Happy reading
Sementara itu, di lantai bawah nia dan kakak perempuan nya, mira sedang berbicara satu sama lain di atas sofa. Ibu dari bayu dan ibu dari jodi itu tampak serius ketika berbincang. Mata keduanya saling menatap.
"Kamu ada apa nia kok bisa kesini bawa barang bawaan banyak banget?" tanya mira, kakak nia, heran
"Aku mau numpang nginep di sini bolehkan, kak?" tanya nia berbalik belum menjawab pertanyaan sang kakak
"Boleh, boleh banget kok kamu nginep di rumah kakak. Lagipula rumah kakak kan sepi. Jadi, gak ada masalah. Tapi, kamu musti jawab dulu kenapa kamu bisa sampai mau nginep di sini?" tanya mira kembali
"Heemm.... mas haris kak... mas haris...." ucap nia mulai berkaca-kaca sambil mengingat-ingat hal yang baru saja dilewatinya sambil memeluk sang kakak.
"Suamimu kenapa? Ayo cerita yang jelas" tanya mira penasaran sambil memeluk nia kembali
"Mas haris selingkuh kak... mas haris selingkuh dariku kak....aku melihat isi ponsel dia yang terdapat banyak sms dari selingkuhannya, pakai kata-kata sayang lagi kak" Nia bersedih
"kamu gak coba omongin baik-baik dulu sama suami kamu, kan kalo udah begini kasihan anakmu nia?" mira menasehati sambil melepaskan dekapan nia
"Udah kok kak, udah. Tapi, memang gak ada itikad baik sama sekali kayaknya dari mas haris untuk mempertahankan rumah tangganya kak. Dia cuma lebih mikirin bayu kalo ketemu. Gak pernah nanya kabar aku selama aku pisah rumah dengannya. Dia gak tanya aku tinggal dimana" nia menjelaskan panjang lebar dengan menitikkan air mata
"Hah? jadinya kamu udah pisah rumah selama ini? dari kapan? Terus kemarin-kemarin kamu tinggal di mana" tanya mira cukup terkejut karena dia kira adiknya itu baru pisah rumah.
Nia terdiam sejenak tidak mungkin menceritakan kalau selama ini dia tinggal menumpang dengan seorang lelaki paruh baya yang memberinya tumpangan sementara. Terlebih, dia juga tak mungkin menceritakan selama ini dia sudah ditiduri oleh lelaki yang memberinya tumpangan itu, termasuk lelaki yang pernah menidurinya yang lain.
"Emmm aku tinggal di rumah temenku kak. Tapi, aku ngerasa gak enak aja kalau terlalu berlama-lama di sana" nia berbohong kepada kakaknya.
"Heemmm oke yasudah. Sekarang kamu sama anak kamu untuk sementara tinggal disini aja dulu. Tapi inget masalah rumah tangga kamu musti di kelarin secepatnya. Gak bisa didiemin terus nia..." mira mengingatkan
"iya kak akan aku selesaikan secepatnya" timpal nia
Ketika berduanya sedang bercakap-cakap, jodi turun dari lantai dua. Mira lantas melihat anaknya itu. Sementara jodi melihat sepertinya sang mama dan tantenya sedang terlibat dalam pembicaraan yang amat serius. Dia melihat sang tante matanya agak sembab seperti habis menangis.
"Eh, maaf, jodi ganggu yaa. Yaudah deh jodi balik ke atas lagi kali yaa" ucap jodi mencoba berbalik badan
"Jodi, enggak kok jod. Kamu memang mau kemana?" tanya sang mama melihat putranya dari jauh
"Jodi mau beli makanan di warung dekat sana maa, buat bayu" jawab jodi membalikkan badannya kembali menghadap sang mama.
"Yaudah sana beliiin" sahut sang mama kepada putranya
Mendengar respon sang mama, jodi melanjutkan tujuannya untuk keluar rumah, yakni membelikan sepupunya makanan.
Sementara itu, bayu di kamar sepupunya tampak ke bingungan ingin melakukan apa. Padahal, ia dikasih ke bebasan menggunakan peralatan yang dimiliki sepupunya di kamar itu.
Dia terduduk terdiam sejenak di atas ranjang kamar itu. Ia malah berpikir bahwa ia sangat bersyukur kini berada di tempat yang aman untuk dirinya, khususnya mamanya. Ia tidak khawatir lagi mamanya bakal diganggu oleh pak broto.
Kini sudah jauh dari tempat itu. Ketika sedang melamun sejenak, pandangan mata bayu terbersit ke arah laptop sepupunya. Lantas mengambil laptop tersebut dan mencoba menyalakannya. Kebetulan laptopnya menyala.
Padahal, anak itu berpikir laptop sepupunya tersebut baterainya kosong atau sudah bocor sehingga memerlukan charger bayu pun menunggu tampilan desktop dalam laptop sepupunya utuh.
Setelah itu ia melihat-lihat isi laptop tersebut. Ada cukup banyak permainan. Namun, tak kalah banyaknya dokumen dokumen tugas kampus sepupunya. Tentu, ia harus hati-hati kalo begini jadinya. Namun ketika asyik menggunakan laptop.
"Ettss...etss...etsss jangan gunain laptopnya bayu!" sahut jodi buru-buru merampas laptopnya dari tangan bayu.
"Eh, iya? Maaf mas jodi..." jawab bayu
"Iyaa gapapa kok. Bukannya gak boleh yaa. Soalnya dalam laptop ini banyak file penting yang kalo hilang atau kehapus wahh bisa kacau" jodi menjelaskan kepada bayu
"Iya mass maaf sekali lagi, bayu gak tahu" bayu mencoba meminta maaf kembali
"Iya udah gapapa, gak usah dipikirin juga. Kalau kamu mau gunain internet atau main game, pakai komputer mas jodi aja" jodi menawarkan.
"Iya mas. nanti aja deh gunain komputernya. Aku mau tidur dulu ajaa. Lagipula, tadi aku bingung mau ngapain" ucap bayu mengambil posisi berbaring di ranjang
"Oke deh kalau mau kamu begitu. Mas jodi mau ngetik dulu yaa " sahut jodi sambil memegang laptopnya.
Jodi mengambil posisi duduk di lantai bawah kamarnya sambil sibuk dengan laptopnya siang itu. Sementara bayu hendak tertidur untuk beristirahat sejenak sebelum membicarakan bagaimana sekolahnya besok dengan sang mama. Keduanya pun melanjutkan aktivitas mereka masing-masing
Sementara di lantai bawah, nia dan kakaknya tidak terlihat lagi di ruang tamu. Keduanya sudah berada di kamar. Ya, kamar mira. Di sana keduanya tampak duduk bersama di atas ranjang. Nia memandangi kakaknya yang mengenakan hijab.
Padahal, dulu kakaknya berpenampilan cukup seksi. Namun, entah apa yang membuat kakaknya memilih untuk berhijab. Nia terus memandangi sang kakak. Kakaknya sedang sibuk menggunakan ponselnya. Entah siapa yang dihubungi.
Nia begitu kagum pada sang kakak, bisa sendirian mengurusi buah hatinya sendiri ketika ditinggal mati suaminya. Wajar saja, mira menggunakan warisan sang suami untuk membuka usaha butik muslimah dan restoran, usahanya itu terbilang berhasil.
Nia membandingkan dengan dirinya yang tak bisa apa-apa sekarang. Cukup lama sang kakak menelepon. Itu membuat nia memilih beristirahat sejenak di atas ranjang kakaknya.
Siang itu bayu dan mamanya beristirahat secara terpisah. Bayu tidur di kamar sepupunya. Sementara sang mama tidur di kamar di tantenya. Anak itu tertidur pulas hingga sore hari membuatnya terbangun begitu saja.
"Hoaaaheeeeeemmm......" bayu terbangun menguap melihat seisi kamar.
Anak itu tidak melihat sepupunya di kamar hanya melihat laptop sepupunya yang menyala dan ditinggalkan begitu saja. Bayu lekas ingin mematikan. Ia turun dari ranjangnya dan mencoba mematikan secara perlahan posisi laptop yang sedang screen saver.
Namun, tiba-tiba ia terkejut ketika melihat layar laptop yang sudah pulih kembali menampilkan sesuatu yang membuat nya amat terkaget. Karena panik dengan yang ia lihat dan khawatir sepupunya kembali, ia buru-buru saja tinggalkan laptopnya di lantai dan kembali naik ke ranjang dengan posisi berbaring kembali.
Lama ia menunggu sang sepupu yang belum balik ke kamar. Itu membuatnya amat penasaran dengan isi laptop sang sepupu setelah melihat sesuatu yang mengejutkannya barusan. Karena dihantui rasa penasaran, ia mencoba turun dari ranjangnya.
Continued ☂️
KAMU SEDANG MEMBACA
Hamil Anak Siapa? [End]✔️
ActionBayu, seorang anak laki-laki yang tinggal bersama orang tuanya, Haris dan Nia di Jakarta Timur. Haris sibuk dengan pekerjaan dadakan, sedangkan Nia sering digoda oleh bapak-bapak hidung belang. Bayu dijaga ketat oleh orang tuanya dan dianggap kurang...