Happy reading
Pintu kamar mereka tertutup rapat. Begitu juga dengan pintu depan rumahnya yang terlihat terkunci. Ia lantas mencoba berjalan ke arah kamar orang tuanya untuk mencari tahu. Tanpa mengetuk, ia membuka pintu kamar papa dan mamanya tersebut.
Cekrek
“Loh?”, heran bayu
Dia bingung mengapa cuma sang mama yang sedang tertidur di atas kasur. Dia pun bertanya-tanya kemana sang papa. Maka, karena dibuat penasaran, ia mencoba telusuri seluruh ruang yang ada di dalam rumahnya, mulai dari ruang tamu, dapur, hingga kamar mandi.
Ternyata papanya tidak ada di rumah. Ia melamun sejenak memikirkan kemanakah sang papa. Namun lambat laun lamunannya itu malah berputar arah. Ia terpikirkan sang mama yang baru saja ia lihat sedang tertidur seorang diri atas kasur.
Pikiran anak itu mengenang kembali ketika ia berada di rumah tante mira ketika ia bisa menyusu lagi pada mama nya. Kini, hasrat bayu kembali muncul. Apalagi dia dan mamanya cuma berdua di rumah.
“hehe, papa gak ada di rumah. asyik dong nih….” senyum bayu sendirian.
Ia yang tahu hanya berdua dengan sang mama di rumah, lekas menuju kamar di mana mamanya sedang tidur sendirian. Pelan-pelan ia buka pintu dan memasuki kamar orang tuanya. Dia lihat sang mama sedang terlentang di atas ranjang dengan gunung kembar yang membuat lekuk tubuh mamanya makin seksi saja.
Ketika berada di dekat sang mama, Bayu mencoba naik ke ranjang dengan pelan-pelan supaya mamanya tidak terbangun. Ia perhatikan dengan sorot mata melotot seluruh jengkal tubuh sang mama dari kepala hingga ujung kaki. Ia merasa tubuh mamanya masih utuh seperti terakhir kali dia lihat. Tentu yang masih menjadi daya tarik anak tersebut ialah payudara mamanya.
Bayu ingat betul terakhir kali mencicipi susu sang mama ketika di rumah tante mira. Sayangnya, ia tidak terpuaskan karena keburu kepergok tantenya. Namun, kini betapa bahagianya bayu. Tak ada lagi yang akan mengganggunya menetek dengan sepuasnya. Mula-mula Ia coba sentuh gunung kembar yang padat dan kenyal mamanya,
Nyet
Nyet
Nyet
“Masih gede aja ya nih tete mama…” ucap bayu menekan-nekan buah dada mamanya.
Sebetulnya bayu amat gemas dan ingin segera meremas karena dia mendadak lapar. Ia ingin sekali melahap susu mamanya. Namun, ia bingung bagaimana caranya. Kalau ia diam-diam menyusu, tentu kalau ketahuan dia bisa dimarahi mamanya lagi.
Di sisi lain, di bawah sana, penis bayu sudah mengeras. Ternyata, ada yang ingin mencicipi juga di kala bayu masih belum menetek. Dia sedikit heran bagaimana bisa dirinya jadi bernafsu dengan mamanya sendiri.
Mungkin, bayu terlalu sering menyaksikan aktivitas sang mama yang digauli oleh lelaki lain yang bukan ayah nya. Kini, anak itu berpikir sejenak bagaimana caranya menyusu karena sungguh ia sudah tak tahan.
Mulutnya ingin sekali menjilati dan nyedot puting mamanya tanpa batas. Selain itu, ada keinginan tersembunyi darinya agar sang ‘adik kecil’ juga bisa menyetubuhi sang mama.
Namun, itu bagi bayu bukan yang utama, kecuali menetek tadi. Dan, ia pikir dengan meminta langsung akan lebih baik, meskipun mamanya nanti akan menolak. Bagi bayu, setidaknya ia berusaha dulu.
“Ma, mama, bangun dong ma… “, ucap bayu jarinya menyentuh lengan sang mama yang padat dan berisi.
“Hoaheeemm, eh kamu dee… ada apa kok di sini?” nia dengan mata masih mengantuk sedikit terheran.
“Ma, bayu mau nenen ma…..”, ucap bayu manja tanpa sungkan-sungkan.
“Hah? gak boleh!… gak boleh!”, mata sang mama terbelalak kaget dengan tubuh sedikit terbangun
KAMU SEDANG MEMBACA
Hamil Anak Siapa? [End]✔️
ActionBayu, seorang anak laki-laki yang tinggal bersama orang tuanya, Haris dan Nia di Jakarta Timur. Haris sibuk dengan pekerjaan dadakan, sedangkan Nia sering digoda oleh bapak-bapak hidung belang. Bayu dijaga ketat oleh orang tuanya dan dianggap kurang...