"Vioni!" Aku langsung berlari ke arah gadis yang jemarinya tertusuk duri karena menyentuh tanaman liar di sekitar rumah kaca Doktor Zey. Mengisap darah yang keluar dari jari telunjuk gadis itu, mataku menajam memandangnya yang meringis karena rasa sakit. "Jangan sentuh tanaman sembarangan! Tanaman di rumah kaca ini juga bekas penelitian Doktor Zey, Vi," tuturku sembari menggenggam tangan dan memandangi wajah gadis itu.
"Aku hanya ... aku rasa tidak ada yang berbahaya dari tanaman di sini Ken," ucapnya lirih sembari menunduk. Kemudian, ia menggeleng dan menarik tangannya sambil tersenyum kikuk, "Tak apa, hanya luka kecil."
Aku mengembuskan napas lega, "Baiklah, kita lanjut berkeliling ke rumah penduduk di sekitar sini?"
Vioni mengangguk, Datta dari kejauhan pun langsung mendekati kami.
Agenda hari ini mengenali lingkungan sekitar dan penduduk kota tua ini. Di samping itu aku juga ingin mencari tahu tentang Doktor Zey dan penelitian manusia transparan pada warga. Mungkin pandangan mereka akan berbeda. Walaupun begitu, jalan yang kutempuh sama dengan saat pergi bersama Violet kemarin. Kami pun menyusuri jalan berbatu dengan berjalan kaki, membawa beberapa perlengkapan. Benda paling penting adalah kamera, catatan, dan laptop.
"Ken," panggil Vioni.
Aku menoleh, "Hemm?"
"Sebenarnya, aku sedikit bingung dengan keputusan kamu ambil judul karya ilmiah kali ini? Maksudku, ide membuat organ transparan kenapa begitu?" tanya Violet sembari menggendikkan bahu dan menatapku.
"Seperti yang sudah kita susun, alasannya karena eksperimen ini berguna untuk mempelajari sains terutama organ tubuh. Sayangnya, karena percobaan Doktor Zey yang berbahaya menjadi momok. Aku hanya ingin memperbaikinya, itu tidak buruk selama tidak digunakan untuk manusia dan tujuannya jahat," tuturku yang membuat Vioni menggaruk dahi.
"Entahlah, tapi aku merasa ada tujuan lain di balik topik itu," sanggah Vioni.
"Ya, aku juga merasa topik kita tidak biasa, tapi ini cukup menarik," komentar Datta yang menghampiri kami sambil tersenyum miring.
"Aku memilih tempat ini pun karena eksperimen menakutkan pernah terjadi di sini dan berimbas pada penduduknya. Jadi, aku ingin mencoba dan menghilangkan ketakutan mereka," jelasku sembari tersenyum. Tentu aku menyadari itu hanya penuturan pada anak kecil yang tidak bisa diterima oleh Vioni. Reaksi Vioni yang mengerutkan dahi pun cukup menggambarkan pendapatnya pada penjelasanku yang clingy.
Datta mengendikkan bahu dan menghela napas, lalu melanjutkan langkah. Itu mengakhiri percakapan kami yang canggung. Sampai tiba di sebuah rumah yang jaraknya 200 meter dari laboratorium Doktor Zey, tapi itu masih tergolong yang paling dekat dari sana. Di sana seorang wanita berambut putih dengan dress vintage tengah menyirami bunga, dengan kain yang diikat melingkar ke rambutnya. Mendengar langkah kami, ia pun mendongak dan berdiri tegak. Begitu kaku, dingin, dan tajam tatapannya. Mengerikan.
"Hai, Miss, kami mahasiswa pendatang di sini," ucap Datta memperkenalkan diri.
Wanita paruh baya itu bergantian melihat kami bertiga, kami pun menampilkan senyum tipis. Ia tampak begitu dingin, beberapa detik mengamati, lalu baru mengangguk dan tersenyum.
"Ada apa, Nak?" tanyanya pada akhirnya.
"Bu, sebenarnya kami juga tamu Doktor Zey, bolehkah kami bertanya tentang beliau?" tanyaku sopan.
Seketika senyuman wanita itu melebar dan ketegangan di wajahnya pudar. "Tentu saja boleh, mari masuk!" ajaknya dengan ceria.
Aku mengernyit, Datta menyenggolku.
"Bukankah Doktor Zey terkenal kejam?" tanya Vioni sambil menghampiri kami.
Hanya kumiringkan kepala sembari mengamati wanita tua yang membuka pintu rumahnya, "Entahlah ...." Kami pun mengikutinya masuk ke rumah bernuansa kayu yang elegan dan klasik itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Evanescent [TAMAT]
Science Fiction/evanes·cent/ (adj) Arti:lekas menghilang dan hanya bertahan dalam kurun waktu singkat. Oradour San, Prancis menjadi laboratorium seorang peneliti terkenal yang berhasil membuat organ manusia transparan. Namun, seseorang juga harus menjadi bahan uji...