🍂 In Another Life 🍂

106 14 16
                                    

⋋✿ ⁰ o ⁰ ✿⋌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⋋✿ ⁰ o ⁰ ✿⋌

"Maaf!" Roger menunduk menyesal.

"Untuk apa?" Rouge menggenggam sebelah tangan Roger setelah melilitkan selimut untuk menutupi tubuh telanjangnya.

"Karena aku tidak bisa membawakan harta karun yang banyak untukmu sesuai janjiku dulu sebelum aku menjadi bajak laut," sesal Roger.

Rouge menatap mata Raja Bajak Laut baru itu dalam-dalam. Jika ditanya, dia sangat merindukannya. Sejak Roger meninggalkannya untuk berlayar dulunya, hidupnya terasa begitu suram.

Sesuatu yang membuatnya tenang hanyalah berita-berita tentang Roger di surat kabar hingga dia mencapai mimpinya. Dan yang Rouge tahu, dia baik-baik saja. Dan bertambah kuat lagi.

Setelah terdiam cukup lama, Rouge menggeleng. "Kau meminta maaf bukan karena kau gagal membawa harta karun dari pulau terakhir untukku. Tapi karena hal lain, Roger! Itu jelas terbaca dari matamu."

Rouge membelai pipinya. "Katakan kebenarannya padaku. Kita saling mencintai bukan? Artinya...tidak perlu lagi ada rahasia. Kita bahkan sudah menjadi satu tubuh," ucapnya meyakinkan Roger.

"Rouge, aku tidak ingin membuatmu kecewa."

Rouge menggeleng. "Kau tidak pernah membuatku kecewa. Dan aku tidak akan pernah kecewa padamu."

Roger terdiam untuk sejenak, lalu dia memeluk wanita yang sangat dicintainya itu. Dia menangis.

Rouge hanya bisa terkejut dengan hal itu. Seorang Raja di seluruh lautan ini ternyata bisa menangis juga.

"Umurku...sudah tidak lama lagi!" isaknya.

Rouge melebarkan matanya. "Apa maksudmu? Kau orang terkuat di lautan ini kan? Artinya tidak ada orang yang bisa mengalahkanmu."

Roger menggeleng. "Bukan orang, tapi penyakit. Aku memiliki penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Bahkan Crocus_dokter terhebat yang pernah aku temui pun tidak sanggup mengobatiku lagi. Maafkan aku, Rouge! Maafkan aku karena tidak bisa menghabiskan waktu banyak bersamamu. Keinginan terbesarku saat ini adalah, aku ingin hidup bahagia bersamamu, membesarkan anak itu bersama hingga akhir hayat kita. Sayangnya, itu semua hanya pemikiran naifku. Maafkan aku! Aku bukan ayah ataupun pendamping hidup yang baik! Maafkan aku, Rouge! Maafkan aku!"

Rouge sudah terisak sejak tadi. "Baka! Kaulah yang paling menderita di sini. Untuk apa kau meminta maaf?"

Terkadang, takdir memang sekejam itu. Takdirlah yang mempertemukan mereka berdua saat mereka masih muda. Dan takdir jugalah yang membuat mereka bisa bertemu kembali di tanah Baterilla ini.

👒🍊👒

"Saat dia lahir, berikan nama Ace untuknya jika dia adalah laki-laki. Itu adalah nama pedang dan satu-satunya senjata yang paling aku sayangi. Jika dia perempuan, berikan nama Ann untuknya. Itu adalah nama yang indah untuk wanita sepertinya di masa depan nanti."

In Another Life [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang