13

4.9K 19 1
                                    

Happy reading

Sementara di dalam kamar bayu mengintip hingga tiba-tiba dia amat takut melihat mama dan kakeknya mengencangkan suaranya. Dia pelan-pelan menutup pintu.

"Ma.......mama sebenarnya ada apa sih ma? Mama kenapa?" ucap anak itu pelan

Sementara bayu malam itu menyiapkan buku-bukunya untuk ke sekolah besok. Setelah selesai, ia melihat komputer nya yang lama tak dinyalakan. Ia nyalakan komputer itu. Tampaknya tetap utuh walau jarang digunakan.

"Nahhhh, akhirnya ketemu jugaaa" ucap bayu senang

Entah apa yang dicari bayu hingga membuat dirinya senang.

Temporary

Nia dan lelaki paruh baya itu masih terkapar di sofa. Ia mencoba bangkit lebih dahulu meninggalkan ayah mertuanya. Mengambil dasternya yang berada di lantai berjalan ke arah kamarnya tanpa peduli dengan sperma ayah mertuanya yang masih membasahi kemaluan nya.

Sperma itu menjalar ke paha putihnya. Ia cepat langkahnya khawatir cairan kemaluan itu terjatuh ke lantai. Di dalam kamarnya, nia mengambil tisu. Sambil terduduk di sisi tempat tidur, kemudian membersihkan seluruh bagian yang terkena cairan kemaluan mertuanya.

"Maafkan aku mas haris, meski kamu sudah menyakiti aku, tidak seharusnya aku menyakitimu juga. Lagipula, itu dosa masa lalu ketika kita belum menikah. Namun, aku istrimu telah mengkhianati mu, selangkah menghancurkan rumah tangga kita. Maafkan aku mass...." tangis nia pelan

Seusai membersihkan sisa-sisa percintaan, Nia bersedih seorang diri di dalam kamar sambil mengenakan kembali dasternya. Suara keperluannya yang pelan tidak terdengar oleh siapapun, baik sang putra yang dia tidak tahu sebenar nya ada di rumah dan ayah mertuanya yang baru saja menidurinya.

Berkeluh kesah pada dirinya sendiri. Kalau saja harus bercerita, kepada siapa dia harus menceritakan kesalahan nya pak paijo, ayah mertua nia, bangun setengah rebahan tampak begitu lelah usai meniduri menantu yang dia idam idamkan sejak tiba di rumah putranya.

Cairan kemaluannya bersama sang menantu yang sedikit membasahi sofa, Ia hapus begitu saja dengan telapak tangan nya. Ia berpikir itu akan mengering. Ia ambil kaos dan sarungnya yang terletak di lantai. Lalu Ia bergegas menuju ke kamarnya tanpa ada sedikit rasa bersalah.

Hanya terlihat wajah kepuasan pada dirinya lagi pula, sore nanti ia akan kembali ke rumahnya. Dia menganggap itu sebagai kado perpisahan, bayu masih bertanya-tanya apa yang sebenarnya di lakukan sang mama selama ini.

Dia berpikir lebih baik ia tanya langsung saja kepada mamanya namun, ia ragu. Daripada terus menyiksa diri dengan ketidaktahuan. Ia memutuskan untuk bertanya kepada sang mama. Ia yang sedang duduk tiba-tiba berdiri.

Lalu mengintip sejenak ke arah luar untuk memastikan apakah masih ada sang mama dan kakeknya dalam keadaan bugil. Usai memastikan tidak ada, ia langsung berjalan ke arah kamar mama dan papanya. Ia membuka pintu kamar tanpa mengetuk pintu. Dia melihat sang mama yang sudah mengenakan daster kembali. Dia hampiri mamanya.

"Mama habis nangis ya?" tanya bayu

"Enggak kok? Mama kan gak cengeng. Emangnya kamu"

"Itu ada bekasnya" sahut bayu

"Enggak kok itu karena mama habis tidur sebentar. Nah sekarang baru bangun..jadi kelihatan bangun tidur deh"

"Eh iya kamu darimana?" tanya sang mama mencoba mengalihkan pembicaraan

"Dari kamar kok ma. Habis bangun tidur juga" ucap bayu

"ohh masa sih?"

"Iyaa maa, masa aku bohong" sahut bayu

Hamil Anak Siapa? [End]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang