24

2.2K 15 0
                                    

Happy reading

Di sana kakek dan neneknya sudah menunggu. Bayu bersama mamanya mengambil posisi tempat duduk bersebelahan, mamanya duduk di sebelah kanan sang kakek, sedangkan sang nenek di sebelah kiri kakeknya.

Setelah itu bayu memulai sarapan. Selama sarapan, neneknya yang paling banyak bicara. Kakeknya sesekali berbicara. Dia dan mama nya hanya menjadi pendengar dan penjawab.

Selama sarapan pula bayu agak terheran mengapa kakeknya sering mencuri pandang ke mamanya. Dia jadi berpikir apakah jangan jangan sang kakek suka sama mamanya.

Namun, dia mencoba membantah dalam hati. Baginya tak mungkin sang kakek yang juga ayah papanya suka dengan sang mama. Selesai sarapan bayu kembali ke kamarnya bersama sang mama.

"Ma, papa kapan kesini? Katanya mau kesini lagi"

"Heemm gak tahu deh papa kamu. Mama juga gak ngerti. Mama telepon semalam gak dimatiin hapenya" ucap nia, mama bayu, dengan nada malas

"Ohh gitu ya. Eh iya ma, yang semalam itu kan pak bejo yang dulu kita sempat nginep ma. Kok bisa ya?"

"heeem itu karena kita gak tahu aja rumah kakek-nenek di sini. Jadi kita sebenarnya nyasar dekat rumah kakek-nenek de..." ucap nia kepada sang putra

"Aduh... aduh... kok bisa gitu yaa heehehe" bayu tertawa

Setelah itu bayu bersama sang mama lebih sibuk beraktivitas di dalam kamar. Bayu dan mamanya mencoba tidur kembali sembari menunggu ayahnya datang.

Namun, bayu tidak bisa sementara mamanya sudah tertidur lagi. Karena bosan di dalam kamar, dia keluar seorang diri. Dia bingung hendak ke mana.

Ketika turun ke bawah, ia tidak melihat seorang pun. Hanya sang nenek yang sibuk di dapur. Ia mencoba berjalan ke luar rumah kakeknya sembari mencari udara segar pagi kelilingi tanaman tanaman jagung milik kakeknya.

Dia lihat ke sana kemari tampak buruh tani kakeknya mulai berdatangan untuk beraktivitas. Tak lama kemudian ia bertemu kakeknya.

"Bayuu.... sinii....." ucap sang kakek yang melihat bayu lebih dulu

"Iyaaa kekk...." sahut bayu menghampiri kakeknya.

"Cucu kakek sendirian? Mama kamu mana?

"Mama tidur lagi kek" jawab bayu

"Hehe pasti mama kamu kecapean yaa" ucap pak paijo mengira menantunya kelelahan bersetubuh dengan dia dan buruh taninya.

"kecapean kenapa kek?" tanya bayu heran

"Eh, kecapean ngurus kamulah kan papa kamu lagi di Jakarta" ucap pak paijo agak terkejut dengan pertanyaan bayu.

"Oh iya ya kek"

"Papa kamu gimana sih kok belum ke sini? kamu dan mama kamu ditinggal gitu aja. Jadinya kan kasihan mama kamu" tanya pak paijo

"Aku gak tahu kek. Mama aja semalam telepon papa gak ada jawaban" jawab bayu

Setelah itu, bayu banyak beraktivitas bersama kakeknya, menemani kakeknya berkeliling melihat tanaman jagung dan para buruh tani. Tanpa di sengaja keduanya bertemu buruh tani kakeknya.

Bayu menjelaskan kepada kakeknya kalau ia dan mamanya sempat kesasar di daerah sini. Lalu menumpang di rumah pak bejo. Hal itu juga karena dia dan sang mama gak tahu kalau kakek-neneknya tinggal di sekitar tempat tersebut.

"Eh ada om yang dulu kasih aku dan mama tumpangan" ucap bayu pada pak bejo

"Eh ada ade kecil. Kita ketemu lagi yaa"

"Kamu kenal cucuku bejo?" tanya pak paijo pura-pura tidak tahu

"Kenal pak"

"Kenal kek, jadi waktu itu aku sama mama sempat kesasar di daerah sini waktu mau ke Garut. Jadi karena bahan bakar mobil habis kita bingung mau kemana. Eh ada pak bejo yang mau kasih tumpangan sementara. Maaf yaa kek waktu itu aku sama mama gak tahu kalau kakek-nenek rumahnya di sekitar sini" ucap bayu nyelak

"Oh gitu... kalau itu mah gak usah minta maaf. Itu kan karena cucu kakek dan mamanya memang gak tahu hehe" ucap pak paijo tersenyum

Bayu banyak menghabiskan waktunya bersama kakek dan buruh taninya. Ia juga sempat mengobrol di gubuk kecil, tempat biasa kakek dan buruh taninya mengobrol. Aktivitas itu ia lakukan hingga siang tiba.

Sementara sang mama, nia, masih tertidur lelap. Memang benar sepertinya wanita itu tampak kelelahan melayani nafsu dua lelaki yang menyetubuhinya semalam hingga ia tak sadar tertidur sampai siang hari.

Dia bingung ke mana putranya. Ia lekas keluar kamar mencari ke seluruh ruangan rumah mertuanya. Dia juga tak menemukan putranya, begitu juga mertua laki-laki dan perempuannya.

Dia berpikir mungkin bayu bersama ibu mertuanya walau sempat terpikir bayu bersama ayah mertuanya. Sebab, Dia khawatir jika bayu bersama ayah mertuanya, ayah mertuanya akan menyandera bayu demi bisa bersetubuh dengannya.

Tapi bagi nia pikiran tersebut berlebihan. Ia lalu kembali ke kamar nya mengambil handuk dan lekas mandi selagi ayah mertuanya tidak di rumah. Lagipula, kemaluan dan lubang anal nya sudah terasa lengket karena belum sempat membersihkan diri secara utuh. Maka, nia bergegas membersihkan dirinya.

Di dalam kamar mandi, nia membasuh seluruh tubuhnya dengan air, terutama buah dadanya. Bukit kembarnya semalam dia lumat sekaligus oleh ayah mertuanya dan pak bejo yang lebih pantas menjadi ayahnya.

Tak lupa juga ia bersihkan dan sabuni lubang kemaluan dan anal nya yang lengket akibat disirami sperma dua lelaki tersebut. Lalu kembali ia sirami semuanya. Selesai membersihkan diri, ia mengambil handuknya.

Terlintas ia berpikir mengapa suaminya belum juga datang. Apalagi dia sudah tahu dengan jelas suaminya berselingkuh. Dia bertanya dalam hatinya, apakah harus dia segera akhiri pernikahannya? malas menjawab pertanyaan yang diajukan dirinya sendiri lantas lebih memilih berjalan mengenakan handuk yang melilit tubuhnya ke kamar.

Di kamar, nia membereskan seluruh pakaiannya dan pakaian putranya. Ia memasukkan pakaian yang sempat ia dan putranya keluarkan kemarin. Entah apa yang ingin dilakukannya.

Sementara itu di lantai bawah

Haris baru saja tiba bersama ibu kandungnya. Ia bertemu ibu kandungnya di tengah jalan. Ibunya sedang membeli sesuatu untuk dimakan pada siang hari bersama-sama.

Lantas ia ajak ibunya saat itu sekalian pulang ke rumah. Di rumah haris sempat berbicara sebentar dengan ibunya. Lalu ia naik ke atas menemui dua orang kesayangannya.

Ketika dia mengetuk pintu kamar mereka, tidak ada jawaban. Dia mencoba berulang kali. Lagi-lagi tidak ada respon lantas langsung buka pintunya melihat nia sedang beberes seperti hendak ingin pulang. Terjadilah perbincangan di antara keduanya.

"Ma, kok aku ketuk pintu dan aku panggil kamu gak jawab dan bukain?"

Nia cuek tidak menggubris ucapan suaminya.

"Ma, kok aku ketuk pintu kamu gak bukain? Aku juga udah panggil kok kamu juga gak nyaut? Kenapa ma?! Jawab Ma! ucap haris amat kesal

"Ma, aku lagi ngomong ma! Dengerin!" ucap haris dengan nada keras

"Yaudah sekarang kamu maunya gimana? Lagipula sama kok aku hubungi kamu tapi kamu gak respon. Telepon balik aja enggak mas apalagi hubungin aku?! Ohh.... jangan jangan kamu lagi asyik berselingkuh,kan ??! Ucap nia keras sambil mendekati suaminya

"Plak"

Continued☂️

Hamil Anak Siapa? [End]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang