28

1.7K 9 0
                                    

Happy reading

Lalu, tanpa begitu terasa tibalah nia di daerah rumahnya. Setelah itu ia turun dari angkutan umum. Dia berjalan kaki menuju rumahnya. Jalan menuju ke rumahnya dari tempat ia turun dari angkutan umum cukup dekat sehingga dirinya sampai di depan rumah melihat mobil suaminya terparkir di dalam.

Lantas Ia lekas masuk. Pintunya yang tidak dikunci oleh suaminya membuat nia amat mudah masuk ke rumahnya. Sesampai di dalam, nia langsung menuju ke kamar anaknya.

Di sana, tepatnya meja belajar sang anak, ia temukan buku buku yang tak sempat dibawa. Buku-buku itu kemudian ia masukkan ke dalam ransel anaknya yang ia bawa.

Selesai memasukkan buku-buku, ia keluar kamar anaknya dengan ransel tersebut. Tiba-tiba ia berpapasan dengan suaminya yang juga keluar dari kamar.

“Ma? Mama, kamu di sini? Sapa haris

Nia tidak mempedulikan sapaan suaminya la lebih memilih berjalan melewati suaminya. Akan tetapi, haris menahan nia.

“Ma, tunggu sebentar ma, aku mau ngomong” ucap haris

“Ngomong apalagi sih mas? semuanya udah jelas kok. Aku mau pisah sama kamu mas”

“Kalau itu aku sudah tahu maa… Bukan masalah itu kok” ucap haris kembali

“Terus masalah apa lagi sih mas? Oh jadinya kita ini sebenarnya banyak masalah ya mas?”

“Coba dengerin aku sebentar maa.. Aku tahu nantinya bayu bakal ikut kamu saat kita resmi berpisah, tetapi tolong beri aku hak untuk mengurus bayu juga maa.. Bayu kan anakku juga” terang haris

“Bagus deh kalau begitu. Aku juga sudah muak sama kelakuan kamu mas”

“Kalau masalah bayu itu terserah kamu mas. Kamu gak ngurusin juga gapapa kok. Aku masih sanggup ngurus bayu” ucap nia kesal

“Serius ma, kamu sanggup? Yang menggugat cerai nanti kan kamu, itu saja kamu sudah terbebani ma”

“Hey mas, ingat ya dulu aku pernah kerja mas sebelum akhirnya aku mengundurkan diri demi mengurus kamu dan bayu. Jadi jangan dikira aku gak bisa apa-apa ya mas” ucap nia dengan nada meninggi

“Oke, oke, baiklah kalo itu memang mau kamu ma. Tapi aku mohon terima ini untuk keperluan bayu” ucap haris sambil memberi sejumlah uang yang cukup banyak ke nia

“Udah kan mas? Udah selesai,kan? Aku mau buru-buru pergi” ucap nia sambil meninggalkan suaminya

Nia pergi meninggalkan suaminya di rumah yang pernah dia tempati. Lantas Ia berjalan kembali ke tempat dimana ia turun dari angkutan umum. Sembari menunggu angkutan yang belum tiba, nia berpikir sesaat.

Dia tidak pernah menyangka rumah tangganya akan jadi seperti ini, cukup risau hatinya memprediksi bagaimana kehidupan dirinya bersama sang anak ke depannya.

Belum lagi ia memikirkan biaya keperluan untuk menggugat cerai suaminya. Makin pusing lah pikirannya, tak lama tibalah angkutan umum yang ditunggu-tunggu nia.

Masuklah ia ke dalam angkutan umum tersebut. Di dalam angkutan umum ia kembali berpikir memikir kan dimana ia akan bekerja kembali.

Sedangkan, dirinya sudah cukup lama tidak bekerja. Di lain hal, hatinya cukup merasa lega sang suami masih peduli pada anaknya.

“Bayu…. de… ade… kamu dimana?” panggil nia setelah masuk ke tempat tinggal barunya.

“Di kamar ma” sahut bayu

“Oh kamu di situ. Nih mama bawain nasi goreng dan air mineral” ucap nia yang sempat membelinya dalam perjalanan pulang.

“Iya ma…” ucap bayu sambil menerimanya

“Nih juga buku-buku kamu. Banyak banget sih buku-buku kamu de..” ucap nia menurunkan ransel milik bayu

“Makasih ya ma. Hmmm ma aku makan ya” ucap bayu sambil mengunyah nasi goreng di atas tempat tidur.

“Eh jangan makan di tempat tidur de. Kotor nanti..”

“Nanti aku bersihin kok ma…” ucap bayu meyakinkan sang mama.

“Yaudah terserah kamu deh de. Mama mau ganti baju dulu yaa” ucap nia sambil membuka pakaiannya di kamar

Karena satu kamar dengan mamanya, bayu yang sedang makan di atas tempat tidur mau tak mau melihat sang mama berganti pakaian. Ketika mamanya mencopot satu per satu kain yang menutupi tubuh dan sudah tidak berbusana.

Tiba-tiba penis bayu berdiri melihat pemandangan itu, terlebih dia juga teringat ketika mamanya telanjang bersama para lelaki yang dulu pernah dilihatnya, termasuk kakeknya sendiri.

Penisnya makin mengeras mengingat hal itu mencoba menutupi penisnya yang sedang berdiri takut mamanya marah. Tak hanya itu dia juga memalingkan wajahnya ke makanannya. Tak lama selesailah mamanya berganti pakaian.

Sang mama sudah mengenakan daster berwarna hitam yang dulu pernah dipakai di rumah pak bejo. Meski masih sedikit menganggu, bagi bayu itu lebih baik ketimbang tidak berbusana seperti sebelum nya. Bayu pun bercakap-cakap dengan mamanya yang belum makan.

“Enggak dimakan ma nasi gorengnya?”

“Ntar aja mama mau melihat kamu makan dulu” ucap nia duduk di atas ranjang di dekat putranya

“Eh iya ma, yang ngekos di sini cuma kita aja ya kayaknya?” tanya bayu heran

“Memangnya kenapa?”

“Soalnya aku lihat dari tadi sepi banget di luar. Gak ada yang masuk ke kamar sebelah kita” ucap bayu

“iya kali ya”

“Eh iya ma, tadi ketemu papa?” tanya bayu kembali

“Ketemu. Memangnya kenapa?”

“Gapapa kok ma” sahut bayu yang kemudian terdiam

“Eh iya bayu, mama mau ngomong sama kamu kalau….. mama sama papa kan mau pisah, jadinya kamu nanti gak usah heran ya kalo mama sama papa gak bisa satu rumah lagi…” ucap nia pelan pada anaknya

“Yah ma….. jangan dong ma.., aku mohon papa sama mama jangan pisah….” pinta bayu merengek

“Maaf de, mama dan papa gak bisa satu lagi. Maaf juga gara-gara papa dan mama hidup kamu jadi begini sekarang”

“Lagipula tenang aja kok de.., kamu masih bisa ketemu papa walau nanti papa gak bisa tinggal bersama kita lagi”

“Gak mau ma…. pokoknya bayu pengen papa sama mama jangan pisah” ucap bayu ngambek menghentikan makannya

“Gak bisa de….”

Mendengar ucapan mamanya demikian, bayu ngambek. Dia menghentikan makannya. Nia letakkan nasi gorengnya di bawah sisi tempat tidurnya, lalu minum sedikit air lalu berbaring di atas tempat tidur sambil menutupi wajahnya dengan bantal.

Tak lama Ia meluapkan air mata kekecewaan di bantal yang menutupi wajahnya hingga ia lelah. Mamanya tidak bisa berbuat apa-apa ketika putranya berlinang air mata menginginkan keluarganya utuh kembali. Nia memunguti makanan anaknya yang tak habis.

Setelah itu giliran dia yang makan di ruangan depan yang hampa. Wanita itu hanya terdiam sambil mengunyah makanan ketika putranya merengek. Setelah itu ia meminum air mineralnya bersamaan pil KB yang rutin ia minum. Ke mudian dia berbaring di samping sang anak sambil mengelus punggungnya.

Continued ☂️

Hamil Anak Siapa? [End]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang