🍂 Bodyguard 🍂

144 13 45
                                    

⋋✿ ⁰ o ⁰ ✿⋌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⋋✿ ⁰ o ⁰ ✿⋌

"Tidur lagi! Ini jam kerja, Roronoa!" teriak Mihawk.

"Sudah pagi ya?"

"Ini malam!"

"Itu sudah menjadi mottonya," sahut Perona.

Mihawk beralih pada gadis berambut pink itu. "Motto apa?"

"Kau tidak tahu? 'YANG PENTING REBAHAN! JANGAN SEMANGAT!" Kira-kira begitu," jawab Perona.

"Istilah dari mana itu? Yang terpenting sekarang, kenapa kau ada di sini? Dan jangan memakai payung di ruangan!" omel Mihawk.

"Orang tua membosankan," keluh Perona. "Aku hanya ingin bertemu kakak kesayanganku," dia memeluk Zoro.

Zoro menghela panjang. "Aku sedang bekerja, kau tahu?"

Perona cemberut.

"Aku dapat laporan dari dosenmu. Katanya kau sering bolos dan malas mengirim tugas. Kenapa begitu?" tanya Zoro.

"Ketahuan ya?" Perona menyengir.

"Apa? Kau ingin berhenti kuliah?" ancam Mihawk.

Gadis itu menggeram sebal. "Kenapa hanya aku yang dimarahi? Si Marimo ini menyembunyikan satu celana dalam seorang wanita. Warnanya ungu!" adunya.

"Hah?" Mihawk kaget. "Kapan aku mengajarimu jadi orang mesum, Roronoa?"

"Aku hanya sedang menunggu waktu yang tepat untuk mengembalikan benda itu pada pemiliknya. Lagipula aku ini polisi, bukan maling jemuran!" protes Zoro.

"Tch! Alasan!" umpat Perona.

Zoro menatapnya sebal.

"Sudahlah, lupakan soal itu! Aku punya tugas penting untukmu," kata Mihawk.

"Ada apa?"

Mihawk memberinya secarik kertas berisi alamat. "Tugasmu adalah menuruti keinginan orang itu. Dia adalah anak dari orang penting, jadi kau harus menjaganya sebaik mungkin. Cari seorang teman untuk mengantarkanmu ke alamat itu."

"Mengantar? Aku bisa pergi sendiri!" ucap Zoro pede.

Mihawk dan Perona menunduk depresi.

"Darimana dia belajar kata-kata itu?"

"URUSAI!"

👒🍊👒

"Kau lagi. Padahal sudah kubilang kalau aku bisa pergi sendiri," kata Zoro.

"Aniki, jangan bercanda saat malam hari begini. Aku merinding tahu!" kata Johnny yang sedang mengemudikan mobil.

"Kau percaya pada hal gaib?"

"Kupikir kau adalah sesuatu yang lebih gaib dari hal gaib itu sendiri, Aniki!"

"Urusai! Kau mau kuhajar?" geram Zoro.

In Another Life [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang