🍂 Cave 🍂

103 14 29
                                    

⋋✿ ⁰ o ⁰ ✿⋌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⋋✿ ⁰ o ⁰ ✿⋌

"Aku mengenal Rouge," kata Drax.

Nami terkejut. "Benarkah?"

Drax mengangguk. "Walaupun hanya kenal sebatas namanya saja. Anggap saja begini, Rouge memiliki saudara laki-laki, dan anak dari saudara laki-lakinya itu adalah aku," jelasnya. "Aku senang mendengar fakta darimu bahwa Roger adalah suaminya, walaupun pada akhirnya mereka sama-sama pergi. Orang bernama Ace itu juga ada hubungannya dengan Luffy-sama. Semuanya benar-benar bisa terhubung karena takdir."

Jika Nami lihat-lihat, ada sedikit kemiripan Ace dengan Drax. Mereka sama-sama memiliki sopan santun yang tinggi, walaupun Luffy pernah menceritakan bahwa itu adalah ajaran dari Makino. Namun bagi Nami, sekarang hal itu terlihat wajar, karena Drax dan Ace bisa dikategorikan sebagai sepupu jauh sekarang. Sangat jauh malah, satunya masih berada di bumi, dan satunya lagi berada di surga.

Drax melipat kedua tangannya di depan dada. "Orang-orang berinisial 'D' memang sangat jarang ditemukan. Satu-satunya orang yang memiliki inisial itu di pulau ini adalah diriku, sejak ayah dan ibuku meninggal. Aku dipercayakan untuk tetap menjaga pulau Lodestar, walaupun sebenarnya aku sangat ingin berpetualang mengarungi lautan. Tapi aku sangat mencintai negeri ini."

Nami tersenyum. "Sokka! Itu benar-benar mulia sekali, Drax-chan."

Drax tersipu melihat senyuman manis itu. Benar-benar malaikat, pikirnya.

Namun kesenangan Drax langsung buyar ketika sebuah tangan terlilit di pinggang Nami. Seseorang juga duduk di belakang gadis itu seraya mengunyah daging dengan tampang cemburu menatap Drax.

 Seseorang juga duduk di belakang gadis itu seraya mengunyah daging dengan tampang cemburu menatap Drax

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada apa, Luffy-sama? Apa dagingnya kurang?" tanya Drax tidak peka.

Nami menepuk keningnya. Apa orang-orang berinisial 'D' memang diberikan otak setengah jika soal kepekaan?

"Ya, bawakan lebih banyak lagi!" tekan Luffy, masih dengan wajah cemburu.

"Wakarimashita!" seru Drax dan segera melesat pergi.

Luffy menelan semua daging di tangannya.

Nami mengambil sapu tangan, lalu membersihkan bibir Luffy yang sedikit belepotan.

In Another Life [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang