalah biaya biar saya yang biayai. Yang penting ibu sekarang ke dokter dulu takutnya nanti kenapa-kenapa” timpal pak broto

“Yaudah deh pak tapi saya masuk dulu yaa”

“Iya bu.. saya juga mau ganti pakaian di dalam rumah dulu” ucap pak broto

Nia beranjak masuk ke kamar kosnya. Ia tidak menyangka pak broto bakal melindunginya dari cengkraman nafsu pak arso. Selain itu, Ia lebih tidak menyangka lagi pak broto akan membawanya yang sedang tidak enak badan itu ke dokter.

Lantas memakai celana jinsnya dengan jaket masih yang menutupi tubuhnya. Setelah itu ia keluar kamar kosnya melihat pak broto yang memakai kaos putih berkerah dan celana training panjang sudah berdiri di halaman menunggu dirinya. Ia hampiri lelaki itu.

“Oke bu. Kita naik taksi aja yaa bu?” tawar pak broto

“Gak usah pak naik bajaj aja… kalau naik taksi kemahalan pak”

“Heemm santai aja bu. Lagipula kalau naik taksi udara luar yang kurang sehat gak ada. Coba bandingkan dengan naik bajaj? Hemm Tadi saya kan udah bilang. Masalah biaya saya yang tanggung” ucap pak broto mencoba meyakinkan

“Oke deh pak saya ngikut aja”

Bersama nia, pak broto berjalan ke depan halaman rumahnya. Keduanya menunggu dan mencari taksi yang lewat. Tak lama melintaslah taksi di depan mereka. Pak broto lekas menyetopnya. Keduanya naik bersamaan. Lalu berangkatlah pak broto dan nia ke dokter.

Hamil Anak Siapa? [End]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang