"Kisah dari sejarah tak akan lelah mengetuk hati untuk menceritakan kembali pilunya kehilangan. Di sanalah ada kenangan yang tak bisa ditinggalkan meski hanya berupa bayangan."
Hollow Man-Penelitian yang memakan banyak korban berhasil diringkus polisi. Pemerintah menghapus putusan percobaan tersebut dan membakar hangus laboratorium Doktor Zey untuk melenyapkan serum berbahaya yang membuat tubuh manusia transparan. Kondisi terkini Doktor Zey, mengalami trauma berat hingga membunuh salah satu petugas.
"Putriku masih di sana, kalian membunuhnya!" racaunya dan memukul petugas kepolisian yang mengantarkan makanan. Ia pun menyebut-nyebut nama Violet setiap harinya.
Oradour-sun Glane, Prancis (16 Desember 2010)
Kutipan berita sepuluh tahun yang masih tersimpan di nakas, tanpa alasan potongan koran itu masih disimpan. Aku menghela napas, lalu mencangklong tas. Mengabaikannya dan pergi ke sekolah, lagipula ini di Paris tak ada untungnya memikirkan kabar di Oradour San, Prancis.
***
Tubuh tegap yang mumpuni untuk menebar pesona dengan kacamata yang bertengger menjadikan diri sosok idaman. Dianugerahi wajah tampan tak membuat seseorang merasa bangga, sebelum menghasilkan ledakan.
Semilir angin terkadang lebih mendamaikan daripada suara berisik pujian teman-teman. Jauh dari hingar-bingar sudah menjadi terapi psikis bagi pikiran. Membalik halaman buku secara perlahan dengan jemari lentik mampu membuat semua hati bergetar melihat kelihaian ini.
Mata tak bisa beralih dari satu fokus, yaitu kata yang menyingkap misteri dunia. Berbagai rumus kimia dengan beberapa senyawanya mampu mengembangkan senyum di bibir. Satuan sederhana yang mendebarkan semua jantung. Angin seketika kencang mengembuskan gadis-gadis yang melihat malaikat di hadapannya.
Gemeresik dedaunan berbisik, membuatku sejenak melirik mereka. Netra-netra berbinar yang menatapku penuh kekaguman. Sayang, diri sudah nyaman duduk di bangku taman sembari membaca buku dengan elegan. Mata berkeliaran membaca setiap kata yang ada, lalu menyampaikannya pada pikiran dan hati untuk dipahami.
Ken Zinagar, dua kata yang diucapkan orang-orang untuk memanggilku. Meski sebagian banyak dari mereka memanggilku Kenzi, sekadar Ken itu tak mewakili. Namun, aku lebih nyaman dengan tepukan di punggung, rangkulan, dan lambaian tangan. Tindakan nyata lebih banyak mengundang tanggapan.
Tak terasa waktu menjeda ketenangan, kaki melangkah kembali ke kelas. Sepatu hitam mengkilat menjejaki lantai putih yang bersih, pandangan lurus ke depan itulah yang kulakukan saat berjalan. Tak peduli tanggapan orang di sekitar, tetapi mata dan tubuhku fokus pada tujuan.
Sampai di kelas dengan pemandangan yang beragam. Beberapa gerombolan anak berandalan di belakang duduk di atas meja seakan sekolah miliknya sendiri. Begitu aku masuk, memilih jalan kosong di pojok kanan tepatnya samping pintu dan melenggang melewati mereka. Pantas disebut berandal, memang kelakuannya bebal.
Mencekal tangan seakan menantang, menampilkan seringai, dan menatap tajam. Sekejap aku hanya ingin membeku, tak peduli. Hanya memandangnya dengan tajam, lalu acuh saat tangan dihempaskan. Mereka hanya menemukan sosok angkuh yang sering diberi gelas siswa terbaik. Menyebalkan.
Tempat duduk di samping jendela, bangku nomor dua dari belakang menjadi tempat favoritku setiap harinya. Pemandangan di luar menjadi penenang jiwa yang selalu berhasil mengambangkan senyum di bibir meski sinar mentari di lantai dua gedung sekolah ini menyilaukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evanescent [TAMAT]
Science-Fiction/evanes·cent/ (adj) Arti:lekas menghilang dan hanya bertahan dalam kurun waktu singkat. Oradour San, Prancis menjadi laboratorium seorang peneliti terkenal yang berhasil membuat organ manusia transparan. Namun, seseorang juga harus menjadi bahan uji...