27

1.5K 9 0
                                    

Happy reading

Namun tak beberapa jauh dari lokasi tersebut taksi itu berhenti lagi. Dan lagi-lagi mamanya keluar dari taksi dan masuk ke sebuah rumah. Hal itu terjadi berulang-ulang sehingga membuat bayu amat penasaran.

Namun, di sebuah pemberhentian. Mamanya kembali keluar dari taksi. Agak lebih lama dari sebelumnya, kemudian mama nya membuka pintu taksi. Bayu mengira sang mama akan melakukan hal serupa seperti sebelumnya.

"De, yuk kita keluar. Ambil barang bawaan kamu" ucap sang mama

"Iya ma" jawab bayu mengangguk

Kala senja yang hendak berganti malam, bayu bersama mama nya mengambil barang bawaan yang berada di bagasi taksi. Setelah itu mamanya membayar taksi yang mereka sudah gunakan sejak berada di terminal.

Sambil memikul barang bawaan yang berat, bayu mengikuti langkah mamanya ke sebuah rumah sederhana, namun memiliki halaman yang cukup luas. Di halaman rumah tersebut terdapat pepohonan dan bangunan memanjang yang masing-masing memiliki pintu dan jendela.

Bayu berpikir itu merupakan tempat kos. Setelah itu Bayu dan mamanya disambut seorang lelaki paruh baya bernama pak broto.

Dia berkulit sawo matang. Urat-urat tangannya sedikit menonjol. Bibirnya memberi kesan ia merupakan perokok berat. Usia pak broto genap setengah abad, seorang duda yang sudah lama ditinggal mati istrinya.

Juga tidak memiliki anak. Pak broto berprofesi sebagai seorang pengusaha kuliner. Tempat usaha kulinernya cukup jauh dari tempat dia tinggal. Hanya saja, ia memiliki orang yang dipercayainya mengurus usaha kulinernya.

Sementara di rumahnya yang tampak sederhana dan bertingkat dua, ia lebih banyak menghabiskan waktunya dengan merawat ikan peliharaan dan ayam jago miliknya. Selain itu, di rumahnya pak broto memiliki beberapa tempat kos yang ia sewakan.

"Mari bu.. saya tunjukkan tempat kos ibu" ucap pak broto menyambut ibu dan anak tersebut

"Iya pak"

"Nah, bayu ini namanya pak broto. Dia pemilik rumah dan tempat kos ini. Mulai malam ini kita sementara tinggal di sini ya" ucap nia kepada putranya

Bayu terheran-heran mengapa dia harus tinggal di tempat kos. Padahal, dia memiliki rumah. Dalam pikirnya mungkin benar mama dan papanya akan segera berpisah.

Anak itu berjalan bersama mamanya dan pak broto dan sang mama dibimbing oleh pak broto ke sebuah bangunan memanjang ke samping yang dirinya baru saja lihat. Ternyata tempat tersebut ialah tempat kos dimana bayu akan tinggal bersama mamanya untuk sementara waktu.

"Nah ini tempat kos ibu nia. Ini ada ruang kecil untuk menerima tamu. Di dalamnya ada satu kamar lengkap dengan kamar mandi dan dapur kecil" ucap pak broto membuka pintu tempat kos bayu dan mamanya.

"Makasih banyak ya pak" ucap nia dengan senyum manisnya

"Iya sama-sama. Eh iya bu, Jangan lupa biayanya ya" ucap pak broto mengingatkan

Pak broto langsung meninggalkan bayu dan mamanya. Sementara bayu dan mamanya langsung bergegas masuk ke tempat kos mereka. Di ruang depan terasa begitu hampa tanpa kursi dan meja.

Hanya lantai yang siap digelar sebuah tikar atau karpet jika ingin duduk. Di dalam kamar kos, terdapat satu ranjang dan lemari pakaian mini. Di dapurnya hanya terdapat tempat mencuci piring dan rak piring kecil.

Kamar mandinya pun seperti kamar mandi biasa yang terdapat sebuah gayung dan bak yang berisi air. Sementara bayu dan mamanya sedang duduk selonjoran di lantai ruangan depan. Bayu berbicara dengan mamanya.

Hamil Anak Siapa? [End]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang