48

1.1K 8 0
                                    

Happy reading

Di dalam rumah itu bayu melihat sofa di ruang tamu dan televisi juga. Tak beberapa jauh dari ruang tamu bayu melihat meja makan beserta kursi-kursinya.

“Ayo duduk dulu sini…” ucap mira mempersilahkan duduk sambil tersenyum kepada adik dan keponakannya

“Iya makasih kak” balas senyum nia

“Barang bawaan kalian kok banyak banget kayak orang mau pindahan?” tanya mira heran

Tiba-tiba nia mengedipkan matanya kepada sang kakak sambil berkata, “nanti aja ya kak kita jelasin” nia tersenyum.

Mira yang menangkap sinyal itu langsung membalas, “eh yasudah kalau gitu kalian duduk sambil istirahat saja dulu”

“Eh iya kak, si jodi mana?” tanya nia kepada kakaknya

“aduhh iyaaaa. Jod… jodiii… ada tante nia di bawah nih jod… sama bayu…” teriak mira memanggil putranya

Mira mencoba memanggil putranya kembali. Namun, tak disahut oleh jodi, sang anak. Pada akhirnya wanita itu dengan kesal mencoba menghampiri sang putra.

“Maaf yaa jodi memang suka begitu. Dia tadi lagi tidur udah aku bangunin soalnya udah pagi. Lagipula, dia ada jadwal kuliah juga. Eh, kayaknya dia tidur lagi nih. Maklum yaa sekarang dia sudah kuliah yaa jadi begitu hehe…Yasudah aku samperin dulu yaa” ucap mira kepada adik dan keponakannya

“Udah gak usah kak… biarin aja.. Dia mungkin cape…” nia memakluminya

“Emm biarin nia, si jodi memang harus digituin” timpal mira yang beranjak menghampiri sang putra di kamarnya yang terletak di lantai dua.

Bayu hanya terdiam ketika tantenya hendak mencoba memanggilkan saudara sepupu laki-lakinya. Sebenarnya bayu juga tidak begitu ingat kebersamaan dirinya bersama sang sepupu ataupun terakhir ia bertemu. Sebaliknya, bayu justru malah khawatir sepupunya yang diharapkan bisa menjadi kawan juga, malah cuek padanya.

Tak beberapa lama, muncullah mira bersama putranya yang berambut ikal dan agak gemuk berkulit sawo matang itu. Jodi namanya. Wajahnya agak bopengan. Matanya agak sipit menurun dari mata mamanya. Anak itu sedang memakai kaos hitam dan celana training pendek berwarna biru.

“Nih nia, si jodii…” ucap mira kepada adiknya

“ehh tantee nia… tante apaa kabar?” sapa jodi kepada tantenya sambil menyalami

“tante baik kok jod. Kamu sendiri bagaimana?” nia membalas sapaan.

“aku mah selalu baik tante. Eh iyaa ini bayu yang waktu kecil aku temenin main bola kan?” ucap jodi melihat bayu

“Iya jod, kamu masih inget aja” timpal nia kepada keponakannya

“Bayu apa kabar? Masih inget sama mas gak? Kamu dulu waktu kecil sering main bola sama mas?” ucap jodi mengingatkan

Bayu terdiam. Anak berumur 12 tahun itu tidak ingat sama sekali kenangan bersama sepupunya. Sebaliknya sang sepupu ingat. Beberapa kali ia mencoba mengingat namun tak ada memori tentang sepupunya tersebut. Bayu malah sedang menerka-nerka sifat sepupunya. Menurutnya, jodi adalah anak yang gampang akrab dengan orang atau mudah bergaul. Selebihnya, bayu tidak tahu. Cuma itu yang bisa ditangkap bayu dari sikap jodi kepadanya dan kepada sang mama.

“Kok malah diem, bayu? Mungkin kamu lupa yaa… iya juga sih waktu itu kamu masih umur empat tahun” senyum jodi kepada sepupu mudanya

“Iya mas. aku lupa. Malah gak keinget sama sekali hehe” senyum bayu kepada sepupu tuanya

“Kamu sekarang kelas berapa?” tanya jodi sambil menatap mata bayu

“kelas 6, mau naik smp mas” jawab bayu tersenyum

“Ohh bentar lagi bayu abg dong ya hehehe” tawa jodi kepada sepupunya

Mira lalu menyela pembicaraan kedua sepupu yang sedang bertemu dan bersapa,

“Yaudah jodi, kamu ajak bayu ke kamar kamu gih. Eh, iya sekalian aja kali yaa kamu tidurnya sekamar sama bayu, gimana?” tanya mira kepada putranya. Cerita dewasa ini di upload oleh situs ngocoks.com

“Boleh aja ma, jadi bayu biar makin akrab deh sama aku. Tapi bayunya mau gak?” ucap jodi kepada sang mama

“bayu mau kok” sahut bayu yang entah apa dasar kemauannya tersebut

“eh iya, tapi kuliah kamu gimana jodi, kata mama kamu sekarang kamu ada jadwal kuliah?” timpal nia kepada keponakannya.

“Gak usah khawatir tante. Aku bisa izin kok. Bilang aja ada saudara lagi ke rumah” jodi menanggapi kekhawatiran tantenya.

“Yaudah sana buruan kamu ajak bayu ke atas gih. Mama mau ngobrol sama tante nia dulu” mira mempersilahkan putranya mengajak bayu ke kamar jodi.

Bayu pun diajak jodi ke kamarnya di lantai dua. Selagi berjalan masuk ke kamar, jodi bayu melihat ada tiga pintu di lantai dua. Entah ruang apa saja itu. Di lantai dua di luar ruang tersebut terdapat lemari yang berisikan buku-buku dan benda-benda hiasan saja. Selain itu, hanya lampu yang menggantung dan jam yang menempel di dinding.

“Wihhhhh kamar kakak penuh bangett isinya. Ada komputernya, ada televisinya, ada laptop juga lagi” kagum bayu melihat isi kamar sepupu lelakinya, Jodi.

“aaahh kamar mas jodi biasa aja kalii. Komputer sama laptop kan udah lumrah banget” jodi merendah

“masalahnya aku gak punya selengkap mas jodi” bayu balas merendahkan dirinya

“Yaudah deh. sekarang kamu taruh barang bawaanmu di sana tuh” jodi menunjuk ke arah lemari pakaiannya.

Sambil menaruh barang bawaannya, Bayu begitu kagum melihat seisi kamar sepupunya yang terletak di lantai 2. Kamar yang dilapisi cat berwarna biru tua itu dimana-mana tertempel poster bergambar tempat-tempat di seluruh dunia.

Seperti paris dengan menara eiffelnya, roma dengan Colosseum nya, dan New York dengan keprestiusan kotanya juga nmelihat tempelan poster berisi kata-kata mutiara dan motivasi yang ditulis dengan huruf berwarna-warni.

Selain itu ia melihat komputer di dekat meja belajar jodi yang bersebelahan dengan lemari pakaiannya. Dan, laptop yang tergeletak begitu saja di atas kasur. Sementara televisi terletak di bawah lantai.

Tampaknya sepupunya itu jarang menonton televisi karena melihat televisi tersebut begitu berdebu. Tak hanya itu, ia melihat ranjang sepupunya begitu besar untuk satu orang. Ranjang itu dilapisi sprei bergambar salah satu lambang klub sepak bola.

“Mas jodi sekarang udah kuliah yah?” tanya bayu usai menaruh barang bawaannya

“Iya nih… yasudah kamu duduk dulu gih di atas kasurku. Gak enak ngobrol masa sambil berdiri” jawab jodi yang duduk di kursi meja belajarnya

“Iya mas makasih” senyum bayu sambil duduk di ranjang.

“Kamu sendiri gimana sekolahnya? Bagus gak nilainya?” tanya jodi kepada sepupunya

“Bagus kok mas” jawab bayu singkat dengan berbohong, padahal anak itu mendapatkan nilai matematika yang kurang memuaskan

“Sip deh kalau begitu. Biar nanti kalo udah gede kuliahnya bisa di tempat mas jodi” jodi memuji

“Memangnya mas jodi kuliah di mana?” tanya bayu heran

“Iya, mas jodi kuliah di salah satu kampus terbaik di Indonesia” jawab jodi dengan berbangga hati

“Keren dong yaa mas” puji bayu kepada sepupunya

“Yasudah, kamu istirahat dulu gih… mau nonton televisi silahkan, mau main komputer silahkan, mau tidur juga boleh. Mas jodi mau keluar sebentar dulu yaa..” ucap jodi bangun dari kursinya

“Oke mas” balas bayu masih duduk di kasur sepupunya.

Continued☂️

Hamil Anak Siapa? [End]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang