🍂 Meet Your Maker 🍂

86 10 14
                                    

⋋✿ ⁰ o ⁰ ✿⋌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⋋✿ ⁰ o ⁰ ✿⋌

"Meet Your Maker," ulang Nami sekali lagi. "Artinya, Temui Penciptamu. Aku seringkali bermimpi samar, dan aku selalu lupa siapa yang selalu membisikkan kata-kata itu ketika aku berada di alam mimpiku."

Nami kini menatap Oda dengan tatapan tidak percaya. "Masaka, kau yang menciptakan kami?"

"Nami, dia sudah bilang kalau dirinya bukan Dewa," komentar Luffy.

"Tapi dia juga bilang kalau dia adalah Dewa di dunia yang dia ciptakan sendiri. Lihat patung yang menyerupai dirimu itu. Sun God Nika. Itu juga bisa disebut sebagai Dewa. Sekarang tergantung diri seseorang bagaimana mereka percaya pada salah satu dewa-dewa itu," jelas Nami.

Oda takjub sendiri. "Kau memang sangat pintar, Nami. Aku semakin mencintaimu."

"Hmm..." Luffy tampak kesal. Mudah sekali dia mengatakan hal itu, sementara dia dan Nami selalu adu mulut untuk memutuskan siapa yang mengatakannya lebih dulu.

Inaba menginjak kaki Oda. Dia juga kelihatan cemburu.

"Bercanda!" katanya seraya mengecup pipi Inaba sekilas.

"Seperti dugaanmu, Nami. Akulah orang yang menulis kisah kalian di masa lalu," Oda tersenyum sumringah.

Luffy dan Nami menatapnya datar, lalu tiba-tiba dua buah tendangan konyol mendarat di tubuh orang itu. "APA YANG KAU LAKUKAN PADA KAMI?" omel Luffy dan Nami bersamaan dengan gigi hiu.

"Urusai! Terserahku mau melakukan apa saja kan?" umpat Oda.

Inaba menahan tawanya.

Luffy memperhatikan sekelilingnya lagi, tepatnya pada dinding kaca. Dilihatnya dia bertengkar dengan dua orang yang tampak tidak asing baginya. Satunya berambut jabrik, satunya lagi bertopi bintik-bintik. "Itu si Jaggy dan si...Albuquerque?"

"Law da!" ralat Nami.

"Dulu kami seakrab itu?" Luffy tidak habis pikir.

"Akrab dari mananya?" Nami tampak konyol. Jelas-jelas mereka bertiga saling ribut begitu.

"Kalian bertiga adalah kapten dari kapal yang berbeda. Dan kalian juga tidak pernah bisa akur," kata Oda.

"Kapal? Kapal apa?" tanya Nami.

"Bajak laut!"

"Mustahil. Jadi Luffy adalah orang jahat?" Nami mengerutkan kening.

"Nami~ walaupun aku adalah orang jahat di masa lalu, aku tidak akan pernah menjahatimu di masa ini," rengek Luffy dengan mata berkaca-kaca.

Nami mengusap-usap rambutnya lembut untuk menenangkannya. "Yosh, yosh. Aku percaya padamu."

"Shishishi..."

"Dia memang bajak laut. Tapi kau juga, Nami. Luffy itu kaptenmu," kata Oda.

"Hah? Itu tidak mungkin. Aku benci yang namanya kejahatan seperti itu, apalagi bajak laut," komentar Nami.

In Another Life [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang